Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gadis Muda untuk Tuan Duda

Gadis Muda untuk Tuan Duda

Safjack

4.9
Komentar
148.7K
Penayangan
131
Bab

Bagi lelaki lain, menikahi gadis muda adalah keinginan besar mereka, tapi tidak dengan Rayyan, duda berumur 32 tahun yang di paksa oleh ibunya supaya menikahi Mayra. Mayra gadis berumur 19 tahun dan bekerja sebagai guru PAUD sekaligus pengasuh anaknya Rayyan, Asyifa yang berumur 4 tahun. Asyifa, tidak mau belajar dengan guru mana pun, hingga akhirnya bertemu dengan Mayra yang sangat menyukai anak-anak, hingga akhirnya mereka sangat dekat. Melihat kedekatan Mayra dan Asyifa, Ibunya Rayyan meminta Rayyan supaya menikahi Mayra sebagai ibu sambungnya Asyifa, akankah permintaan ibunya Rayyan terwujud?

Bab 1 Pegangan Pada Pinggang

Rayyan, seorang Duda kaya raya berumur 32 tahun, berwajah tampan, berkulit putih, perut sixpack yang dibalut dengan kemeja berwarna hitam terlihat ngepas di badannya, dia baru saja turun dari mobil mewahnya dan berjalan dengan langkah tegap masuk ke dalam restoran terkenal di kota tersebut.

Pancaran auranya yang berkarisma membuat siapa saja yang menatapnya akan merasa takjub. Dia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan fokus menatap layar ponsel sambil terus berjalan menuju meja paling belakang yang biasa dia tempati.

Dia lebih suka ketenangan dan tidak suka di ganggu, apalagi saat ini, dia baru saja gagal memasarkan produk terbarunya, membuat suasana hatinya kacau.

Bruk!

"Aww!" seru seorang gadis berambut lurus yang diberi cat tipis berwarna coklat susu, kulitnya yang putih, dengan bibir yang di poles dengan lipstik warna pink natural, matanya yang agak sipit membuat dia terlihat seperti wanita berketurunan blasteran, padahal aslinya dia gadis pribumi.

Dia bernama Mayra, yang bisa ditaksir umurnya sekitar 19 tahun, dia mengenakan kaos lengan pendek yang over size dengan jins yang hanya sebatas lutut.

Mayra hampir terjungkal ke belakang karna kaget, tapi dia segera pegangan pada pinggang Rayyan yang ada di hadapannya, dan begitu sadar dia memegang lelaki yang tidak di kenalnya, dia langsung melepaskan pegangannya saat itu juga.

Mayra mengelus kepalanya, sedangkan Rayyan menggemeretuk giginya melihat ponselnya yang melayang begitu saja ke lantai karna ulah Mayra.

Mayra tidak sengaja menjatuhkan ponsel milik Rayyan karna berdiri dengan tiba-tiba setelah mengikat tali sepatunya, kepalanya Mayra menyundul sikunya Rayyan hingga ponsel di tangan Rayyan lepas dan jatuh begitu saja.

"Maaf Bang, maaf, saya tidak sengaja," ucap Mayra sambil berusaha menjangkau ponsel milik Rayyan, tapi sialnya, Rayyan juga ikut menunduk membuat dua kepala tersebut terantuk dan kali ini mereka sama-sama mengelus kepala mereka masing-masing.

"Bang, bang! Bang kepalamu!" desis Rayyan sambil mengelus pelipisnya. Dia meraih ponselnya dengan cepat dan langsung memasukkannya ke dalam kantong celananya sambil menatap Mayra dengan memicingkan matanya.

"Kan saya sudah minta maaf, kenapa harus marah? Dasar lelaki payah!" ucap Mayra ikutan kesal, kemudian berlalu pergi dari hadapan Rayyan.

"Apa?!" erang Rayyan mendengar ucapan Mayra, tapi percuma, Mayra sudah pergi dan Rayyan tidak berniat mengejar gadis itu.

Rayyan menatap Mayra yang berlalu dari hadapannya dengan jengkel.

"Bang, Bang! Emangnya dia gak bisa panggil dengan panggilan yang lebih sopan untuk orang yang lebih tua dari dia! Anak jaman sekarang benar-benar gak ada sopan santun sedikit pun!" gerutu Rayyan sendirian sambil memilih kursi untuk dia tempati, menurutnya, panggilan Mas lebih cocok untuk dia.

