Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Sama seperti remaja pada umumnya yang sedang jatuh cinta dan memilih untuk mencintainya dalam diam. Haera terus mencurahkan isi hatinya dalam bentuk tulisan. Setiap tulisan yang dibuat selalu tentang dia. Namun sayangnya Haera bukan jatuh cinta pada manusia biasa yang bisa bertemu setiap saat tetapi jatuh cinta pada seseorang yang dengan sadar tidak akan bisa digapai. Banyak perbedaan di antara mereka berdua.
Haera menutup buku catatan yang berwarna cokelat itu. Buku catatan yang berisi tentang tulisan-tulisan tentangnya. Matanya kembali menatap kearah laptop yang menyala menampilkan hasil tulisannya beberapa hari yang lalu. Haera tersenyum saat sahabatnya menghampiri dengan membawa 2 minuman cokelat dan beberapa snack kesukaan mereka berdua.
“Bagaimana sudah selesai?” tanya sahabat Haera setelah duduk di depan Haera.
“Belum, mengapa?”
“Aku ingin mengajakmu belanja. Adikku terus merengek memintaku untuk membelikan album terbaru mereka” gumamnya sambil meminum minuman miliknya. Haera yang mendengar itu hanya terkekeh dan mengangguk untuk mengiyakan ajakan Nara.
“Sebenarnya apa yang kau lihat dari mereka itu?” Haera bertanya padanya.
Nara hanya menunjukkan ponselnya yang menampilkan foto seorang pemuda. Haera melihat kearah ponselnya hanya bisa menahan senyum dan melanjutkan mengetik lagi.
“Apa kau menyukainya? Dia sangat terkenal di kalangan gadis remaja. Bahkan dia termasuk yang memiliki fans yang terbanyak”
“Iya aku menyukainya”
“Alasannya?”
“Tidak ada alasan khusus. Aku hanya kebetulan melihatnya kemudian semuanya terjadi begitu saja” Haera menjawabnya
Nara yang mendengar jawaban dari Haera hanya memutar bola matanya kesal dengan jawaban yang diberikan. “Ayolah Ra… kau bukan lagi gadis berusia 17 tahun Haera. Kau bahkan sudah berusia 24 tahun”
“Lalu jawaban seperti apa yang ingin kau dengar Nara?”
“Dia tampan”
“Itu sudah pasti. Semua yang melihatnya dengan mata mereka sendiri kalau dia sangat tampan” Haera mengedikkan dagu kearah laptopnya yang mulai meredup.
“Dia memiliki tubuh yang proporsional”
“Semua orang sudah tahu itu. Bahkan member yang lain juga memiliki tubuh yang proporsional”
“Dia tinggi”
“Jika itu alasan yang harus kujawab, teman-temannya yang lainpun ada yang lebih tinggi darinya”
“Dia pandai menari”
“Teman segrupnya juga pandai menari”
“Dia pandai bernyanyi”
“Dia salah satu main vocal dalam grupnya, jadi sudah pasti dia pandai bernyanyi” Haera menghembuskan napas beratnya. Pikirannya sekarang buyar saat topik pembahasan ini berpusat pada pemuda itu.
“Aku sendiri tidak tahu mengapa aku menyukainya”
Nara menyandarkan badannya pada sandaran kursi. Haera hanya terkekeh kemudian menutup laptopnya dan memasukkannya kedalam tas.
“Ayo kita membeli album terbaru mereka untuk adikku tercinta” Ajak Nara dan bangkit dari kursi. “Dan satu lagi, sepertinya kau bukan hanya mengidolakannya tetapi juga menyukainya atau bahkan mencintainya? Apakah benar apa yang kukatakan?”
Haera dan Nara melangkah keluar dari kafe milik kakak Haera. Untuk sementara kafe ini Haera yang urus. Selain mengurus kafe, Haera juga seorang penulis novel. Setiap harinya Haera berkutat pada tulisan yang harus diselesaikan.
Disaat Haera membutuhkan inspirasi untuk tulisannya, Haera tak sengaja bertemu dengannya. Laki-laki yang selama ini dikaguminya. Haera melihatnya sedang mengantarkan adiknya masuk hari pertama sekolah. Saat itu Haera juga mengantarkan Kaira anak dari kakaknya yang juga masuk di sekolah yang sama dengan adiknya. Saat itu Haera tak sengaja melihatnya, saat dia mengarahkan kamera untuk memotret adiknya, saat dia meminta tolong untuk difotokan bersama adik dan ibunya, berfoto bersama dengan adiknya bahkan ada beberapa fans yang tak sengaja melihatnya dan meminta foto dengannya.
Pemuda itu adalah Galexia Haekala Atalanta Early atau lebih dikenal dengan Haekal. Siapa yang tidak tahu Haekal? Mungkin semua orang tahu nama itu mulai dari remaja dewasa dalam negeri bahkan luar negeri sekalipun pasti tahu dia.
Sejak melihatnya di sekolah, Haera mulai mencari tahu profilnya. Haera kembali menemukan inspirasi untuk novel selanjutnya. Haera menggunakan visual laki-laki itu dan novelnya laris dengan cepat. Memang benar pengaruh idol sangat luar biasa. Bahkan fansnya sangat banyak hingga membuat penerbit kewalahan karena membludaknya pemesanan dari biasanya. Itu karena pengaruhnya yang luar biasa.
Arsyanaya Arabella Haeralyn dikenal sebagai Sunshine, penulis novel tentangnya. Haera terus tersenyum saat tidak sengaja melihat banyaknya remaja yang mengincar novel yang bercover laki-laki itu. Sejak saat itu, rasa asing dan aneh itu tumbuh menjadi perasaan yang orang sebut cinta. Ya, Haera mencintainya hanya karena melihat senyumannya.
Walaupun Haera mencintainya, tetapi Haera tak pernah membeli barang atau albumnya. Haera lebih suka membuat tulisan tentang dirinya. Sebut saja Haera orang gila. karena kenyataannya memang seperti itu.
**
“HAERAAAA!!!!”