Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Laki-laki dengan postur tubuh tinggi tegap yang berada di sebuah ruangan kerjanya seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Meskipun ia fokus mengerjakan sesuatu di komputernya tapi pikiranya tidak hanya tinggal di sana.
"Masuk!" Katanya.
Ia mempersilahkan seseorang dari luar untuk masuk ruangan kerjanya.
"Ada perkembangan?" Tanpa basa basi ia menanyakan tugas pria yang mungkin umurnya sedikit lebih muda darinya.
Sahir meletakkan amplop warna coklat dan tanpa menunggu lama ia pun membuka isi dari amplop itu. Nendra sedikit kaget tapi sifatnya yang tenang membuat ia terlihat baik-baik saja.
"Di mana alamatnya?"
Ia pun segera bergegas meninggalkan ruang kerjanya, kali ini tidak bisa jika hanya mengandalkan Sahir dan anak buahnya. Nendra ingin memastikannya sendiri.
Sementara di lain tempat, Julia dengan gaun putihnya juga sepatu yang senada, Julia dan Randy akan segera menikah, mereka sedang mencoba gaun pengantin di salah satu butik ternama di kota itu .
"Kamu sangat cantik, aku beruntung memiliki kamu." Kata itu terdengar sangat manis.
Wajah Julia bersemu merah, ia tidak menyangka akan menikah dengan Randy yang dulunya hanya teman baginya.
Dua tahun saling mengenal dan kini mereka akan melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Rona bahagia di wajahnya tidak bisa ia sembunyikan, dulu ia pernah ingin menikah tapi itu sangat lama, itu hanya sebuah kenangan masa kecilnya yang mereka sebut cinta monyet. Meskipun Julia tidak bisa melupakan pria itu tapi bukan berarti ia tidak bisa mencintai orang lain.
Julia terlalu sibuk bekerja sehingga ia tidak memilki waktu untuk seperti kebanyakan orang lain pacaran. Randy sangat memahami kondisinya. Itulah sebabnya ia memilih pria baik itu untuk menjadi suaminya.
"Aku berjanji akan membahagiakan kamu, aku berjanji." Katanya lirih saat mereka berada di sebuah ruangan khusus.
Fitting baju sudah selesai, mereka akan segera pergi. Julia sudah mengganti bajunya. Randy juga menyiapkan mobil. Dua hari lagi pernikahan mereka akan dilaksanakan. Rasa bahagia tidak bisa di ungkapkan dengan
Semua berjalan baik, pernikahan mereka memang terlalu mendadak semua karena orang tua Julia yang meminta. Ayahnya ingin melihat Julia segera menikah dan Randy mengabulkan keinginan orang tua Julia yang saat itu ayahnya sedang sakit.
Bukan terpaksa tapi kesempatan , sudah lama Randy ingin menyampaikan niat baiknya tapi Julia melarangnya. Belum siap alasanya. Karena permintaan ayahnya Julia pun tidak mampu lagi menolak.
Randy juga begitu baik, bukan hanya kepada dirinya tapi kepada keluarganya. Menunggu hari H merekapun sepakat untuk tidak bertemu selama dua hari. Meskipun begitu bukan berarti tidak saling memberi kabar.
Hampir seratus persen hanya tinggal menunggu di mana Randy akan mengucapkan janji suci . Semua temanya mulai memberikan selamat dan doa melalui chat pribadi. Hanya menghitung hari rasanya tidak sabar mengenakan gaun pengantin di mana saat itu semua mata akan melihat ke arahnya.
Mereka berdua akan duduk bersandingan dan mengucap janji suci, membayangkan hal itu membuat jantung Julia berdetak lebih kencang, ia gugup tapi tidak sabar untuk melaluinya bersama Randy.
Di malam itupun Julia tidak tidur dengan nyenyak tapi ia berusaha untuk tidur cukup. Seminggu sebelumnya dia memang sudah mengambil cuti atas permintaan orang tuanya. Meskipun semua terlalu mendadak tapi tidak buru-buru juga.
Menyiapkan fisik dan mental juga sangat penting, hal itu yang teman-temanya ingatkan saat Julia mulai menceritakan perasaanya kepada beberapa sahabatnya.