Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Sayang,aku berangkat dulu ya,” kata suamiku sambil mengecup keningku.
Aku hanya menganggukkan kepala tanda menyetujuinya kemudian aku melanjutkan mengunyah roti bakar yang ada di tangan, menu sarapan yang paling praktis.
Sepeninggal Mas Damar, jariku kembali berselancar di layar gawai. Tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk. Aku tersenyum,dan entah kenapa hatiku menghangat kembali.
"Pagi sayang,sudah berangkat kah pangerannya?"
Begitu isi pesannya. Aku membaca dan membalas pesan tersebut sembari tersenyum.
"Sudah. Tapi aku ingin pangeran ku adalah kamu."
"Kalau itu sudah tentu."
Balasnya.
Dia adalah Satrio, dia adalah salah satu sahabat Damar. Namun, kini menjadi pria nomer dua yang aku cintai setelah Mas Damar.
Mas Damar, dia adalah seorang suami yang tanggung jawab, ia selalu mencukupi segala kebutuhanku. Hanya saja ia sangat gila kerja. Selain ia seorang dokter spesialis kulit, ia juga membuka salon kecantikan. Tentulah dari segi keuangan aku takkan pernah merasa kekurangan. Sebagai bayarannya, Mas Damar tak pernah memiliki waktu luang untuk di habiskan bersamaku. Ia selalu sibuk dengan kerjanya.
Biasanya selepas Mas Damar pergi kerja, aku selalu melakukan panggilan Video dengan Satrio. Satrio juga seorang dokter, ia pun sudah memiliki seorang istri.
Istrinya sangat cantik. Wajar saja karena istrinya seorang model papan atas. Aku dan Satrio memiliki banyak kesamaan. Kami sama-sama kurang diperhatikan oleh pasangan. Sehingga kami saling mencurahkan perhatian satu sama lain. Dan kini kami menjadi sangat dekat.
Bahkan kami memiliki sebuah komitmen. Ketika pasangan dari masing-masing ada di rumah, maka tak boleh saling menghubungi. Dan ketika pasangan telah pergi barulah dunia milik kita berdua. Seperti pemuda yang sedang di mabuk asmara.
Mas Damar dan Satrio bekerja pada klinik yang sama, yaitu di klinik sehati miliknya. Dan beberapa kali ia datang kerumah. Awalnya kami biasa-biasa saja. Namun entah setan apa yang memulainya, Satrio sering mengirimkan chat-chat yang berisi perhatian.
Dan aku pun membuka jalan, maka terjadilah perselingkuhan ini. Sampai saat ini pun, kalau Satrio sedang berada di rumah kami tak pernah menunjukan gelagat yang mencurigakan. Bahkan Damar pun sangat percaya terhadap Satrio.
Kemudian gawaiku berdering,panggilan Video dari Satrio. Aku bergegas mengangkatnya dan tersenyum manis padanya.
"Halo...." Aku tersenyum.
"Halo... Pagi ini sebelum suamimu datang ke klinik, aku ingin memandangku terlebih dahulu.” Satrio mulai merayu.
"Kamu sudah di klinik?"tanyaku.
"Sudah. Bahkan sudah tiba 10 menit yang lalu. Sengaja berangkat pagi,” katanya sembari merapikan rambut bagian depan dan tersenyum manis padaku.
"Kenapa?"tanyaku.
"Biar aku bisa memandang kekasihku, sepeninggal suaminya bekerja.aku sudah kangen,” katanya.
"Bagaimana dengan Clarisa? Kamu tak merindukannya?"godaku dengan mengingatkan akan istrinya.
"Ketika aku berangkat,ia masih tertidur. Dan ketika aku akan tidur dia belum pulang. Jadi apa yang aku rindukan?” Tanya Satrio dengan memasang wajah memelas.
"Kasihan kamu,sayang,” kataku sambil tersenyum.
"Itu tau. kamu sendiri?"tanyanya.
"Semalem Damar pulang lebih awal kan? Dia tidak ke salon, tapi ya tetap saja dia tidur lebih awal. Katanya nggak enak badan,” kataku sambil manyun.
"Kasihan, sayangku dianggurin suaminya,” ledeknya.
Aku Pun tersenyum.
"Makan siang mau Aku masakin apa?"tanyaku.
"Apapun. Asal makan siangnya bersama kamu, Sayang,” katanya.
"Oke. Hari ini kita akan makan siang bersama,” kataku dengan tersenyum nakal.