Gadis Milik Tuan Mafia
kejadian penembakan di gang, Akiko langsung pergi ke rumah sakit terdekat. Beruntung, peluru tidak bersarang te
uk ganti perban. Perih, tapi harus ditahan agar cepat sembuh. Apa
menyapa. Kouma sudah terlatih, jadi ketika dia merasakan ada yan
Akiko sambil member
i membiayainya. Jadi, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan saja selagi ada waktu. Tapi, Akiko bingu
n mengambil Akiko sedang sibuk. Baguslah kalau begitu, karena dia tidak tahu apa yang akan terjad
melihat nama yang tertera, dia segera mengangk
ita bicarakan secara tatap muka saja agar lebih jelas," tanya suar
atang ke sana nanti,"
jangan terlalu lelah dan jag
ah mendapat sahutan dari lawan bicaranya, Akiko segera mengakhiri telepon.
makan atau tidak. Sebab, beberapa hari akhir-akhir ini, nafsu makannya semakin menurun. Bahkan, kulkas s
a, walau sebenarnya tidak ingin. Namun, pria yang aka
*
casualnya. Apalagi, ditambah dengan kacamata yang membuatnya tampak lebih berkharisma. Dia adalah V
. Semalam kau tidak bisa dihubungi," ucap Via
akan?" t
Kakak?" tany
san makanan, kau mau ca
. Tidak mungkin Vian membiarkan gadis itu tanpa camilan atau minuma
aca ini dengan teliti," Vian memberikan berkas yang dia bawa pada Akiko. Gadis
am berapa?" tany
h lagi," jawaban Akiko memb
?" bing
sendirian," sahut Akiko. Kemudian
ya Akiko sambil menunjukk
hari saja. Selebihnya bisa membaik," jawab Vian. Akiko
hak rumah sakit memerlukan persetujuan dari orang tuamu juga. Tapi,
ri Akiko. Gadis itu terlihat sedih, bahkan Vian juga menyadari kalau tangdi wali untukmu," tukas Vi
" Akiko me
sa menjadi wali untukmu asal kau pegang
a ikut tersenyum. Tak bisa di pungkiri kalau dia terpesona pada Akiko. Deng
tentu menolak dengan alasan tempat tinggalnya dekat. Sebab, Akiko termasuk orang yang t
lalu menusuk. Biasanya, dia naik taksi untuk bepergian. Tapi, sekarang dia harus lebih menyim
itam metalik itu berhenti tepat di hadapan Akiko. Tapi, karena
endongakkan kepalanya, melihat sosok pr
Sehingga pria itu terkekeh pel
buruk, ya?" ujarnya samb
pakanku begitu saja. Aku Glen Xander Mckenzie,
Glen pasti orang yang akan membawanya pergi. Tentu, Akiko sudah paham apa yang harus dia lakukan. Semuanya su
en sambil membuka
ahulu. Perlengkapanku juga masih ada di
saja apa yang aku minta. Perlengkapanmu kita b
i, aku harus mengambil anjin
ko yang memundurkan diri. Meskipun, Glen masih belum be
ian, memberikan ponsel hitamnya sehingga Akik
au telepon dariku," Akiko menga
erat. Kemudian mencium bibir Akiko singkat tanpa aba-aba.
kembali ke dalam mobil. Pria itu mengusap
ni menatap layar ponselnya saat mendapat pesan dar
san itu. Entah, bagaimana nasibnya nanti sete