Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Liar CEO Kejam

Gairah Liar CEO Kejam

Queen Aysss

5.0
Komentar
4.1K
Penayangan
6
Bab

Menikah karena perjodohan tidak pernah dibayangkan oleh Nayla. Namun karena keluarganya terlilit hutang, Nayla rela menjadokan dirinya sebagai jaminan hutang keluarganya sehingga dia harus menikah dengan CEO kejam bernama Aditia. Setelah menikah, hidup Nayla sangat sengsara. Gadis malang itu selalu di siksa oleh Aditia dan kekasih laki laki tak berhati itu. Tetapi seiring berjalannya waktu, Nayla malah dijadikan pemuas nafsu oleh laki laki kejam itu. Jadi, apakah rumah tangga Nayla akan tetap bertahan? Atau wanita cantik itu putar haluan?

Bab 1 Istri jaminan

"Tuan, saya berjanji akan melunasi hutang hutang saya! Beri saya waktu satu bulan lagi tuan..." ucap seorang pria tua dengan wajah yang sangat memelas.

"Cih! kau hanya berjanji dan berjanji saja dari tiga bulan lalu! ingat hutang mu itu bukan hanya sejuta dua juta! hutangmu itu 300 juta Husein!" Seorang pria paruh baya menjawab dengan tegas.

"Iya, Tuan. Saya tahu tapi beri say-"

"Permisi, Pak. Ayah maaf ini minumnya." Ucapan pria tua bernama Husein itu terhenti ketika seorang wanita muda yang cantik dengan kulit putih dan berlesung pipi membawa nampan berisi teh dan meletakkannya di meja.

Sedangkan di sisi lain, mata laki laki paruh baya yang sedang menagih hutang kepada Khusein itu tak berkedip ketika melihat paras wanita muda yang ada di hadapannya.

"Itu dia! itu putrimu kan? aku akan menjadikan nya sebagai jaminan sampai hutang hutangmu lunas!" Ucap pria paruh baya itu setelah wanita muda yang ada dihadapanku pergi.

Sontak wajah Khusein langsung menegang ketika mendengar ucapan dari pria paruh baya yang ada di hadapannya. jaminan? jaminan apa yang dia maksud?

"Jaminan tuan?" Setelah mengumpulkan keberanian, Khusein memberanikan diri untuk melontarkan kalimat itu.

"Iya, jaminan! putrimu akan aku nikahkan dengan putraku, Aditya"

DEHHH

GLEKK

Husein menelan salivanya dan dengan jantung yang sudah berdegup dengan cepat. Bagaimana mungkin putrinya akan menikah dengan Aditya putra dari pria itu. aditya sudah terkenal sangat kejam dan lebih kejam dari Robby, ayahnya. Apalagi umur Aditya dan umur putrinya terpaut 10 tahun.

"Tapi, Tuan. Putri saya baru berusia 18 tahun, dia masih sangat muda, Tuan." Ucap Khusein dengan terbata.

Khusein tidak habis pikir dengan pria yang ada dihadapannya. Mana mungkin putrinya yang masih berusia 18 tahun menikah dengan putranya yang sudah berusia 28 tahun.

"Tidak! usianya sudah cukup untuk menikah. Kau pikirkan saja kau ingin menjadikan putrimu sebagai jaminan nya atau kau ingin aku melaporkan kepihak yang berwajib karena kau tidak mau melunasi hutangmu!" Ucap Robby dengan sangat tegas dan tidak ingin ada bantahan.

Bimbang lah Husein, disatu sisi dia tidak mau dipenjara karena jika dia dipenjara keluarganya akan dapat uang dari mana karena selama ini hanya dia yang bekerja. Namun dia tidak bisa menyerahkan putrinya kepada laki laki kejam bernama Aditya itu.

"Bagaimana, Khusein? kau pikirkan kata kataku. Aku tunggu keputusanmu sampai nanti malam!" Robby melanjutkan ucapan nya setelah beberapa menit dia melihat khusein hanya diam tak memberikan respon apa pun.

"Apa tidak ada pilihan yang lain tuan?" Tanya Khusein yang akhirnya bergeming.

"Tidak! tidak ada. Sudahlah aku banyak urusan aku akan pergi sek-"

"Tuan, tunggu dulu!" Sebelum Robby berdiri hendak pergi seorang wanita paruh baya keluar berjalan dengan cepat dari arah ruang keluarga.

