Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gadis Milik Tuan Mafia

Gadis Milik Tuan Mafia

Minkybee

5.0
Komentar
23.1K
Penayangan
45
Bab

Akiko, gadis yang memiliki penyakit Leukemia Myeloid akut atau biasa dikenal dengan kanker darah. Sejak kecil dia selalu dibenci orang tuanya, dia sering kali mendapat kekerasan fisik sampai tubuhnya penuh dengan luka. Sampai akhirnya, Akiko harus menjadi tawanan Glen Xander Mckenzie, Mafia kejam yang ingin menghancurkan perusahaan keluarganya. Namun siapa sangka, setelah sekian lama hidup bersama, Glen justru jatuh cinta pada mangsanya sendiri.

Bab 1 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 1]

"Akiko Eloise!" bentak seorang wanita pada Akiko yang masih berusia 9 tahun. Gadis itu langsung terbangun dari tidurnya, padahal baru selesai belajar seharian ini dan ingin tidur sebentar karena kelelahan.

"Lihat, berapa nilai yang baru kau dapat," Akiko segera mengambil kertas yang Mamanya tunjukkan.

"Mama, ini hanya–" tamparan kencang mendarat di pipi Akiko, bahkan sampai memerah panas.

"Menjijikkan! bagaimana aku menghadapi Papamu nanti, hah?! dia akan menganggap bahwa aku tidak becus mengurus dirimu!" ia mencengkram pundak Akiko kasar.

"Tapi, guru bilang, itu hanya kesalahan teknis," Akiko berusaha membela dirinya.

"Kesalahan teknis dari mana? Kalau memang dapat nilai kecil, kau tidak bisa membohongi Mama," desisnya.

"Aku tidak berbohong, Mama. Sakit!" teriak Akiko saat rambutnya dijambak kasar. Bahkan, beberapa helai rambut sampai tercabut begitu saja.

"Sakit? Kau pikir, aku tidak merasa sakit dipukul oleh papamu setiap hari?" lirih sang mama.

"Sorry...," isak Akiko.

"Menyusahkan! Aku menyesal punya anak sepertimu! Kau benar-benar tidak berguna," Akiko terdiam mendengar ucapan itu. Rasanya sakit, bahkan dadanya sampai sesak.

"Lalu, kenapa Mama tidak membunuhku saja? memangnya, Mama pikir, aku mau dilahirkan di keluarga ini? aku sangat tersiksa, Papa ataupun Mama tidak pernah sayang padaku. Kalian memukulmu terus tanpa alasan yang jelas," tangis Akiko pecah. Tubuh mungil itu terduduk di lantai dingin, dengan gemetaran.

"Padahal, aku tidak minta dilahirkan. Tapi, kenapa Mama selalu bilang menyesal punya anak seperti aku? apa kurangnya aku, Ma? apa aku pernah melawan? apa aku pernah nakal? tidak ... aku memberikan yang terbaik untuk Mama dan Papa," lanjut Akiko.

"Kenapa Mama tidak membunuhku saja, sebelum aku mengenal dunia?" desis Akiko.

"Kurang ajar!" Mamanya kembali memberikan pukulan, bahkan lebih parah. Dan itu adalah terakhir kalinya Akiko membela diri. Padahal, nilai yang dia dapat aslinya memang 100. Tapi karena kesalahan teknis, satu jawaban tidak terdeteksi benar oleh sistem. Nilai 95, membuat Akiko kembali mendapatkan luka di tubuhnya. Hanya karena satu kekurangan, Akiko nampak seperti anak paling menjijikkan di dunia ini.

Beberapa bulan setelah itu, Mamanya meninggal karena penyakit. Namun, dia tidak boleh datang ke rumah sakit atau pemakaman karena kehidupannya sudah diatur oleh papanya. Parahnya, papanya mengatakan kalau mama Akiko mendapat penyakit karena sudah menjadi istri yang buruk.

Memang, Akiko sadar bahwa mamanya adalah wanita pembangkang. Dia tidak mau diatur, kasar dan tidak mau bertanggung jawab sebagai istri atau sosok mama. Dia suka bersenang-senang sendiri, tanpa peduli keluarga. Tapi tidak bisa dipungkiri, Akiko sangat sayang dan membutuhkan sosok mama dalam hidupnya sampai kapan pun.

