/0/24057/coverorgin.jpg?v=fd1094b94f91e88087ae939108913a37&imageMogr2/format/webp)
"Aku ingin, kita putus!!" Ucap tegas seorang
wanita berkulit sawo matang, rambut panjang terikat. Ia bernama Laras Nur
Hayati.
"Nggak! Aku gak akan putusin kamu!" Ujar
seorang lelaki berbadan agak sedikit gemuk. Berkulit sawo matang tapi bersih.
Ia bernama Rio.
"Kamu sadar gak sih!! Apa kesalahan kamu?!!"
Tanya Laras sambil menangis.
"Aku tau, aku minta maaf. Aku gatau kamu akan
semarah ini."
"Apa?!" Laras terkejut mendengar pernyataan
dari Rio. "Gatau?!" Sambung Laras.
"Iya,"
"Kamu pegang tangan Lina dan menyuruhnya masuk ke
dalam kantor Bu Yulia. Depan aku, pas di dalam pabrik!!. Kamu bilang gatau?!!.
Kamu bahkan sangat tau kalau aku ini gak suka liat kamu deket sama wanita lain.
Apalagi menggenggam tangan wanita lain!!" Sentak Laras emosi. Air mata
mengalir tanpa henti di pipi manisnya.
Rio terdiam. Sedangkan Laras diam-diam selalu melirik
ke belakang menunggu angkot yang lewat.
" Duhh,, lama banget angkot lewat nya. "
Ujar Laras dalam hatinya.
" Kamu salah paham sayang, tolong maafkan aku.
Aku gamau kita putus." Ujar Rio memasang wajah sedih menatap Laras.
Laras diam. Menghapus air matanya. Suasana hening
seketika.
Tak lama kemudian ada angkot yang berhenti di posisi
Laras berdiri. Tak ingin membuang waktu, Laras langsung naik. Rio mencoba
menggapai tangannya, namun gagal. Mobil langsung melaju dengan kecepatan
sedang. Laras mengeluarkan handphone dan headseat, lalu memutar musik
favoritnya. Yaitu Taeyeon - If. Sedangkan Rio, menatap angkot yang di naiki
Laras. Setelah angkot berlalu tak terlihat. Rio melangkahkan kaki dengan rasa
sedih yang menyelimutinya, malas pulang. Tapi ia tak tau harus kemana selain
rumah. Karena, sedari dulu ia tak pernah bermain seperti anak muda lainnya.
Sampai di depan rumah, Laras mengambil kunci pintu
yang di taruh di pinggir plafon atas pintu.
KRREETT,,,
Pintu di buka. Setelah masuk, di biarkan terbuka
setengah karena gerah.
Hari ini hari sabtu, jadi Laras pulang sore.
Saking lelahnya, setelah membuka kerudung, jaket dan
tas. Laras langsung naik kasur. Ia menatap langit langit rumah sambil
tersenyum.
"Ahh,,, akhirnya!! Aku akan bebas darinya!"
Ucap Laras sambil tersenyum girang dan memeluk bantal guling.
TRINING,,
Tiba-tiba ponselnya bunyi, suara pesan whatsapp masuk.
Laras merogoh sakunya dan melihat ke layar ponselnya.
"Rio??"
Pesan belum di buka, tapi laras sangat tegang mendapat
pesan itu. Yah,, ia sudah mengetahui isi pesan itu. Pasti isinya foto luka
tangan Rio yang di lukai dengan kater. Itu selalu terjadi setiap Laras meminta
putus.
Laras membuka pesan itu dan ternyata benar. Rio
melukai tangannya lagi. Kali ini darahnya sangat banyak.
"Astagfirullah,,, kenapa sulit sekali bebas
darinya. Kalau aku tidak memperdulikanmya. Aku takut dia lebih nekat dari
ini." Ucap Laras dalam hatinya.
Rio mengiriminya pesan lagi.
"Aku gamau kehilangan kamu. Aku lebih baik mati
dari pada harus pisah dengan mu. Aku cinta kamu, Laras. Aku sayang kamu. Tolong
maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi."
Laras hanya membaca tanpa membalas. Ia kesal, sudah
1tahun ia berusaha akting marah-marah ketika Rio dekat dengan wanita. Seperti
cemburu buta, agar bisa putus dengan Rio. Tapi semua itu selalu gagal. Ia
selalu luluh lagi dan lagi. Entah harus memakai cara apa lagi.
*****
POV LARAS
/0/14844/coverorgin.jpg?v=b49be0aeb166fecb6592de297e32c6a6&imageMogr2/format/webp)
/0/2941/coverorgin.jpg?v=a113f933c51b68be507cce6d077e3c5a&imageMogr2/format/webp)
/0/5053/coverorgin.jpg?v=10956731975730da070c19fa4f539b70&imageMogr2/format/webp)
/0/29606/coverorgin.jpg?v=43de8d7d2e394f3d3f370d1b2566c8f7&imageMogr2/format/webp)
/0/17149/coverorgin.jpg?v=9e8822e567909a5e504ab1ee583fe92b&imageMogr2/format/webp)
/0/5487/coverorgin.jpg?v=5f14fba69636ed885f8b73f7a02fe96c&imageMogr2/format/webp)
/0/4586/coverorgin.jpg?v=651c662242c05b47245fd41f214c5dc9&imageMogr2/format/webp)
/0/8922/coverorgin.jpg?v=122f60a4aa4007bf4763bc7735e28281&imageMogr2/format/webp)
/0/18873/coverorgin.jpg?v=b8baa94752614edd376b3e18297a1c9e&imageMogr2/format/webp)
/0/3334/coverorgin.jpg?v=6e6d8f37662ef09cd884581b5c644618&imageMogr2/format/webp)
/0/3872/coverorgin.jpg?v=e9a4e6acc2dfae4e5b73afa34ec542aa&imageMogr2/format/webp)
/0/6494/coverorgin.jpg?v=d70cbc9e0fbe54e08469c203f165324f&imageMogr2/format/webp)
/0/12755/coverorgin.jpg?v=135a08759123fe0a19a4ab0cfd36ba9f&imageMogr2/format/webp)
/0/15253/coverorgin.jpg?v=c790210f59dd4348ce7d1581af7affd7&imageMogr2/format/webp)
/0/21861/coverorgin.jpg?v=0f4e65363e281e89be22227c20075f20&imageMogr2/format/webp)
/0/27610/coverorgin.jpg?v=17f2e21dd63b76cc4d0bfc788cd8d79d&imageMogr2/format/webp)