Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hot Desire Mr. Thompson

Hot Desire Mr. Thompson

Samira

5.0
Komentar
352
Penayangan
10
Bab

Cinta selalu datang tiba-tiba, begitu pula yang di rasakan James. Ia merasakan cinta ketika dirinya menikahi gadis bernama Elvira. Gadis cantik bagai intan berlian yang ia punya. Malam penyatuan itu telah membuat James jatuh cinta pada Sang istri. "Karena si kecil, kau semalam menggila baby!" ucap James ketika malam pertama bersama Sang istri di dalam Limousine nya. Senyum malu, dengan pipi merona merah tergambar jelas di wajah cantik. Cinta pada pandangan pertama yang James rasakan pada Sang istri, sungguh nyata. Itupun mereka menikah karena keduanya di jodohkan. Elvira bahkan tidak tau menau seberapa kaya Sang suami yang ia nikahi tersebut. Namun ternyata pernikahan tak semudah yang di bayangkan, karena ternyata banyak rintangan yang harus mereka berdua lalui. Dan semua itu, di awali dengan datangnya sang mantan kekasih dari James. Sepertinya cinta tulus tanpa bumbu-bumbu pahit dari pelakor rasanya hambar. Mampukah cinta mereka bertahan dalam ombak pernikahan yang menghantam?

Bab 1 Istilah mobil bergoyang

Zurich, Switzerland.

"Hentikan mobilnya. Kalian berdua keluar, dan pergi hingga jarak tiga meter. Tunggu aku sampai menyuruh kalian masuk. Cepat!" ucap Reeve tanpa melihat keduanya, karena fokusnya kini pada sang istri.

"Baik tuan."

Sopir pun menghentikan mobilnya. Bersama Roger, sopir itu turun dan sesuai permintaan sang boss, mereka pergi menjauh dari mobil, untuk tetap melihat keamanan mobil meski dari kejauhan.

"Bagaimana perasaanmu? Kau masih kuat menahannya?" tanya Reeve yang sekali lagi melihat ekspresi wajah El merah padam. Ia tak bisa menjawab karena memang sekuat itu perasaan yang ia tahan sejak tadi.

Sentuhannya dengan Reeve semakin ingin ia lakukan lebih dari itu. Ingin agar Reeve bisa menyentuh bagian lain di dalam tubuhnya yang sudah tak sanggup lagi menahan rasa panas yang merongrong ingin segera terpuaskan.

"Aku sekarang suamimu. Kau percaya padaku kan El? Aku akan membantumu untuk menghilangkan apa yang sedang kau rasakan sekarang." El segera mengangguk dengan mata mendungnya yang akan segera menjatuhkan bening air hujan.

Reeve membantu melepaskan pakaian milik Ellice. Handuk yang sejak tadi terlilit, Reeve lepaskan. Berlanjut pada kaos polosnya. Namun saat Reeve akan membukanya, Elvira menahannya.

"Apa yang akan kau lakukan Reeve? Aku malu," ucap El tertunduk dengan nafas yang kian memburu.

"Aku suamimu. Aku akan membantumu menghilangkan perasaan panas dalan tubuhmu. Aku hanya ingin membantumu?" Walau El menginginkannya, tapi ini pertama baginya. Tentu akan menjadi pengalaman baru bersama sang suami.

"Kau percaya 'kan, padaku? Aku akan pelan-pelan melakukannya. Hmm?" Memandang lekat sosok pria di depannya, akhirnya El mengangguk.

Ketika Reeve membuka kaos oblong Elvira, maka terlihatlah sudah hadiah dari Rose yang sesungguhnya. Ternyata wanita yang tak lain istrinya, adalah wanita yang sangat uhh... Menggoda. Mungkin akan menjadi hadiah terindah seumur hidup Reeve. Gairah mematikan. Sial!

Memaksakan Reeve untuk menelan salivanya berulang. Pandangan mata terus mengarah ke bukit kembar yang sedang terbalut penutupnya.