Saat menemui sang Papa karena berharap bisa mendapat kasih sayang, Akiko justru mendapat luka lagi. Entah karena apa, tapi yang jelas Akiko tau bahwa papanya tidak suka melihat wajahnya. Bahkan, tak segan-segan memukul Akiko hanya karena tidak sengaja berpapasan.

"Tolong lihat aku sebentar, Papa...," ingin sekali Akiko memintanya. Tapi dia tau, pasti hanya akan ada luka baru di tubuhnya jika berani bicara. Akhirnya, Akiko tidak pernah mau berharap lagi pada manusia mana pun. Karena hal itu hanya akan menyakiti perasaannya.

***

Akiko tersenyum kecut, mengingat bagaimana masa kecil dia lalui begitu berat. Bahkan, dia harus mengonsumsi obat-obatan dokter agar bisa mengendalikan traumanya. Dan obat itu sangat tidak baik bagi kesehatan Akiko, karena menyebabkan tubuhnya melemah. Kejadian itu sudah berlalu 10 tahun, tapi rasanya masih sakit jika teringat.

Akiko Eloise, gadis berumur sembilan belas tahun, kini sedang menatap ruang kelas. Bagi Mahasiswa baru, dia harus berkumpul untuk acara yang sudah dijadwalkan nanti. Ia memakai blouse dan celana panjang, lebih nyaman memakai pakaian tertutup karena hangat di musim dingin ini. Dengan rambut pendek hitam dan mata sayu, membuat Akiko nampak seperti gadis lucu nan polos di mata orang lain.

Akiko menghela nafas panjang, bersiap melihat apa saja yang menunggu di dalam kelas. Berharap bahwa masa kuliah ini akan jauh lebih baik, dari pada masa sekolah sebelumnya. Karena pribadi yang pendiam dan murung, Akiko jadi sering mendapat bully. Jadi dia sengaja masuk ke universitas yang jauh, berharap tidak bertemu dengan orang yang dia kenal

Perlahan, pintu mulai terbuka. Menunjukkan keadaan kelas yang normal dan ramai seperti dugaan. Akhirnya, ia berjalan ke bangku kosong untuk duduk. Menunggu instruksi dari pembina nanti.

"Hai, boleh duduk di sini?" seorang gadis menghampiri Akiko sambil tersenyum manis.

"Aku Lani, siapa namamu?" tanya gadis berambut pirang itu.

"Akiko Eloise," jawabnya singkat sembari berjabat tangan.

"Kau bukan asli sini, ya? Wajahmu nampak asing," Lani duduk di sampling Akiko, ingin mengenal lebih tentang teman barunya. Saat pertama kali melihat Akiko, dia langsung beranggapan kalau Akiko ini orang yang sangat feminim. Terlihat dari cara berjalan dan bersikap.

"Iya, papaku berasal dari Jepang," jawab Akiko seadanya.

Sedangkan Lani hanya mengangguk paham, tidak tau lagi apa yang akan dia tanyakan pada Akiko. Sebab, gadis itu hanya menjawab singkat seolah tidak mau mengenal Lani balik. Padahal, Akiko adalah orang pertama yang diajak bicara, jadi dia berharap bisa berteman baik dengan Akiko.

"Kau ... cukup pendiam, ya?" bisik Lani setelah mengamati gerak-gerik Akiko. Kalau bukan dia yang memulai pembicaraan, maka mereka tidak akan mengobrol. Bahkan hampir satu jam dalam kelas, Akiko masih duduk diam di posisi yang sama sambil bermain ponsel atau membaca buku.

"Aku masih menyesuaikan diri," jawab Akiko.

"Aku pikir, kau sombong," celetuk Lani sambil tertawa pelan. Ia menganggap Akiko seperti bunglon, yang butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan alam sekitar.

Sebenarnya, Akiko juga merasa tidak enak juga terus mendiamkan teman barunya. Tapi dengan kepribadiannya yang memang seperti itu, dia juga butuh waktu untuk menyesuaikan energi besar dari Leni yang sangat aktif.

"Jangan malah melamun," Leni menepuk pundak Akiko untuk menyadarkan lamunan. Tapi, melihat reaksi kesakitan dari Akiko membuat Leni segera menjauh. Dia pikir, mungkin ada luka di pundak Akiko yang tidak sengaja dia sentuh. Tapi, pikiran itu segera teralihkan saat dering telepon masuk ke ponsel Akiko.

