/0/3905/coverorgin.jpg?v=80685fced6d4403a026d3d4bb7660cff&imageMogr2/format/webp)
Cinta, gadis mungil berusia delapan belas tahun dengan tinggi seratus lima puluh centi meter.
Tinggi Cinta memang standar orang Indonesia di tambah dengan bentuk lekuk tubuh yang menawan, hingga siapa saja yang melihat langsung jatuh hati kepadanya.
Cinta kuliah di sebuah universitas terkenal di kota lewat jalur beasiswa dan Cinta hanya tinggal bersama neneknya sebab orang tua Cinta sudah lama meninggal saat gadis itu berusia delapan tahun.
Cinta sendiri kuliah sambil bekerja karena dia tidak ingin merepotkan sang nenek yang sudah lanjut usia bahkan sering sakit juga.
"Semangat Cinta karena hidup nggak seindah seperti kisah sang putri yang tiba-tiba hidup enak karena sang pangeran datang menjemput," Cinta terus mendoktrin dirinya agar tidak pantang menyerah dan selalu semangat menjalani hari-hari.
Kadang juga ada masanya dia mengeluh karena beban hidup yang begitu berat dia tanggung tetapi seketika dia sadar bahwa jika dia mengeluh kepada siapa dia akan bertumpu.
"Cinta antar kan makanan ini ke meja nomor lima belas ya," Cinta mengangguk setuju lalu mengantarkan pesanan pelanggan yang sudah jadi.
"Silakan tuan dan selamat menikmati," Cinta menata makanan di atas meja dan tidak lupa dia menyunggingkan senyum manisnya hingga lesung pipit yang dia miliki tercetak jelas di wajah mungil itu.
"Jika ada yang ingin dipesankan lagi tuan bisa memanggil saya atau pelayan lainnya, Saya permisi dulu," membungkukkan badan sebentar lalu pergi dari sana.
Setelah kau pergian Cinta, laki-laki itu yang duduk di meja yang berjarak sekitar dua meja dari tempat Cinta mengantar makanan terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu hingga kembali lagi ke arah dapur.
"Manis, menggemaskan dan polos," gumam dia dengan suara rendah dan dia sempat terpaku melihat senyuman manis yang Cinta berikan kepada pelanggan itu.
"Sebentar lagi senyuman manis itu hanya gue yang boleh menikmati," karena mulai sekarang dia sudah mengklaim Cinta menjadi miliknya dan dia tidak rela bahwa senyuman semanis itu dinikmati oleh orang lain apalagi laki-laki lain.
"Lo hanya milik gue gadis manis," mengklaim bahwa Cinta adalah miliknya mulai saat ini.
Setelah itu dia pergi dari tempat itu dan kembali lagi ke kantornya karena di sana tadi hanya untuk makan siang.
Laki-laki tampan dan gagah itu adalah Arsenio Joshua Dulcidio.
Nama yang sangat bagus dan sangat manis apalagi ditambah dengan kegagahan yang dimiliki oleh Arsen tapi sayang semua itu hanya sebagai penutup bagaimana sifat dia yang sebenarnya.
Dia adalah pendiri sekaligus pemilik AJ-grup yang mana perusahaan itu sudah berkembang pesat hingga ke luar negeri dan tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana sepak terjang pemilik perusahaan itu.
"Cari tau tentang gadis tadi," Arsen bicara dengan tatapan lurus ke depan.
Karena dipertemuan pertama ini saja sudah mampu memikat seorang Arsenio yang sangat sulit jatuh cinta kepada perempuan manapun.
"Baik tuan muda," menjawab dengan patuh karena setiap kalimat yang keluar dari mulut Arsen merupakan suatu perintah yang harus segera dilaksanakan dan tanpa ada yang kurang.
Dia adalah asisten pribadi sekaligus orang kepercayaannya di perusahaan itu, jadi bukanlah suatu hal yang sulit untuk mencari biodata seseorang walaupun tidak saling mengenal.
/0/13319/coverorgin.jpg?v=8603278625dd8f6188ac17074885d3cf&imageMogr2/format/webp)
/0/18902/coverorgin.jpg?v=65d19d6cc8fd19ff0990ac7a6a74b941&imageMogr2/format/webp)
/0/14071/coverorgin.jpg?v=009075a2713d3615445f0e0a89cff038&imageMogr2/format/webp)
/0/14731/coverorgin.jpg?v=927f4fb1d364819af2fa48c52b77907e&imageMogr2/format/webp)
/0/4056/coverorgin.jpg?v=0428bcf7dca705ee25be30e0599d8620&imageMogr2/format/webp)
/0/10887/coverorgin.jpg?v=20250122182925&imageMogr2/format/webp)
/0/19899/coverorgin.jpg?v=ef25e24013022f1e5084d13e9fc9e886&imageMogr2/format/webp)
/0/16416/coverorgin.jpg?v=560de0e137b8432e8497c457086f68b1&imageMogr2/format/webp)
/0/6639/coverorgin.jpg?v=db738a8cdac87a5646c65647c90a198b&imageMogr2/format/webp)
/0/9691/coverorgin.jpg?v=33d241f60ee8cd7b8b1794c29783df65&imageMogr2/format/webp)
/0/18455/coverorgin.jpg?v=461de4ca899be095048ba151eb083bf6&imageMogr2/format/webp)
/0/13295/coverorgin.jpg?v=1f824d1bf29c473c4ff55b4b3a5e050b&imageMogr2/format/webp)
/0/19745/coverorgin.jpg?v=8de9677204e2d30756ceec226fc8ae4b&imageMogr2/format/webp)
/0/28252/coverorgin.jpg?v=e0e7d916ded5e604432d804e52bafac7&imageMogr2/format/webp)
/0/18033/coverorgin.jpg?v=354447084e0607c2d29dd15e7f034522&imageMogr2/format/webp)
/0/2743/coverorgin.jpg?v=b61e50aca27298b5b23c39bafa64dc9f&imageMogr2/format/webp)
/0/21485/coverorgin.jpg?v=8b2e1c2f51c9cebc19a67da374f66b9d&imageMogr2/format/webp)
/0/27383/coverorgin.jpg?v=51f079974a32f97d08d8f66a35f472df&imageMogr2/format/webp)
/0/16908/coverorgin.jpg?v=eb76d5e78c94ca3449e4ff205c00d6f9&imageMogr2/format/webp)