Rayyan mengeluarkan ponselnya dan menyalakannya.

"Apa? Ponsel gua pecah layarnya? Astaga! ... ini semua gara-gara gadis itu! Aku harus mengejarnya dan memintanya untuk bertanggung jawab!" ucap Rayyan dengan emosi.

Dia bergegas keluar dari restoran untuk mengejar Mayra yang belum pergi terlalu jauh.

"Hei kamu!" ucap Rayyan sambil menarik tangan Mayra yang berdiri di pinggir jalan sedang menunggu taksi.

Rayyan yang sedang jengkel, menarik tangan Mayra dengan kuat hingga Mayra terpental ke hadapan Rayyan, bahkan menubruk tubuh Rayyan membuat Rayyan hampir terjungkal ke belakang, dia segera memeluk tubuh Mayra untuk menyeimbangkan tubuhnya sendiri.

"Rayyan, kamu sedang apa sama- ...."

Suara lelaki menyapa Rayyan dengan kalimat yang menggantung, dia sukses mengagetkan Rayyan yang sedang memeluk Mayra dan begitu melihat siapa yang memanggilnya, Rayyan segera melepaskan tubuh Mayra sampai-sampai Mayra hampir terjatuh, tapi untungnya dia dengan cepat menyeimbangkan tubuhnya sendiri.

"Eh Ferdi, Kino, ka-kalian sedang apa di sini?" ucap Rayyan dengan terbata-bata dan salah tingkah.

Ferdi menatap Mayra dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu menarik tangan Rayyan untuk ikut dengannya menjauh dari tempat tersebut, Kino ikut juga bersama mereka, kecuali Mayra yang menatap ketiga lelaki itu dengan tatapan bingung.

"Ray, kami tahu kamu kesepian, tapi tidak begini juga cara melampiaskannya," ucap Ferdi yang berhasil membuat ekspresi kaget di wajah Rayyan.

"Ma-maksud loe?" tanya Rayyan dengan muka bingung.

"Gua tahu Ray, hidup menduda itu sangat menyiksa, karna selama ini loe fokus ngebesarin anak loe dan bekerja keras untuk dia, sampai-sampai loe tidak ada waktu untuk mencari sosok pengganti almarhumah dengan wanita yang setara sama loe, gua paham banget itu, pahaaammm banget! Tapi jangan sampai rasa kesepian loe membuat loe jadi sugar daddy, itu memalukan sekali Ray!" ucap Ferdi membuat mata Rayyan membelalak.

"Loe ngomong apa sih? Gua gak ngerti," sahut Rayyan polos, meminta penjelasan mendetail pada Ferdi supaya tidak salah menerka-nerka.

Ferdi mengusap wajahnya, dan Kino menepuk bahunya Rayyan dengan sedikit cengkeraman di bahunya.

"Yang Ferdi bilang itu benar, kalo loe udah mau nikah lagi, kita-kita bisa kenalin loe sama perempuan yang sesuai sama loe, kita akan pilih perempuan yang benar-benar baik untuk loe dan anak loe, percayakan itu pada kami, asalkan loe tidak jadi lelaki nakal yang memacari bocah seperti bocah tadi," sambung Kino membuat Rayyan mengerti arah pembicaraan mereka.

Ferdi mengangguk-angguk setuju dengan pernyataan Kino, kali ini Rayyan yang mengusap wajahnya dengan frustrasi karna temannya sudah membuat statement sendiri tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi maksud kalian berdua gua ini ...." Rayyan tidak lagi melanjutkan kalimatnya, dia sudah duluan merasa kesal sebelum meneruskannya.

"Jangan marah, ini untuk kebaikan loe, kita ini sahabatan sudah lama, loe gak usah tutupin hal yang memang wajar untuk lelaki dewasa seperti kita, hanya saja caranya yang salah," ucap Ferdi yang memang paling bijak dalam menasihati dari mereka bertiga.

Rayyan memijat keningnya, bukannya merasa lebih baikan setelah mendengar kalimat bijaknya Ferdi, tapi Rayyan malah makin kesal karna merasa di permalukan oleh Ferdi dan Kino, padahal saat itu tidak ada orang lain selain mereka bertiga.

