For 18+ & 21+ 50 Ribu tahun silam terjadi Perang Besar di Kerajaan Dewa 13 Alam yang dilakukan oleh Raja Arthur Raja Kerajaan Iblis Bangsa Black. Peperangan berlangsung di Menara Barat yang dipimpin oleh Imam Casello Imam Ketiga di Kerajaan Dewa 13 Alam. Akibat dari Perang itu, takdir mengikat Dewa Channing Perdana Menteri Kerajaan Dewa 13 Alam dengan Stellina Dewi Level A dengan wujud asli Rubah Merah berekor 6. Saat itu Stellina masih bayi berusia satu bulan, ditemukan Dewa Channing di Gua Neraka setelah Dia menyegel Raja Arthur. 50 ribu tahun kemudian, Stellina tumbuh menjadi Gadis cantik periang, dan pergi ke Istana Kerajaan Dewa 13 Alam atas perintah Dewi Estella Ibundanya. Tanpa sengaja Stellina menyenggol segel pemasung Bravee tunggangan Raja Arthur, sehingga dikejar-kejar Dewa Bruno dan Pasukan Kerajaan Dewa 13 Alam, lalu masuk ke dalam Ruang Es tempat penyimpanan Jenazah Dewa Dewi Kerajaan Dewa 13 Alam di Gunung Kramat. Di sanalah Stellina bertemu Dewa Channing yang sudah meninggal. Stellina merasa jatuh hati sama Dewa Channing, dan tanpa sengaja menangis sedih saat tahu bagaimana Sang Dewa meninggal. Ternyata air matanya yang mengandung ketulusan, membangkitkan Dewa Channing dari kematian selama 50 ribu tahun. Dewa Channing sendiri merasa terpanah asmara saat melihat Stellina Dewi yang membangkitkannya dari kematian. Oleh karena itu, Dewa Channing memohon ke Kaisar Agung Brylee Salvador Pimpinan Tertinggi Kerajaan Dewa 13 Alam untuk menempatkan Stellina disisinya di Istana Timur tempat tinggal Sang Dewa. Dewa Channing selain ingin lebih dekat sama Stellina, juga ingin tahu kenapa Stellina bisa membangkitkannya. Belum juga terjawab, Dewa Channing melihat Stellina kerasukan Aura Raja Arthur Raja Iblis yang dipasungnya di Gua Neraka di Gunung Kramat. Sementara Stellina melihat Dewa Channing sering terserang hawa panas akibat pernah duel dengan Raja Arthur di Medan Perang di Menara Barat 50 tahun silam yang membuatnya meninggal. Apa yang terjadi selanjutnya?
Gunung Kramat
Kerajaan Dewa 13 Alam
Terjadi Pertempuran sengit antara Kerajaan Dewa 13 Alam dengan Kerajaan Iblis Bangsa Black, yang berawal dari Menara Barat milik Kerajaan Dewa 13 Alam yang diserang Raja Arthur dari Kerajaan Iblis.
Dewa Channing bersama kedua Adik Seperguruannya, yaitu Pangeran Qian Cheng dan Dewi Estella atau Putri Qiao Yue berhasil mengeluarkan semua Pasukan Kerajaan Iblis yang gabungan dari Pasukan Kerajaan Black Wolverine, dan Bangsa Quiby Haciby (Hewan Bangsa Black) dari Menara Barat, digiring ke Gunung Kramat atas Perintah Kaisar Agung Brylee Salvador Pimpinan Tertinggi Bangsa Dewa yang di Kerajaan Dewa 13 Alam.
Dewi Estella melihat Dewa Channing masih bertarung sengit dengan Raja Arthur, dimana Dewa Channing menggiring Raja Arthur ke Gua Neraka, agar bisa disegel di sana. Jika Raja Arthur disegel, maka peperangan berhenti, dan kemenangan didapat Kerajaan Dewa 13 Alam. Meski Kerajaan Dewa 13 Alam mengalami banyak kerugian, selain banyak kematian Panglima, Pasukan, dan Warga.
"Awasss!" pekik Ratu Viletta istri Raja Arthur memberi peringatan ke Dewi Estella yang fokusnya melihat pertarungan Dewa Channing dan Raja Arthur, jadi tidak mengawasi sekitarnya yang masih baku hantam. Baik dengan Kungfu, Six Sense, dan Senjata. Ratu Viletta melepas satu Black Magicnya ke Armagon Assisten Raja Arthur.