"Saya setuju tuan! Saya setuju jika putri kami jadi jaminan hutang hutang kami. Bawalah dia sampai kapanpun, Tuan. Asalkan tuan melunasi seluruh hutang kami"

"Susi, apa yang kamu katakan!" Khusein terkejut dengan apa yang sudah istrinya katakan, dia tak terima jika putri sulungnya harus menjadi jaminan.

"Apaan sih, Yah! Biar aja si Nayla jadi jaminan nya. Toh dia hidup cuma untuk ngebebanin keluarga kita aja. Sesekali dong dia berkorban demi keluarga nya!" Ucap wanita bernama susi itu dengan sangat ketus.

Robby yang melihat itu, tersenyum samar dengan yang sudah dikatakan oleh susi karna sifat perhitungannya kepada sang putri.

"ah Buk Susi, sepertinya anda lebih pandai dari suami anda!" Robby ambil suara lagi setelah menyaksikan perdebatan antara Susi dan Husein.

"Iya, Tuan. Tuan keputusan saya sudah bulat, saya setuju kalau Nayla menikah dengan tuan muda Aditya. Dan kami juga siap menikahkan Nayla dalam waktu yang dekat!" Dari tadi Susi berdiri di belakang tembok dan sibuk menguping pembicaraan suaminya dan bosnya itu oleh karena itu dia tahu semua yang dibicarakan.

"Saya tidak akan melunasi seluruh hutang kalian, Karena hutang kalian itu cukup besar dan putri kalian tidak seberharga itu sampai saya merelakan semua hutang kalian. Saya akan menyisakan hutang kalian setengahnya. Bagaimana apa anda setuju, Buk Susi?" Ucap Robby dengan mengulurkan tangan kanannya.

"Tapi maharnya, Tuan?" Tanya Susi masih ingin mengambil kesempatan.

"Apa yang kalian minta akan saya berikan" Ucap Robby dengan sangat enteng.

"Saya setuju, Tuan!" Tanpa pikir panjang, Susi membalas uluran tangan Robby dan itu membuat Robby tersenyum samar lagi.

'Cih! dasar wanita kampungan. Hanya dengan uang seratus lima puluh juta dan mahar saja kau rela memberikan putri sulungmu. Padahal jika mau berusaha, putrimu bisa menjadi model dengan paras nya yang hampir sempurna itu. Dasar wanita serakah!' Ucap Robby di dalam hatinya, dia cukup merasa jijik dengan wanita yang seperti susi.

"Baiklah, saya permisi dulu!" Ucap Robby berpamitan setelah melakukan perjanjian.

"Iya, Tuan. Hati hati!" Jawab Susi dengan senyum sumringah menjijikannya.

"Susi! apa kamu sudah gila hah! kamu tau kan seberapa kejam Aditya itu, dan dengan mudahnya kamu jadiin Nayla sebagai jaminan hutang!" Sarkas Khusein saat Robby sudah pergi meninggalkan rumahnya.

"Alah, Mas! gak usah dipikirin! biar aja anak pembawa sial itu sesekali balas budi sama kita. Inget ya mas inget! gara gara dia hidup kita ini tambah melarat! serba kekurangan!" Jawab susi dengan lantang.

Sementara itu, di belakang dinding ruang tamu Nayla mendengar semua itu. Nayla tadi panik ketika sang ayah berteriak kepada sang ibu jadi dia langsung berlari hendak menengahi. Namun sebelum sampai di ruang tamu, Nayla mendengar ucapan ibunya yang seperti biasa menyebutnya anak pembawa sial.

"Susi jaga mulut kamu! kamu gak seharusnya bilang kaya gitu. Kamu itu seorang ibu! itu anak kamu, Susi!"

"Dia bukan anakku, Husein!"

PLAK

Khusein menampar Susi karena tak terima sang istri membentak dan hanya menyebut sebatas nama. Susi selalu tidak terima dan naik pitam jika sang suami menyebut Nayla sebagai anaknya, entah apa alasannya dan ini selalu menjadi sumber perdebatan mereka.

"Kamu berani nampar aku demi anak sialan itu hah?" Teriak susi dengan lantang

"Susi kamu-"

"AYAH!!" nayla berlari dengan cepat ketika sang ayah hendak menampar ibunya lagi.

"sudah, Ayah. Ayah gak boleh menampar dan bentak bentak Ibu." Ucap Nayla dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Heh anak pembawa sial! Kamu liat semua ini!" Susi berteriak kepada Nayla sambil menunjukan wajahnya yang memerah akibat tamparan Husein. "Ini semua gara gara kamu pembawa sial. Kamu tau gara gara apa? gara gara ayah kamu gak mau jodohin kamu sama Aditya anak tuan Robby"

PRANG

"SUSII!!!!"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku