"Kamu harus mau Ibu jodohkan sama anak tetangga depan." Nggak mau astaghfirullah ya kali nikah sama mantan. Ibu nggak tahu si kalau aku pernah jadi mantannya anak tetangga depan. "Nggak mau ah ini udah jaman modern masih aja dijodohkan." Tolak Anna "Kamu harus mau dari pada dirumah rebahan bikin sakit mata yang melihat kelakuan kamu kalau udah rebahan." "Tidak ada urusannya rebahan sama nikah. Aku nggak mau nikah." Nggak mau nikah tapi ujung-ujungnya tetap menikah. Bagaimana kehidupan Anna dengan sang mantan yang resmi menjadi suaminya. Yuk baca ya reader's
Gadis cantik baru saja sampai didepan rumah sakit yang sangat megah. Gadis cantik itu berdiri tepat di lobby ruang sakit lalu menepuk punggung laki-laki yang menjadi incarannya saat ini.
Laki-laki yang ditepuk pundaknya oleh Anna langsung menengok dan terkejut melihat kedatangan perempuan cantik yang menjabat sebagai kekasihnya.
"Hai sayang kamu di sini." Anna mengangguk
Anna nama gadis cantik yang tadi menepuk laki-laki tampan yang bernama Angga Wijaya sang dokter spesialis bedah. Banyak orang yang menatap ke arah Anna. Anna sangat cantik dan mempesona. Tidak rela Angga melihat kekasihnya dilirik genit sama laki-laki asing di rumah sakit ini.
"Kedatangan aku ke sini cuman mau bilang ke kamu kalau kita harus putus."
"What!" Angga jelas terkejut.
"Iya aku dan kamu putus. Aku nggak mau menjalin hubungan gambar ini lagi sama laki-laki cuek seperti kamu." Jelas Anna membuat sang laki-laki syok luar biasa. Ketemu loh mereka terus tiba-tiba minta putus tanpa alasan jelas.
Mungkin ada orang yang sama dengan Angga. Syok ketika kekasihnya datang tapi minta putus. Itu lah yang Angga rasakan saat ini.
"Na, salah aku apa kenapa kamu putusin aku begitu aja."
"Aku butuh perhatian kamu tahu. Selama kita pacaran kamu sering cuekin aku dan milih kerja lembur bagaikan kuda yang penting cuannya ada tapi pelit." Si Anna malah menyanyikan lagu yang sedang viral di toktok.
Angga menggenggam tangan Anna erat lalu memeluk Anna yang tersulut emosi. Sebenarnya malu bertengkar di lobby ruang sakit. Mana dilihatin banyak orang lagi kan tambah malu banget.
"Kita bicara di ruangan aku ya." Anna akhirnya mengangguk alias luluh. Coba kalau tidak luluh bahaya banget.
Mereka berjalan berdua ke ruangan Angga yang letaknya berada di lantai 5. Banyak rekan kerja Angga yang memberikan suitan ke Angga dan Anna. Mereka itu sudah besar tapi seperti remaja yang baru merasakan jatuh cinta.
Akhirnya mereka sampai di ruang kerja Angga. Angga bersedekap lalu menyuruh Anna menjelaskan alasan kenapa mereka putus tiba-tiba.
"Aku butuh alasan kenapa kamu meminta putus dari aku."
"Bosan sama kamu. Kamu lebih mementingkan pekerjaan kamu dari pada aku. Minggu lalu aku ajak kamu jalan-jalan tapi kamu nggak bisa terus kemarin malam aku ajak dinner terus kamu bilang aku sibuk na banyak pasien berobat. Di sini banyak dokter bukan kamu aja. Aku butuh waktu luang kamu. Semenjak kamu jadi dokter waktu luang yang selalu ada buat kamu untuk aku musnah. Mendingan kita putus aja dari pada aku semakin sakit saat pacar aku lebih mementingkan pekerjaannya."
"Astaghfirullah Anna aku bekerja demi masa depan kita loh. Kamu dulu support aku biar jadi dokter sukses. Jangan berpikir negatif tentang pekerjaan yang aku lakukan. Demi Allah aku lagi sibuk dan maaf belum menepati ajakan kamu. Lain kali kita jalan-jalan dan dinner aku janji sama kamu."
"Bulshit! nggak mau kena tipu janji manis kamu yang tidak berarti. Janji yang kamu bilang sama aku tidak ada yang tercapai. Aku capek dan bosan jika hubungan Kuta seperti ini terus. Lagian sebentar lagi aku aku mudik kuliah lagi. Waktu libur aku selesai dan kita bakal LDR lagi."