DUEZZ..
Armagon mental jauh ke belakang.
"Kenapa lengah, Estella?" hardik Ratu Viletta mengomelin Dewi Estella, "Kita masih bertempur tauk!" diberitahu situasi mereka saat ini.
"Yang Mulia Ratu!" terdengar seruan Panglima Baron salah satu Panglima Bangsa Quiby Haciby, "Kenapa Anda menolong musuh Anda?" tanyanya sambil duel Pedang dengan beberapa Pengawal Pasukan Kerajaan Dewa 13 Alam.
Ratu Viletta tersentak mendengar ini, dipandangnya Dewi Estela. Dewi Estella pun memandangnya.
'Bagaimana Aku tidak menolong Estella?' bisik hati Ratu Viletta, 'Dia Saudara Perempuanku di Perguruan Kumlung Perguruan milik Kerajaan Dewa 13 Alam? Kami tumbuh besar bersama, hingga akhirnya Aku terjerat pesona Arthur Raja Iblis yang sekarang menjadi Penguasa Tunggal Kerajaan Iblis. Aku pun terpaksa meninggalkan Perguruan setelah Arthur mengobrak-abriknya, ikut Arthur, dan menjadi musuh Abadi Bangsa Dewa di Kerajaan Dewa 13 Alam.'
Dewi Estella menghela nafas, menyerang Ratu Viletta, biar Panglima Baron tidak tahu bahwa Ratu Viletta menolongnya karena tetap terikat persaudaraan dengannya, Dewa Channing, dan Pangeran Qian Cheng.
"Hais!" kekeh Dewi Estella saat Ratu Viletta terdorong mundur akibat ditonjok olehnya di bagian Pundak, "Sekarang Kamu yang lengah, Viletta!" Dia lalu ke dekat Ratu Viletta, "Bersikap biasa, Viletta, agar Panglima Baron tidak mencurigaimu." Bisiknya.
"Terpaksa begitu!" desau Ratu Viletta membalas serangan Dewi Estella, "Sebentar lagi Aku jadi Janda, Estella!" ujarnya mengajak Dewi Estella ngobrol sambil saling menyerang, "Chan Keke akan menyegel Arthur."
"Biar saja itu dilakukannya." Tukas Dewi Estella, "Kamu jadi bengis kejam ngeselin sejak bersuamikan dia yang ternyata Playboy berattt! Istrinya segudang, lebih dari Kamu."
"Iya sih!" Ratu Viletta paham.
Di lain tempat, Pangeran Qian Cheng membawa Dewi Faratta istrinya yang menggendong Bayi Mereka yang bernama Putri Qian Xia. Kenapa Mereka membawa Bayi Mereka ke Medan Peperangan. Karena Kamp Pasukan diserang mendadak sama Pasukan Black Wolverine.
"Cheng Keke." Dewi Faratta menegur suaminya ini yang sudah penuh Luka, sebab tiada henti bertempur, dari mulai di Menara Barat, hingga ke Gunung Kramat ini, "Baiknya Kamu ikut Kami ke Istana Qiao Feng Kakakmu itu di Kerajaan Rubah Putih dan Merah."
"Tidak bisa Fara." Pangeran Qian Cheng menolak, "Kakak dan Adik Seperguruanku masih bertempur dengan Pasukan Kerajaan Iblis keparat itu, meski Viletta diam-diam membantu Pasukan Kerajaan Dewa 13 Alam tanpa Raja Arthur menyadarinya. Aku tidak bisa meninggalkan Mereka. Hal lain, Aku Bangsa Dewa, Kerajaan Dewa 13 Alam diserang kurangajar oleh Bangsa Black, tidak akan berhenti sampai titik darah terakhirku memerangin Mereka."
"Lalu gimana?"
"Lekas Kamu pergi ke Istana Feng Cie Cie lewat jalan belakang ini. Di sana sudah menunggu Dewa Kha Lian Ajudan Feng Cie Cie untuk mengawalmu dan Qian Xia dengan selamat sampai di Istana Feng Cie Cie."