"Sudah selesai kan ngomongnya?! Kalau begitu gua pergi dulu!" ucap Rayyan.

Rayyan berlalu pergi begitu saja dari hadapan temannya dengan wajah kesal.

"Apa mereka bilang? Gua sugar daddy?! Yang benar saja! Sialan! Untung mereka yang ngomong, kalo orang lain sudah gua kasih pelajaran biar tidak bicara seenaknya!" gerutu Rayyan sambil mengusap kepalan tangannya dengan geram.

"Ada apa memanggil saya kembali?" tanya Mayra yang sudah berdiri di hadapan Rayyan dengan tiba-tiba, dia sukses membuat jantung Rayyan serasa copot karna kaget.

"Kamu!" Rayyan berucap dengan ringis setelah mengelus dadanya karna kaget.

"Kamu tau tidak? Gara-gara kamu, teman-teman saya menganggap saya su- ...." Rayyan menghentikan kalimatnya, dia tidak mungkin mengatakan kalimat yang disematkan oleh temannya untuk dirinya pada Mayra, itu sama saja dengan mempermalukan dirinya sendiri.

"Su ... apa?" tanya Mayra dengan raut wajah penasaran, kedua keningnya saling bertautan.

"Ah sudah, lupakan yang itu! Itu bukan urusanmu! Urusanmu ini!" jawab Rayyan sambil memperlihatkan layar ponselnya yang retak pada Mayra. Mayra menelan saliva melihatnya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Gadis Muda untuk Tuan Duda
1

Bab 1 Pegangan Pada Pinggang

27/06/2022

2

Bab 2 Mabuk Cinta

27/06/2022

3

Bab 3 Wajah Yang Tampan

27/06/2022

4

Bab 4 Bertemu Asyifa

27/06/2022

5

Bab 5 Siapa Mayra

27/06/2022

6

Bab 6 Duduk Di Pangkuan

27/06/2022

7

Bab 7 Sangat Keras Kepala

27/06/2022

8

Bab 8 Mencari Rayyan

27/06/2022

9

Bab 9 Cengkeraman Ku

28/06/2022

10

Bab 10 Harus Cantik

28/06/2022

11

Bab 11 Main Lima Belas Menit

01/07/2022

12

Bab 12 Mangsa Baru

03/07/2022

13

Bab 13 Merasa Lega

05/07/2022

14

Bab 14 Masuk Ke Kamar

12/07/2022

15

Bab 15 Bertemu Lagi Dengan Rayyan

16/07/2022

16

Bab 16 Banyak Yang Lebih Berpengalaman

19/07/2022

17

Bab 17 Tidur Dengan Nyenyak

21/07/2022

18

Bab 18 Tidak Bisa, Sayang

22/07/2022

19

Bab 19 Melampiaskan

23/07/2022

20

Bab 20 Oke, Saya Bersedia

24/07/2022

21

Bab 21 Mengelus Dada

25/07/2022

22

Bab 22 Iya Sayang

25/07/2022

23

Bab 23 Rayyan Puas

26/07/2022

24

Bab 24 Seragam Pengasuh

28/07/2022

25

Bab 25 Ayo Main Bersama

29/07/2022

26

Bab 26 Main Dengan Rayyan

29/07/2022

27

Bab 27 Jalan-Jalan Pagi

30/07/2022

28

Bab 28 Main Panas Sebentar Saja

01/08/2022

29

Bab 29 Tepat Di Samping Mayra

02/08/2022

30

Bab 30 Lagi Berantem

03/08/2022

31

Bab 31 Rayyan Ke Mana

04/08/2022

32

Bab 32 Ponsel Untuk Mayra

05/08/2022

33

Bab 33 Pesan Dari Rayyan

06/08/2022

34

Bab 34 Ada Apa

07/08/2022

35

Bab 35 Berapa Bayaran

08/08/2022

36

Bab 36 Kenapa Lama

09/08/2022

37

Bab 37 Ajari Asyifa Salim Papanya

10/08/2022

38

Bab 38 Sini Sayang

11/08/2022

39

Bab 39 Telpon Video Dari Rayyan

12/08/2022

40

Bab 40 Mengelus dengan lembut

13/08/2022