Meski belum terlalu besar tapi terlihat begitu padat berisi. Mungkin butuh sedikit polesan dari tangan suami, nanti akan membesar dengan sendirinya.

Tubuh yang putih mulus dan kencang, semakin nampak terpesona di hadapan Reeve. Aroma khas yang keluar dari tubuh wanitanya, membuat gejolak dalam diri Reeve seketika bangkit. Setelah lama ia tahan dan simpan rapi, kini memaksa untuk keluar bagai setan yang keluar dari neraka.

Reeve juga membantu untuk membuka celana jeans Elvira. Hingga sampailah bagian lembah yang tertutup oleh segitiga berenda yang begitu tipis.

Ia pun menyusul membuka pakaian miliknya. Dan ia lebih dulu melepas semuanya hingga polos. Tanpa ada rasa malu. El yang melihatnya telihat penuh nafsu.

Tanpa ia ketahui si makhluk kecil miliksuami sudah terbangun. Mendesak ingin segera di manjakan. Membuat jiwa El meronta ingin loncat masuk ke dalam tubuh sang suami. Ingin menyentuhkan tangannya pada benda kokoh yang menggemaskan kini menjuntai tinggi.

Melihat tubuh suaminya yang polos, rasa panas dan dahaga dalam tubuhnya meledak membuat El tanpa sengaja aktif lebih dulu. Dengan tangan yang sudah gatal sekali ingin memegang dada polos kotak-kotak milik Reeve yang terpampang di depan mata.

"Reeve aku.. egh.." tak kuasa lagi menahan dahaga dalam dirinya, El segera menyentuhkan bibirnya pada sang suami. Membuat Reeve terkejut dengan aksi Elvira yang terlalu mendadak mengecup bibirnya.

"Setelah malam ini, kau akan menjadi milikku Elvira Thompson," ucap Reeve sembari melanjutkan permainan bibirnya.

Jiwa lelakinya yang sudah ikut bangkit, mulai merambati tubuh Elvira dengan tangannya. Menikmati setiap lekukan di tubuh putih mulus milik sang istri.

Klik! Membuka pengait bukit dengan segala puncak tertingginya. Hingga terasa sudah sentuhan kenyal mengenai dada bidang Reeve.

El yang semakin merasakan tubuhnya akan meledak tak lagi sanggup sehingga meminta Reeve untuk langsung ke permainan inti. Tanpa ragu lagi, Masih dengan pagutan di bibir, Reeve membantu El melepaskan penutup segitiga bawahnya.

Sudah tak lagi memikirkan rasa malunya, El yang sudah di penuhi birahi-nya, memilih tidak tau diri dengan naik di atas pangkuan Reeve ketika sudah polos di bagian bawahnya.

Reeve pun bersiap untuk memasukkan si kecil ke dalam lembah sempit miliknya, El sudah siap menjadi istri Reeve sepenuhnya. Namun beberapa kali percobaan yang Reeve lakukan, gagal. Dan sama sekali tak ada gerakan akan berhasil masuk.

Hingga memaksa Reeve untuk melakukan hal lain yang akan membuat El tak kalah menikmatinya. Dengan 2 jarinya langsung, Reeve mencoba menelusup masuk dan merogoh bagian terlembab milik wanita-nya.

Membuat Elvira terperanjat dan mulai menikmati permainan di bawah sana. Semakin di sentuh semakin panas dan gejolak dalam dirinya makin bangkit karena pengaruh obat yang di berikan Grace pada El, membuatnya liar di dalam mobil.

Dengan nakal tangannya sudah bertengger di dada sang suami. Ketika ledakan mulai meluap, maka bagian puncak di dada suaminya ikut merasakan sensasi geli dari sentuhan yang Elvira lakukan di puncaknya.

Merasakan bagian bawah yang sudah sangat basah, Reeve segera mencoba aksinya kembali. Memposisikan miliknya tepat di tengah pintu lembah ternikmat milik seorang wanita yang telah berstatus sebagai istrinya.

