Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Takdir Tak Akan Salah

Takdir Tak Akan Salah

Silla_li

5.0
Komentar
20
Penayangan
5
Bab

Mira tidak menyangka, Bos songong dan menyebalkan yang berada diperusahaan tempat dirinya magang adalah kakak tirinya yang baru, dan kehidupan Mirapun berubah drastis. Pertengakaran dan perdebatan terus saja muncul baik dari Adam dan juga Mira, bahkan Mira slalu dibuat kesal oleh Adam karena sifatnya yang sangat menyebalkan. Sifat Mira yang menyebalkan dan menggemaskan membuat hati Adam mencair dan membuat Adam jatuh cinta kepada Mira, namun Adam sadar tidak seharusnya dia tidak mencintai adik tirinya tersebut hingga akhirnya Adam menghindari Mira terlebih sepupunya Fauzan menyatakan bahwa dirinya menyukai Mira dan ingin menjadikan mira kekasihnya. Mira yang merasakan adanya perubahan dari Adam membuat dirinya merasa kehilangan, Hingga terjadi kecelakaan yang menewaskan kedua orang tua mereka membuat Adam harus menikah dengan Mira, dan bagaimana kehidupann rumahtangga mereka?, apakah akan Bahagia atau tidak? Terlebih ada Rania sahabat Adam yang sangat terobsesi dengan Adam dan akan merebut Adam dari Mira.

Bab 1 Gadis Penyuka Drama

Drama atau serial merupakan hal yang sangat aku sukai, namun aku bukan wanita yang penuh drama ya jelas sekali tidak, karena hidupku dari dulu slalu nyaman dan tak banyak drama seperti kaya drama drama yang sering aku tonton, aku penyuka drama jelas semua drama hampir semua sudah aku tonton, dari drama Malaysia, Korea, Thailand, China, Turkey dan terakhir adalah serial India.

Semuanya aku suka tidak hanya ceritanya yang menarik namun karena pemainnya yang memang jelas buat diriku cuci mata, dari Hyunbin, Mark Prin, Jhony, semuanya merupakan lelaki tempatku berhalu, ya aku suka berhalu memiliki kekasih yang tampan seperti mereka namun sialnya sampai umurku yang ke dua puluh tahun ini aku masih sendirian alias jomblo.

Walaupaun aku jomblo tapi aku bahagia karena kata Mama Risti yang tak lain adalah Mama kandungku, buat apa pacarana jika nantinya malah berakhir tak bahagia dan juga lebih baik jomblo dan melakukan hal-hal yang bermanfaat dari pada memikirkan pasangannya yang sedang apa, sudah makan atau belum, dan terlebih aku tidak mau jika pasanganku melarangku untuk menonton drama-drama, no tidak aku terima menjadi kekasih mereka jelas.

Akhir-akhir ini aku sedang menyukai drama korea, terlebih drama CLOY yang sedang tenar-tenarnya bahkan artis Indonesia pada mengidolakan Oppaku tersayang, siapa lagi jika bukan Oppa Hyunbin calonku dimasa depan, bahkan saking fansnya sama drama CLOY artis Ashanty melakukan fotoshoot dengan suaminya Mas Anang dengan tema seperti Yoon Se- ri dan Ri joung Hyeok, uluh-uluh romantisnya aku juga ingin seperti itu namun sayangnya pasanganku belum ada terlebih Oppa Hyunbin sedang jauh disana jadi tunggu sampai dia ke Indonesia dan mendatangiku dialam mimpi tentunya, ya kali dialam sadar itu sangat mustahil dan kalaupun beneran tentunya aku sudang pingsan duluan .

"Hiks... Hikss... cinta terhalang negara sebelah" keluhku dan air mataku keluar melihat adegan perpisahan Yoon Se-ri dengan Ri Joung Hyeok, ya memang sebegitu lebaynya aku jika menonton drama terlebih drama menyedihkan aku harus menyiapkan tisu berkotak-kotak dan esok paginya aku akan diomeli kanjeng Risti karena sudah mengotori kamarku sendiri.