"Excuse me," ucap Akiko agar Leni memberinya ruang untuk mengangkat telepon. Setelah Leni menggeser bangkunya, barulah Akiko berterimakasih.

"Halo," sapa Akiko.

"Datanglah ke rumah malam ini," kata papanya di seberang telepon sana.

"Malam ini?" tanya Akiko memastikan.

"Iya, Papa ingin membicarakan hal penting." Mendengar ucapan itu, Akiko terdiam sejenak. Merasa, kalau panggilan dari papanya ini pasti bukan tentang hal baik. Dari nada bicaranya saja sudah jelas, bahwa ada yang tidak beres.

"Tidak bisa?" tanya sang papa kembali karena belum mendapat jawaban.

"Aku akan datang," sahut Akiko pasrah. Lalu telepon terputus secara sepihak.

Ini bulan pertama Akiko tinggal sendiri di apartemen, dia sengaja ingin mencari ketenangan dengan hidup sendiri. Tapi, sepertinya rencana itu tidak akan berjalan lancar.

Selesai kelas, dia langsung pulang ke apartemen untuk beberes. Gadis itu pergi ke kamar, ingin berganti pakaian yang lebih kasual karena dia tau papanya sangat memperdulikan soal penampilan. Tapi, Akiko terdiam cukup lama saat menatap pantulan dirinya di cermin dengan pandangan sayu.

"Belum hilang juga," gumamnya. Lalu, beralih mengambil obat dan mengoleskannya ke beberapa bagian tubuh.

"Semoga aku beruntung, Kouma," pamit Akiko pada anjing kesayangannya yang sudah menemani selama bertahun-tahun. Dia rasa, Kouma adalah pendamping yang sangat berharga baginya. Setelah dipastikan semuanya siap, Akiko melesat menggunakan taksi menuju rumah mewah yang terletak di tengah perkotaan.

Dan di sinilah dia, duduk di depan Mr. Eloise dengan canggung. Matanya menatap nanar, tak percaya dengan keinginan dari papanya itu.

"Papa ... menjualku?"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Gadis Milik Tuan Mafia
1

Bab 1 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 1]

19/08/2023

2

Bab 2 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 2]

19/08/2023

3

Bab 3 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 3]

19/08/2023

4

Bab 4 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 4]

19/08/2023

5

Bab 5 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 5]

19/08/2023

6

Bab 6 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 6]

20/08/2023

7

Bab 7 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 7]

20/08/2023

8

Bab 8 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 8]

20/08/2023

9

Bab 9 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 9]

20/08/2023

10

Bab 10 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 10]

20/08/2023

11

Bab 11 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 11]

22/08/2023

12

Bab 12 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 12]

23/08/2023

13

Bab 13 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 13]

24/08/2023

14

Bab 14 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 14]

25/08/2023

15

Bab 15 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 15]

27/08/2023

16

Bab 16 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 16]

27/08/2023

17

Bab 17 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 17]

29/08/2023

18

Bab 18 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 18]

30/08/2023

19

Bab 19 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 19]

01/09/2023

20

Bab 20 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 20]

01/09/2023

21

Bab 21 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 21]

01/09/2023

22

Bab 22 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 22]

01/09/2023

23

Bab 23 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 23]

01/09/2023

24

Bab 24 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 24]

01/09/2023

25

Bab 25 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 25]

01/09/2023

26

Bab 26 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 26]

03/09/2023

27

Bab 27 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 27]

05/09/2023

28

Bab 28 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 28]

07/09/2023

29

Bab 29 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 29]

07/09/2023

30

Bab 30 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 30]

07/09/2023

31

Bab 31 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 31]

08/09/2023

32

Bab 32 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 32]

12/09/2023

33

Bab 33 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 33]

12/09/2023

34

Bab 34 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 34]

12/09/2023

35

Bab 35 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 35]

12/09/2023

36

Bab 36 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 36]

13/09/2023

37

Bab 37 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 37]

14/09/2023

38

Bab 38 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 38]

15/09/2023

39

Bab 39 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 39]

17/09/2023

40

Bab 40 Gadis Milik Tuan Mafia [Bab 40]

19/09/2023