'Sial! Kenapa masih susah sekali masuk ke dalam! Brengsek! Ayo masuk bodoh!' geram Reeve dalam hati.

Meski banyaknya pelumas yang sudah keluar, tetap tak membuat milik Reeve lancar memasukinya. Hingga empat kali percobaan barulah si kecil mulai masuk meski hanya kepalanya, menelisik di bagian dalam. Ada kenikmatan apa yang tersembunyi?

Dengan bantuan pinggulnya, Reeve hentakkan sampai akhirnya masuk sudah si kecilnya ke dalam yang memang di inginkan si pemilik.

"Aaakkkhh." Lengkingan suara El memenuhi seluruh mobil ketika Reeve berhasil masuk. Rasa perih dan sakit sungguh terasa pada miliknya yang berhasil di jebol sang suami keperawanannya. Tapi sekali lagi pengaruh obat yang begitu kuat mampu menutup rasa perih tersebut.

Panas dan dahaga yang sejak tadi gencar meminta sesuatu, akhirnya kini dapat menikmatinya.

Terasa miliknya di sumpal ketika si kecil tumpul nan kenyal milik Reeve, begitu penuh membuat kekedutan yang luar biasa yang baru keduanya rasakan. El tak bisa lagi berkata apa-apa. Perasaannya sudah begitu kuat ingin menikmati permainan si kecil dengan miliknya.

Sementara Reeve merasakan hal yang sama. Ini rasa yang sungguh luar biasa ia rasakan dalam hidupnya. Ketika masuk ke dalam lembah yang begitu sempit, seakan miliknya mendapatkan efek pijatan plus-plus yang tiada tara.

Begitu nikmat dan mencekik kepala si kecil hingga ingin segera di gerakan. Perlahan Reeve mulai menggerakkan pinggul El yang duduk di atasnya. Gempuran mulai terjadi di dalam mobil.

Karena keduanya yang sudah di penuhi dengan birahi yang tinggi. Reeve juga permainkan bagian tubuh El bagian atas yang sudah polos dengan tangan dan bibirnya. Hingga mendapat sensasi double yang semakin menggelora dalam tubuh El.

Hingga beberapa menit El bagai merasakan terjangan ombak yang kuat menghantam tubuhnya. Dan mengalir sudah cairannya. Menghangatkan si kecil. "Aaakhhhk, Reeve aku pipis!!" Reeve hanya tersenyum dan bernafsu. Sesekali ia juga mengecupi bibir El dengan liar.

Ketika kehangatan menghangatkan si kecilnya, Reeve semakin berapi-api ingin segera merasakan hal yang sama yang El rasakan. Gerakannya ia percepat. Gempuran kian membara.

"Aku mau pipis lagi Reeve, Aakkh," teriak Elvira setelah kedua kali mendapat pelepasannya.

"Aku juga Baby. Kita keluarkan bersama!"

Hingga akhirnya tembakan bertubi-tubi dari miliknya menembak rahim sang istri dan begitu pula El. Yang sudah dua kali merasakan nikmat tiada tara pada tubuhnya.

Keduanya terkulai lemas di dalam mobil. Masih dengan El yang berada di atasnya dan si kecilnya perlahan mulai mengecil. El memeluk erat tubuh sang suami. Menangis dalam dekapan hangat tubuh lelakinya. Perawannya telah di ambil oleh suaminya sendiri.

"Sejak malam ini kau adalah milikku El. Tak akan aku biarkan kau pergi." Meski sudah sangat lelah, El masih dapat mendengar suara samar yang di ucapkan sang suami padanya. Ia pun mengangguk dan Reeve semakin erat memeluk tubuh sang istri dalam Limousine.

Sementara di luar, kedua orang kepercayaannya pada senyum-senyum sendiri karena baru menjadi saksi bisu terjadinya sebuah mobil bergoyang.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Samira

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku