Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Hani menatap gedung perusahaan terbesar di Jakarta, gadis itu menghembuskan nafas dan memeluk CV lamaran nya.
matanya tak hentinya terbelalak sampai dia lupa untuk menutup mulutnya karena terlalu senang, dia bahkan tidak menyangka kalau dia akan melamar pekerjaan di perusahaan multinasional terbesar di kota nya, terlebih saat dia membayangkan jika dia bekerja di dalam gedung tersebut.
Dengan langkah antusias dia masuk dan segera memencet lift ke lantai yang di tuju.
" Hhh..aku gugup" batin nya
sesekali dia memukul dadanya berusaha untuk tidak gugup dan gemetar,
Ketika pintu lift terbuka,dia melangkah kan kaki sambil berdoa.
Lift berhenti di lantai yang sudah dia tekan sebelumnya, gadis itu pun melangkah keluar lift dan menoleh heran
" Aduh ruangan nya yang mana? " sungut hani sambil celingak-celinguk di dalam ruangan luas di mana semua karyawan sedang bekerja begitu rapih dan teratur
" Permisi apakah anda Hani Pradipta" sapa pria paruh baya dengan setelan jas hitam rapih mendekat kearah gadis tersebut
" Ohh iya pak, kenalkan saya hani " jawabnya ramah
" Ayo ikut saya ke ruangan CEO" ucapnya sambil tersenyum dan berjalan di samping hani.
"Sejujurnya aku yang seharusnya mewawancarai mu hari ini, tapi berhubung kau adalah sekretaris untuk CEO.. jadi dia menginginkan mewawancarai orang itu sendiri" ucap pria paruh baya tersebut ramah
Hani tersenyum tipis
"Tidak apa-apa pak" jawab gadis itu
Tibalah mereka di satu ruangan dengan pintu yang sangat besar, bercat hitam dan tertulis dengan besar ruangan CEO
Tok tok tok tok sebuah ketukan dari pria paruh baya itu membuat Hani gemetar karena gugup sementara pria paruh baya itu sepertinya memahami Hani yang sedang gugup bukan main
"Jangan khawatir..aku percaya bahwa kau akan bergabung dengan kami di perusahaan ini" bisik pria tersebut tersenyum dan membuat perasaan Hani menjadi lebih baik.
" Masuk" terdengar suara bariton dari dalam ruangan
Krekkk
Pintu terbuka dan gadis itu pun mengikuti langkah pria paruh baya tersebut.
Terlihat seorang pria muda yang sedang asik melakukan pekerjaan nya, matanya tertuju terus ke layar komputer
" Permisi tuan, ini sekretaris anda yang baru " ucapnya sopan
Tak lama pria itu menatap Hani intens dari atas juga ke bawah
Sebuah tatapan yang membuat gadis itu
merasa tidak nyaman.
" Style nya kuno sekali, tidak ada yang lebih baik,aku akan malu bila nanti menghadiri rapat dengan si kuno ini " ucapnya enteng sambil matanya kembali ke layar komputer
Deg
Mendengar hal itu spontan membuat Hani ingin sekali mencekik pria tersebut, tapi tunggu!
Apakah ini CEO yang di maksud? Kenapa dia begitu sombong dan tidak sopan?
" huh " umpat hani kesal
" Maaf tuan, gadis ini adalah kriteria terbaik yang kita dapatkan,dan saya rasa dia sangat cocok dengan pekerjaan ini dan dapat membantu anda dengan baik..nilai nya yang tertinggi di kampus bahkan kampus tempat nona ini kuliah telah merekomendasikan nya "
Ucap pria paruh baya itu sopan
Pria muda yang bernama Shawn Michaels itu menghela nafas panjang dan menatap hani sambil berdiri dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana
" Ya sudah.. sekarang bekerja lah " ucapnya sambil menggerakkan tangan
"Tapi pak, anda tidak ingin mewawancarai ku dulu? Maksud ku...bukan kah kita harus ada pertanyaan terlebih dahulu bukan" ucap gadis itu penasaran
Shawn menoleh
"Dengar nona Hani Pradipta, aku saat ini membutuhkan seorang sekretaris dan itu mendesak, jika kau masuk ke sini karena rekomendasi kampus serta profesor mu..itu berarti kau cukup layak untuk berada disini" jawab Shawn datar
"Tapi .." Hani hendak mengucapkan kata-kata lagi namun Shawn menatap nya tajam
"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi bukan? Sekarang keluar lah" titah pria tampan tersebut
Hani menghela nafas panjang dan memundurkan langkahnya bersama dengan pria paruh baya yang bersama dengan nya sedari tadi
Mereka segera pergi dan itu lalu melangkah menuju ruangan sekretaris yang letaknya di sebelah ruangan CEO
" Maafkan sikap Tuan Shawn,dia sebenarnya cukup baik tapi... begitulah kalo bicara suka seenak hati nya, dan kau harus tahu kalau tuan Shawn adalah pria yang perfeksionis...kau sebisa mungkin bekerja dengan benar dan sesuai perintah nya," ucap pria paruh baya tersebut tersenyum
Hani menganggukkan kepalanya
"Baik pak" jawab Hani
" Oh iya kenalkan saya Rudi Hartono saya manager di kantor ini " ujarnya sopan
Gadis itu membalas jabatan tangan prua paruh baya tersebut.
Hani duduk di meja kerja nya tepat di sebelah
ruangan CEO sombong tersebut
Sambil mulai mengerjakan tugas yang sudah menumpuk.
Tak lama kemudian
Tuan sombong tersebut membuka pintunya dan menatap Hani datar.
" Hei kuno, nanti ikut dengan ku..aku ada meeting tapi kau jangan mempermalukan ku disana" ucapnya enteng
Hani menarik nafas berat.. sesungguhnya dia sangat kesal dengan ucapan pria tersebut, tapi mencoba untuk menutupi nya.
" Ia tuan " jawab nya sambil tersenyum walau terpaksa.
"Dan satu lagi...mulai besok perbaiki pakaian mu, aku tidak menyukai style mu itu" ujar Shawn