"Aku tidak bisa membiarkanmu bertempur sendirian, Cheng Keke."
"Aku tahu Kamu punya kemampuan seperti Qiao Yue, tapi ingatlah Qian Xia yang baru berusia sebulan sangat membutuhkanmu."
Dewa Faratta menatap Pangeran Qian Cheng dengan air mata berlinang.
Telinga Pangeran Qian Cheng mendengar suara Ratu Viletta yang memberitahunya bahwa Panglima Bartho salah satu Panglima Kerajaan Iblis segera sampai di dekat Pangeran Qian Cheng saat ini bersama Dewi Faratta. Ratu Viletta menyuruh Pangeran Qian Cheng cepat melarikan Dewi Faratta dan Putri Qian Xia keluar dari Gunung Kramat ini lewat jalan belakang.
Gunung ini ada jalan belakang rahasia, yang hanya diketahui oleh Dewa Dewi tertentu, termasuk Ratu Viletta. Namun Ratu Viletta tidak pernah membuka rahasia itu ke Bangsa Black. Meski Ratu Viletta menjadi musuh Bangsa Dewa, namun baginya ketiga Dewa itu, Pangeran Qian Cheng, Dewi Estella dan Dewa Channing adalah Saudaranya. Dia yang membawa Putri Qian Xia dari Kamp Pasukan Kerajaan Dewa 13 Alam yang diserang mendadak Bangsa Black Wolverine lewat Maribel dan Asgar kedua Ajudan setianya dati Dia kecil.
Maribel menyerahkan Putri Qian Xia ke tangan Pangeran Qian Cheng dan Dewi Faratta yang tengah bertempur.
"Lekas Fara!" Pangeran Qian Cheng bicara sama Dewi Faratta, "Aku halangin Bartho menemukanmu dan Qian Xia!"
"Tapi?"
"Jangan membantah lagi! Lekas Kalian keluar dari Gunung Kramat. Aku mau Kalian tetap hidup. Feng Cie Cie berjanji ke Aku untuk memomong Kalian."
Pangeran Qian Cheng mendengar desingan Black Magic meluncur ke arah Mereka, cepat terbang untuk menghadapinya, melindungin Dewi Faratta dan Putri Qian Xia.
Dewi Faratta merasa sangat cemas dengan Suaminya ini. Sebab Pertempuran saat ini lebih besar dan mengerikan daripada Pertempuran-Pertempuran yang pernah dialami Sang Suami.
Dewi Faratta melihat ke sekitarnya, mencari tempat yang aman untuk menaruh Putrinya, agar Dia bisa menyusul Pangeran Qian Cheng, ikut bertempur kembali bersama Sang Suami. Dia pun berjalan hingga tiba di belakang Gua Neraka, dan menemukan Batu besar yang dikelilingin Ilang-Ilang aman. Diletakkan Putri Qian Xia di atas Batu, lalu dilepas Kalung milik Pangeran Qian Cheng dari lehernya, diselipkan ke dalam Selimut yang membungkus badan Putrinya. Dicium sejenak Putrinya, lalu,
"Maafkan Niang, sayang. Niang dan A Ma segera menjemputmu di sini. Atau nanti Niang cari Jing Shu Wakil A Ma, minta Dia menjemputmu. Dia bisa Niang percaya membawamu ke Feng Cie Cie di Kerajaan Rubah Putih dan Merah."
Lalu bergegas pergi setelah dilepas Perisai Pelindung Dewa ke seluruh badan Putri Qian Xia.
+++
Dewa Channing Perdana Menteri Kerajaan Dewa 13 Alam dalam keadaan babak belur berhasil menyegel Raja Arthur Raja Bangsa Iblis di Gua Neraka ini.
Disekitar Mereka berdua tampak kabut asap berwarna hitam pekat menyembur-sembur yang berasal dari Raja Arthur yang masih berusaha untuk membuka Segel tersebut.
WUZZ..WUZZ..WUZZ..
Wujud Raja Arthur saat ini sangat mengerikan, Monster Iblis bermata merah dengan dua tanduk di kepala.
Dewa Channing berkali melepas Six Sensenya ke Segel yang mengurung Raja Arthur, agar Raja Arthur tidak terus berusaha membuka Segel dengan menyembur-semburkan asap hitam pekat.
