"Bisakah kamu meminjamkanku enam juta rupiah? Aku bekerja paruh waktu tahun ini. Aku akan langsung membayarmu begitu aku mendapatkan gajiku."
Garry Suteno menundukkan pandangannya ke tanah, kedua matanya dipenuhi dengan kesedihan dan ketidakberdayaan.
Yang berdiri di hadapannya adalah seorang wanita muda cantik dengan rambut panjang yang terurai jatuh di bahunya.
Garry adalah seorang pria berusia 18 tahun, dan wanita di depannya adalah Shelly Bianto. Mereka berdua adalah teman baik yang tumbuh bersama sejak kecil. Shelly juga adalah cinta pertamanya. Keduanya bersekolah di kelas yang sama sejak TK.
Garry dan Shelly bahkan berkuliah di universitas yang sama. Tapi kali ini Shelly mengambil jurusan jurnalistik, jadi dia tidak lagi berada di kelas yang sama dengan Garry.
"Pergilah, aku tidak mempunyai uang untuk dipinjamkan padamu dan aku tidak ingin melihat wajahmu lagi."
Ada seringai dingin di wajah Shelly, mata coklat gelapnya yang berbentuk seperti almond, dipenuhi dengan tatapan penghinaan dan penolakan.
Kemudian, Shelly membalikkan tubuhnya, berjalan menuju restoran keluarganya, dan membanting pintu di belakangnya.
Sebuah suara yang dingin bisa terdengar dari balik pintu yang tertutup, "Kamu selalu melakukan hal ini. Setiap kali kamu melakukan sebuah kesalahan, kamu akan datang padaku untuk meminjam uang. Menurutmu aku ini apa? Dompetmu?"
"Tidak, kamu harus mendengarkanku. Kali ini…"
Garry mencoba untuk menjelaskan.
"Sudah cukup!"
Shelly sudah tidak tahan lagi untuk mendengarkan penjelasannya dan langsung memotong perkataan Garry, "Bukankah aku baru saja memberitahumu bahwa aku tidak mempunyai uang? Pikirkan cara lain! Sekarang kamu sudah dewasa, Garry…"
Setelah mendengar perkataan Shelly, Garry merasa khawatir dan menghela napasnya dalam-dalam.
Kali ini, Garry tidak mempunyai pilihan lain selain meminjam uang.
Saat sedang berada di asrama, Garry secara tidak sengaja merusak Nintendo Switch milik teman sekamarnya yang harganya hampir enam juta rupiah. Teman sekelasnya itu menginginkan dirinya untuk membayar kerusakan itu dalam waktu seminggu.
Garry berasal dari keluarga yang miskin. Orang tuanya tinggal di kota lain dan pekerjaan mereka hanya memungkinkan mereka untuk memberinya sedikit uang saku setiap bulannya. Garry bahkan terpaksa harus membayar setengah dari biaya kuliahnya dengan melakukan pekerjaan paruh waktu di luar.
/0/5370/coverorgin.jpg?v=2a674aa6924609945d54c52e1c44793b&imageMogr2/format/webp)
/0/16579/coverorgin.jpg?v=3a43b19fd5c47a295880ec8095314a64&imageMogr2/format/webp)
/0/5953/coverorgin.jpg?v=9a67916f0892511b1bca9ec0551bf4ef&imageMogr2/format/webp)
/0/20883/coverorgin.jpg?v=7c89e6cb9f689c9772f6ba97dbbc38d9&imageMogr2/format/webp)
/0/26509/coverorgin.jpg?v=830b73a37413432e6f7ce9f1b5ade740&imageMogr2/format/webp)
/0/2923/coverorgin.jpg?v=68d2838c3ce6df5b17da8ebe41d681e7&imageMogr2/format/webp)
/0/4025/coverorgin.jpg?v=18f94d715d55494fb140bdfc8308bb92&imageMogr2/format/webp)
/0/18225/coverorgin.jpg?v=e8d893a9acde5eba377b62355a66e599&imageMogr2/format/webp)
/0/30062/coverorgin.jpg?v=9dbdaeef1d3f2a8a68b7e117235a9b19&imageMogr2/format/webp)
/0/16637/coverorgin.jpg?v=c3d4169a78d92ec9a94f028d3a0c7015&imageMogr2/format/webp)
/0/4254/coverorgin.jpg?v=d84a0741127769f3d57e79c54cb9eefb&imageMogr2/format/webp)
/0/5755/coverorgin.jpg?v=2e0ad51327ca26d59fb0423f2295d7ef&imageMogr2/format/webp)
/0/30473/coverorgin.jpg?v=6291851d125c9ec89171f9cd0e5c3e2e&imageMogr2/format/webp)
/0/8481/coverorgin.jpg?v=9f12fe9f60fd6cfe4034541d5149549c&imageMogr2/format/webp)
/0/22564/coverorgin.jpg?v=35c749934942f3459ec216751c43fdb1&imageMogr2/format/webp)
/0/4888/coverorgin.jpg?v=8539b83bb059284f13f3e6cbdbb0a8fc&imageMogr2/format/webp)
/0/26863/coverorgin.jpg?v=20251106164717&imageMogr2/format/webp)
/0/21572/coverorgin.jpg?v=3a807ab91c98487d10183047ec65e63d&imageMogr2/format/webp)
/0/12785/coverorgin.jpg?v=153588d744f4bc5fa37cdc4c5dfeda32&imageMogr2/format/webp)
/0/27131/coverorgin.jpg?v=8467bda87ebf6f435a53680fd049fee0&imageMogr2/format/webp)