Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Tolong antarkan minuman pada meja yang disudut kanan sana!" Perintah seorang lelaki.
"Baik Tuan."
Carly Hamilton, seorang karyawan disebuah bar ternama dikota Rocburn. Dari siang hingga tengah malam, ia mengabdikan semua waktunya untuk mendapatkan gaji 150 dollar setiap harinya.
Dengan nampan ditangan, Carly segera mengantarkan pesanan dari seorang pria tadi.
"Maaf Nyonya, ini ada pesanan minuman dari seorang lelaki yang duduk disana."
"Lelaki yang mana?" Tanya perempuan itu.
"Dia duduk di...." Ucapan Carly terdiam saat ia menyadari lelaki yang memerintahkannya tadi hilang seketika.
"Mana orangnya?" Tanya perempuan itu kembali.
"Maaf Nyonya, sepertinya lelaki itu sudah pergi."
"Jika Nyonya tak menginginkan minuman ini, saya bisa bawa kembali ke dapur."
"Tidak usah! Taruh saja minumannya disini."
"Baik." Carly menaruh minumannya disamping makanan perempuan itu.
Belum sempat berjalan beberapa langkah, perempuan yang ia berikan minuman tadi tiba-tiba saja pingsan.
Teman perempuan itu tampak panik dan segera meminta pertolongan.
"Kamu ingin meracuni teman saya?!" Bentak temannya pada Carly.
"Tidak! Saya tidak meracuni teman kamu!" Ungkap Carly.
"Bohong! Kamu mempunyai niat untuk meracuni teman saya dengan alasan ada seseorang yang ingin memberikan minuman!"
Semua orang terpengaruh dengan ucapan teman perempuan itu.
Carly yang ingin membela diri tak bisa berkata apa-apa karena semua orang menyalahkan dirinya atas kejadian itu.
"Ada apa ini?" Tanya pemilik bar.
"Dia meracuni salah satu pembeli di bar ini Pak." Jawab salah seorang pelanggan.
"Karyawan seperti ini tidak pantas dipekerjakan. Mungkin sa ja, kita yang akan dijadikan korbannya esok nanti." Sambung pelanggan lainnya.
"Jika dia tidak dipecat! Saya tidak akan pernah mendatangi bar ini lagi."
Semua pelanggan memberontak untuk memberhentikan Carly saat itu juga.
"Saya tidak bersalah pak! Saya tidak menaruh apapun diminuman tersebut. Jika bapak tidak percaya, bapak bisa cek cctv-nya!" Carly berusaha mengungkapkan semuanya.
"Maaf Carly! Walaupun kamu tak bersalah, saya tetap tidak bisa memperkerjakan kamu. Saya tak ingin kehilangan pelanggan saya. Jadi, saat ini juga, kamu saya pecat!" Pemilik bar itu memecat Carly tanpa rasa hormat dihadapan semua orang.
Carly tak bisa melakukan apapun. Ia hanya pasrah dan segera pergi meninggalkan bar tempat ia bekerja selama 5 tahun terakhir.
Carly tak tau harus berbuat apa. Ia juga tidak tahu akan bekerja dimana. Apalagi, ia juga mempunyai seorang istri yang harus Carly biayai.
"Bagaimana aktingku?" Tanya perempuan yang ia berikan segelas air tadi.
"Kamu?! Ternyata kamu tidak pingsan?"
"Hahaha... Kamu itu bodoh sekali ya Carly." Terdengar suara seorang wanita dari sebuah mobil yang terparkir.
"Jessica?!"
Carly terkejut jika semua yang terjadi pada hari ini merupakan siasat jahat dari Jessica, kakak ipar Carly.
Istrinya Bianca Abraham, memiliki 2 orang kakak, yaitu Jessica Abraham dan Mattheo Abraham. Mereka semua adalah anak dari Jason Edric Abraham, orang terkaya nomor 5 didaerah Rocburn.
Carly sebenarnya melakukan kesalahan besar karena harus menjadi seorang menantu dari keluarga Abraham. Akan tetapi, semuanya terjadi karena jebakan kedua kakak iparnya yang sengaja memberikan obat tidur pada dirinya dan Bianca.
Dengan sangat cepat, berita miring tentang Bianca bertebaran dimana-mana yang mencoret nama baik Jason Abraham.
Jason pun tak bisa berbuat banyak. Sesegera mungkin, Jason menikahkan Bianca dengan Carly untuk menutupi beritanya.