"Na please ngertiin aku kali ini. Aku janji bakal menuruti apa yang kamu mau."
"Tapi aku nggak mau sama kamu. Mempertahankan hubungan yang hambar itu menyakitkan."
"Hubungan kita terjalin udah lama terus tiba-tiba kamu minta putus gitu aja."
"Gini ya kalau kamu lupa. Hubungan kita memang sudah lama tapi tidak banyak yang tahu kecuali teman-teman aku dan kamu. Kita tetanggaan loh orang tua kita tidak ada yang tahu jika kita menjalin hubungan kekasih." Jelas Anna masih keras kepala tidak mau mempertahankan hubungannya bersama sang kekasih.
"I don't want to break up with you you."
"But I want to break up with you. My love for you is gone."
"Never Anna! I will still be your lover."
"We're still going to break up and I'm going back to Semarang. I haven't finished my studies yet and I want to focus on my studies."
"Shit! Anna dengarkan aku baik-baik. Okay aku salah selalu cuek sama kamu tapi aku nggak mau hubungan kita berakhir seperti ini. Aku berniat melamar kamu dalam waktu dekat ini. Kasih aku kesempatan untuk membuktikan sama kamu Na. Aku janji tidak akan cuek lagi sama kamu. Aku sayang dan cinta banget sama kamu. Kamu tega memutuskan aku tapi aku sama sekali tidak mau putus sama kamu."
"Itu yang terbaik buat aku. Cepat move-on dude, mulai hari ini kita berdua tidak ada hubungan apapun lagi. Bahagia bersama pasangan kita yang baru dan satu frekuensi dengan kita."
Lalu Anna keluar dari ruang kerja Angga.
Brak
Angga menggebrak meja dengan kasar den keras. Angga terduduk di lantai lalu menangis dalam diam. Mereka menjalin hubungan sudah 3 tahun tanpa ada yang tahu kecuali teman-teman mereka. Bahkan orang tua mereka berdua saja tidak tahu. Kenapa Anna tega memutuskan hubungan sepihak dengan dirinya. Dirinya memang salah tapi bisa berubah jika diberi kesempatan lagi.
"Aku nggak rela putus sama kamu na."
Di luar rumah sakit ada Anna dan Nadia temannya. Nadia baru saja diceritakan kisah cinta yang menyakitkan dari Anna. Anna memang baru saja menceritakan kisah cintanya ke Nadia. Nadia syok seperti Angga saat tahu Anna minta putus. Mereka itu akur dan jarang bertengkar tapi kok malah putus. Usut punya usut ternyata Anna yang memutuskan semuanya karena bosan dan tidak suka jika dirinya terus diabaikan Angga. Wajah jika Angga sibuk karena pekerjaannya sebagai dokter. Bersumpah untuk menolong dan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Prang
Samudra terkejut saat temannya baru saja menceritakan bahwa dirinya baru diputuskan sama Anna.
"Anna punya cowok lain mungkin."
"Pyur ini kesalahan saya."
"Egois," Angga menggeleng dengan mata sembab. Samudra sempat tertawa melihat temannya menangis di dalam kamar. Sudah 2 jam katanya belum keluar kamar. Ternyata baru saja diputuskan sama Anna. Padahal dirinya tahu jika Angga itu bucin akut sama si Anna.
Tin Tin Tin
Angga berlari k arah balkon lalu melihat Anna baru keluar dari mobil laki-laki.tidaj di kenali olehnya.
"Fix dia punya cowok lain kalau menurut gue. Alasan dia masuk akal tapi kurang ngena kalau dia tiba-tiba minta putus sama kamu."
"Saya tidak tahu tapi saya sekarang menduga seperti itu." Balasnya dengan menatap nanar ke arah Anna.
Anna berterima kasih ke temannya yang mau mengantarkan dirinya pulang. Tadi Anna di ajak makan oleh teman kampus yang rumahnya satu daerah dengannya. Mereka juga atau universitas di Semarang.
"Makasih banget loh udah nganterin aku terus traktir aku makan. Btw kamu mampir nggak ke dalam." Laki-laki yang bernama Kenan itu menggeleng.
"Lain kali aku bakal mampir ke rumah kamu. Aku mau pulang dulu biasa lah mau beres-beres. Waktu libur akan segera usai. Kita ketemu di stasiun ya." Anna mengangguk
Anna melambaikan tangannya ke arah Kenan yang sudah mengendarai mobilnya.
Anna mendingan ke kamar seseorang lalu tersenyum. Mampus sedih tuh emang enak aku putusin. Selalu bikin aku kaya jones si.
To be continued
Bab 1 Diputusin
01/08/2022