Mereka berada di Gua Neraka salah satu bagian dari Gunung Kramat. Gua Neraka tempat yang dipilih Kaisar Agung Brylee Pimpinan tertinggi Kerajaan Dewa 13 Alam untuk menyegel Raja Arthur
Raja Arthur akhirnya menyerah, sebab Six Sense yang dilepas Dewa Channing menyakitin Soul Iblis dalam wujudnya.
Dewa Channing lalu terduduk di lantai batu, merasa nafasnya mulai pendek-pendek. Duel antara Dia dan Raja Arthur boleh dikatakan duel hidup dan mati. Apalagi Dia memaksa Raja Arthur keluar dari Menara Barat digiring hingga ke Gua Neraka di Gunung Kramat. Bukan hanya Dia yang terluka luar dalam, tapi juga Raja Arthur. Kedua mata Dewa Channing mulai berat, merasa maut segera menjemputnya. Namun seketika terdengar tangisan bayi..
"Oaaa..Oaaa!"
Dewa Channing seperti mendapat masukan tenaga baru mendengar tangisan Bayi tersebut. Kedua matanya yang terasa berat kini menjadi ringan sehingga mampu menyisir sekitarnya berada.
"Astaga!" desaunya melihat Bayi yang diletakan di atas batu besar dimana hanya berselimut tebal saja. Perlahan Dia berdiri, dan tertatih mendekati bayi tersebut. Dia segera mengangkat bayi tersebut yang berkelamin perempuan,
"Sayang, kenapa Kamu di sini?" tanyanya penuh iba dan kasih sayang, "Mana orangtuamu?" dia memutar pandangan ke segala arah, mencari orangtua Bayi malang ini. Dia menghela nafas, "Apa mungkin orangtuanya tewas dalam Peperangan tadi?" kemudian Dia segera mengecek badan bayi dan selimut yang membungkus si Bayi, mencari identitas yang mungkin ditinggalkan orangtua sang Bayi cantik ini.
Saat bersamaan, Raja Arthur yang juga mendengar suara tangisan tersebut, berusaha menjebol kembali Segel agar dapat mengeluarkan Auranya untuk masuk ke tubuh Bayi malang ini. Dewa Channing mengetahui hal ini, berusaha menahan segel yang mengunci Raja Arthur dengan Six Sensenya yang bersisa hanya 20 persen saat ini.
Segel tetap terpasang, namun Aura tersebut berhasil keluar, dan meluncur cepat masuk ke tubuh bayi itu dari kening. Kemudian tampak lambang Iblis milik Raja Arthur yang berwarna merah di kening bayi itu.
"Tidak!" jerit Dewa Channing panik melihat hal ini, "Kamu tidak boleh terasuki Aura itu, Sayang." dia mengulurkan tangan kanannya ke kening Bayi tersebut, berusaha menarik keluar Aura Raja Arthur dari dalam tubuh si Bayi. Namun gagal, sebab energy murni six sensenya semakin menurun, membuat nafasnya semakin susah menghirup Oksigen.
Dia pun terduduk di lantai batu dengan tetap menggendong Bayi malang ini. Lalu matanya melihat di balik selimut yang membungkus perut Bayi ada seuntai Kalung. Diambil Kalung tersebut, diamatinya.
JRENG..
Kalung itu ada Liontin Lambang Kerajaan Rubah Putih dan Merah milik Kerajaan Dewa 13 Alam.
"Siapa Kamu sebenernya, Sayang?" dipandangnya Bayi cantik nan malang ini, "Apakah Kamu keluarga Kaisar Liu Xing Pemimpin Kerajaan Rubah Pu.." perkataannya terhenti sebab merasa Soul Dewanya mulai pecah dan perlahan terpencar di udara. Didekap bayi itu hingga akhirnya Dia kehilangan Soul Dewa yang artinya meninggal.
Bayi itu kembali menangis kencang, seolah menangisi kepergian Dewa Channing. Tanda Aura dikening Bayi itu mengeluarkan sinar merah pedar-pedar, lalu tubuhnya pun mulai memerah seperti terpanasin sesuatu.
+ Bersambung +
Buku lain oleh Valerie Aini
Selebihnya