"MIRA....!!!!" Astaga kanjeng Mama sudah memanggil itu tandanya sebentar lagi akan mendapatkan omelan darinya karena seharian ini aku berada didalam kamar untuk menyelesaikan drama, lantas dengan gegas kuhapus air mataku dan merapikan kamarku yang sudah seperti kapal pecah, namun sialnya belum selesai membereskan kerushuanku pintu kamar sudah terbuka, ah sial Kanjeng Risti kan memiliki kunci kamarku dan sialnya setelah mengunci pintu, kuncinya tidak kugantuungkan begitu saja dipintu, jadi siap-siap pemirsa dengarkan omelan dari si Kanjeng, satu... dua... tiga... dan...

"Astagfirullah Mira!!!, ini kamar apa tempat pembuangan sampah!, ini sudah siang mira menjelang Sore lagi, dan kamu sejak tadi berada dikamar, dan astaga drama lagi drama lagi!!!" teriak Mama Risti dengan wajahnya memerah karena amarah, akupun hanya meringis tak berdosa

"Kamu anak perawan Mira, bukan bujangan..."

"Kalau aku bujangan lelaki dong Ma.."

"Kamu ini bantah aja ya, dan juga pasti dari malam kamu lembur nonton drama lagi ya?" tanyanya dan akupun mengangguk tak berdosa

"Ya Allah Mira, apa hidupku hanya untuk menonton drama saja apa?"

"Engga Mama, kan tadi pagi udah nyuci baju, nyuci piring dan nyapu, kalau udah selesai ya Mira baru nonton drama, dan juga Mama ini tuh hari terakhir libur semester jadinya Mira mau puasin nonton drama dan selesaiin sebelum besok sibuk denngan kegiatan kuliah Mama"

"Alasan saja kamu, udah sekarang pokoknya bersihin ni kamar setelah itu kamu mandi dan anterin jahitan ini ke rumah Tante Mirna, cepetan"

"Lah Mama ini dramanya tanggung Mama... nanti sorean aja ya"

"Ini juga udah sore Mira, cepetan anterin jahitan ini, Mama mau nyelesain jahitan yang lainnya lagi"

"Tapi Mama..."

"Mira.. jangan membantah lagi cepat lakuin, kalau engga uang jajan kamu Mama potong"

"Yah Mama engga asyik, main potoong uang jajan aja"

"Ya makanya nurut, udah cepetan beresin terus mandi, kamu belum mandi kan dari pagi" kata Mama dan akupun hanya menyegir tak berdosa, karena sungguh tadi pagi karena drama CLOY setelah selesai mencuci baju aku tidak mandi dan hanya ganti baju saja

"Udah cepetan ya, awas kalau malah nonton drama lagi, bukan uang jajan aja yang Mama potong tapi leptop kamu juga Mama sita" kata Mama dan langsung keluar dari kamarku, ya ancaman Kanjeng Risti sudah keluar dan aku sebagai sosok yang tidak mau uang jajan dan leptop disita memutuskan untuk menuruti si Kanjeng Mama, Oppa Hyun lanjut nanti malam lagi ya, kataku dengan menatap wajah Oppa Hyun yang sedang berderai air mata akibat perpisahannya dengan Yoon Se- ri.

***

Malam harinya sebelum berkutak dengan leptop dan melanjutkan menonton Oppa, tentunya aku harus mengisi amunisiku terlebih dahulu dengan makanan lezat masakan kanjeng Risti dong, didepanku sudah terhidang makanan sederhana namun tak kalah nikmat dengan makanan restoran bintang lima, astaga bintang lima pernah kaya kamu pernah makan direstoran seperti itu saja Mira,

"Mira bukannya semester enam ini kamu ada magang?" tanya Mama kepadaku, aku yang masih asyik mengunyah mengangguk

"Iya Ma kenapa memangnya?"

"Kamu berniat mau magang dimana?"

"Entah masih bingung Ma, tapi penginnya sih dekat-dekat sini aja" jawabku dan Mama mengangguk paham

"Engga mau magang diperusahaan besar di Jakarta?" tanya Mama kepadaku

"Engga lah kejauhan Mama, males disana terus juga kalau jauh pasti makan biaya banyak dan juga akan jauhan sama Mama dan aku engga mau itu" jawabku santai, karena sungguh aku tidak pernah berjauhan dengan Mama terlebih lagi aku tak pernah pergi sendirian dan tentu Jakarta bukanlah tempat yang tepat untuk diriku magang, ya walaupun pengalaman yang didapan disana jelas lebih banyak apalagi jika diperusahaan besar.

"Ya sudah terserah kamu saja sih, tapi kalau kamu mau magang di Jakarta nanti Mama bantuin cariin perusahaan yang bagus"

"Eh..., emang Mama tahu perusahaan besar di Jakarta?" tanyaku penasaran pasalnya Mama yang ahlinya bidang menjahit masa tiba-tiba tahu perusahaan besar di Jakarta kan aneh sekali kan, dan juga akhir-akhir ini aku merasa Kanjeng Risti ini seperti ada yang beda darinya namun entah apa yang membuat Kanjeng Risti ini berbeda perlu aku selidiki tentunya.

"Ya tahu ya enak saja, kan Mama sering lihat berita di televisi dan juga ponsel Mama, emangnya Mama kantrok gitu" kata Mama tak terima, ya kanjeng Risti emang bukan Mama Mama katrok kok, Kanjeng Risti bisa dibilang Mama muda yang masih sangat cantik jelas, umurnya masih tiga puluh delapan tahun sudah memiliki anak sebesar diriku, ya kanjeng Risti dengan Romo Gunawan dulu menikah muda, Mama yang setelah lulus SMA langsung dinikahi oleh Papa yang umurnya lima tahun lebih tua dari Mama, namun sayangnya saat umurku baru delapan tahun Papa sudah meninggalkan kami karena penyakit gagal ginjang yang dia derita, hingga akhirnya Mama membesarkan diriku sendirian tanpa adanya Papa, sebenarnya banyak lelaki yang mendekati Mama, namun Mama selalu menolak, dan sebenarnya bukan Mama yang menolak tapi terlebih aku karena lelaki-lelaki yang mendekati Mama rata-rata lelaki yang bagiku tidak pas untuk Mama, entahlah karena aku masih merasa belum rela memiliki Papa baru, walaupaun kebersamaanku bersama Papa Gunawan hanyalah sebentar tapi aku masih mengingatnya slalu.

"Oke Mama, tapi yang penting aku cari perusahaan yang ada didaerah sini saja"

"Ya terserah kamu saja, yang penting kamu nyaman sama tempatnya dan juga belajar yang benar"

"Siap kanjeng Mama.." kataku dan langsung mendapatkan pelototan maut oleh si Kanjeng Mama

"Selesai makan, langsung cuci piringnya ya Mama mau nyelesaian jahitan, dan juga jangan tidur malam-malam, awas aja kalau sampai jam sembilan malam kamu masih berada didepan leptop dengan menangis tak jelas karena drama, langsung Mama sita leptop kamu" kata Mama membuatku mengerucutkan bibirku sedih, ya kali sampai jam sembilan baru selesai nonton satu episode diriku, karena aku tipikal nonton drama tidak dicepat-cepatkan karena ingin menghayati setiap adegannya, dan jika seperti ini aku harus waspada sama Mama, iya mana mungkin aku bisa tidur jika belum menyelesaikan dramanya Oppa Hyunbin, yang ada aku malah tidak bisa tidur memikirkan bagaimana dengan endingnya, aku harus siap-siap memasang telinga dengan teliti jika sudah mendengarkan suara kaki melangkah langsung kutaruh leptop dikolong tempat tidur, supaya kanjeng Mama tidak curiga seperti yang sudah-sudah.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku