Pernikahan Berbayar Si Gadis Culun

Pernikahan Berbayar Si Gadis Culun

Desy Cichika Harish

5.0
Komentar
3K
Penayangan
42
Bab

Membayar pacar sahabat sendiri untuk menikahi dan bertanggung jawab atas kehamilan yang tak diinginkan. Meski bukan sesuatu yang wajar dan dibenarkan, namun Silia mau tak mau melakukannya. Apalagi sosok Roby seakan tak punya kekurangan. Selain ganteng dan ulet dalam bekerja, Roby juga baik dan perhatian. Hidup bersama meski awalnya karena memiliki tujuan masing-masing dan tak saling cinta, justru membawa perubahan besar pada kehidupan Roby dan Silia. Hanya saja, status Yesika sebagai pacar Roby dan Vatra sebagai cinta pertama Silia, menjadi pemicu beragam konflik dalam kisah cinta dan rumah tangga mereka.

Bab 1 Part 1

Silia mendengus kesal. Sejak tadi ia menelepon Yesika. Tapi sama sekali tak diangkat. Sementara saat ia mencoba menelepon Munawar, nomor sopirnya itu tak aktif.

Bisa-bisanya ia ditinggal sendirian. Empat gelas minuman yang dibelinya tadi ia buang saking kesalnya. Kini ia sendiri, di malam hari.

Tadi ia berniat menelepon sang ibu. Tapi baru teringat kalau ibu dan ayahnya sedang ada acara pertemuan bisnis malam ini. Lagi pula, dia tak mau membuat kehebohan dengan mengatakan kalau ia ditinggal Yesika.

Ia hanya bisa merutuk dalam hati. Dengan terpaksa ia menyeret langkahnya, menuju halte bus yang masih lumayan jauh dari tempatnya sekarang berada. Meski belum terlalu malam, tapi daerah ini terlihat sepi. Hanya sesekali kendaraan yang lewat.

Tanpa ia sadari, empat pasang mata memandangnya dengan penuh nafsu dan gairah. Empat orang pemuda mabuk berjalan mengendap mengikuti Silia yang masih tidak menyadari ada bahaya mengancam.

Dengan sekali sergap, seorang pemuda menangkap Silia dari belakang dan menutup mulutnya. Silia hanya bisa memberontak namun tak bisa melepaskan diri.

Mereka membawa Silia ke sebuah gudang tak terpakai. Tanpa mempedulikan jeritan dan tangisan Silia, keempat pemuda mabuk itu bergantian melecehkan Silia tanpa ampun.

Mulut Silia disumpal kain, membuatnya lemas, hampir tak bisa bernapas. Masuk giliran keempat, Silia sudah tak sadarkan diri.

***

"Aku bisa membantumu, Silia. Aku bisa mencarikan orang yang mau bertanggungjawab atas kehamilanmu. Orang yang mau mengakui kalau ini adalah hasil perbuatannya," raut wajah Yesika terlihat serius.

Silia hanya diam. Ia masih kesal karena Yesika sudah dengan lancang membuka HP miliknya, sehingga chatnya dengan beberapa lelaki tak dikenal di sosial media terbaca oleh Yesika. Chat yang seharusnya sangat rahasia, karena menyimpan aib Silia.

Cerita berawal beberapa bulan yang lalu, saat itu Yesika memaksa Silia mentraktirnya makan bersama teman-teman Yesika, karena Silia sedang berulang tahun. Silia yang merupakan gadis introvert, tidak memiliki teman selain Yesika, mau tidak mau menuruti keinginan Yesika.

Namun terjadi sedikit perdebatan antara Silia dan Yesika. Karena tersinggung dengan ucapan Silia, Yesika dan teman-temannya meninggalkan Silia sendiri di kafe. Saat Silia berjalan sendirian menuju halte bus, malam yang gelap dan jalanan yang sepi mengundang bahaya baginya.

Silia disergap dan diseret menuju sebuah gudang tak terpakai oleh empat orang pemuda yang sedang mabuk. Di sana Silia dilecehkan tanpa ampun. Yang lebih mengerikan lagi, selepas kejadian itu Silia positif hamil.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang dialami Silia, karena Silia begitu malu dan tidak mau membuat orang tuanya bersedih. Semua ia pendam sendiri.

Awalnya ia hendak menggugurkan kandungannya, namun urung ia lakukan, karena seringnya ia melihat berita di sosial media tentang bayi-bayi yang dibuang orang tuanya. Selama ini ia selalu menangis melihat berita itu, maka tak seharusnya ia pun melakukan hal yang sama. Karena itu ia memutuskan untuk tetap melahirkan anaknya.

Dan ia nekat membuat fake account di sosial media, meminta bantuan pada para lelaki tak dikenal untuk menikahinya. Namun tentu saja, tak ada satu pun yang mau membantunya. Silia justru dibilang 'gila' oleh mereka.

Dan hari ini, semua yang ia tutupi terbongkar. Yesika sudah mengetahui semuanya. Dan kini Yesika menawarkan akan memberikan bantuan padanya.

"Sil..? Kamu dengar nggak sih aku ngomong apa?" Yesika cemberut karena omongannya tak ditanggapi.

"Nggak usah, Yesi. Udah cukup kamu bikin kekacauan dalam hidup aku."

"Maksud kamu apa, hah? Nasib kamu aja yang sial. Kok malah nyalahin aku? Udah bagus aku mau bantu loh!" Yesika sewot.

Silia kembali diam. Memang bukan salah Yesika sepenuhnya. Tapi entah kenapa Silia merasa tak suka karena teman satu-satunya ini terlalu suka ikut campur dan terkesan mengatur kehidupannya.

"Ya udah kalau gitu biar aku bilang ke Tante tentang masalah ini. Biar cepat beres." Yesika hendak berdiri, tapi tangannya cepat ditangkap Silia.

"Jangan Yesi. Aku nggak mau orang tuaku tahu. Aku nggak mau siapa pun tahu. Tolong, aku malu kalau ini menyebar." Silia memohon. Yesika menarik sedikit bibirnya, sebuah senyum licik.

"Oke, aku akan simpan rahasia ini. Aku juga udah bilang kan mau bantu kamu? Aku akan cari orang yang mau menikahi kamu. Tapi nggak gratis Silia. Orang itu harus dibayar, karena ini menyangkut hal besar.

"Maksud kamu? Aku harus beri uang untuk orang yang nantinya mau menikahi aku?"

"Iyalah. Mana ada orang di zaman sekarang yang mau berkorban tanpa embel-embel. Cowok-cowok di sosmed yang udah nolak kamu, itu karena kamu Cuma minta tolong doang. Nggak mau kasi mereka kompensasi apa-apa. Ya nggak mau lah mereka."

"Aku mesti bayar berapa?"

"Aku rasa 50 juta cukup."

Silia melotot mendengar nominal yang disebutkan Yesika. "Siapa yang meminta sebanyak itu Yesika? Jangan-jangan kamu yang menetapkan harga segitu," kata Silia kesal.

Yesika membuang napas kasar sambil tertawa. "Silia, nggak ada yang gratis di dunia ini. Iya 50 juta itu pasti untuk aku juga. Memangnya usahaku mencari orang yang bersedia menanggung aib kamu itu nggak kamu hargai?"

"Kenapa aku harus membayar semahal itu, Yesika? Padahal apa yang telah menimpaku saat ini tak lepas dari apa yang telah kau perbuat. Aku diperkosa karena malam itu kau meninggalkanku sendiri!" Silia bersusah payah menahan tangisnya.

"Silia, kenapa sih kamu itu suka banget menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpa kamu? Aku udah baik loh mau bantu kamu keluar dari kesulitan ini. Kalau nggak minta bantuan aku, kamu mau minta sama siapa coba? Emangnya kamu berani bilang sama orang tua kamu? Teman aja nggak punya, selain aku. Jangan keras kepala. Putuskan sekarang sebelum perut kamu itu membesar tanpa suami yang sah." Kata Yesika dengan dingin. Terdengar nada kesal dari kalimatnya.

"Tapi itu mahal sekali. Dari mana aku dapat uang, Yesi? Kalau begini aku cari orang lain dari sosmed aja, aku akan bayar sesuai kemampuanku."

"Ya silakan cari orang yang gak dikenal. Nggak tahu baik atau jahat orang itu. Kalau aku carikan orang, pasti yang baik kelakuannya, karena pasti aku udah kenal. Kamu cari aja orang di dunia maya, kali aja dapat psikopat!" geram Yesika.

Silia bergidik mendengar kalimat Yesika. Memang benar. Mencari orang di dunia maya belum tentu dapat yang sesuai harapan. Bisa-bisa ia malah diperas lebih parah dari ini.

"Oke," Silia menyerah. "Aku akan ikut saran kamu. Kamu carikan orangnya, aku akan usahakan uangnya."

"Nah gitu dong. Dari tadi kek! Buang-buang energi aja. Uang yang kuminta segitu wajar, bahkan kecil untuk nominal uang tutup mulut! Lagian jangan terlalu pusing, kamu kan kaya. Pasti perhiasan ibumu banyak."

"Kamu nyuruh aku mencuri?"

Yesika mengangkat kedua bahunya. Menandakan kalau semua terserah Silia.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Desy Cichika Harish

Selebihnya
Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami

Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami

Romantis

5.0

Warning: Area 21+ Nazharina pikir, perceraiannya dengan Arian adalah akhir dari semua penderitaan. Sepuluh tahun menikah tanpa cinta, tanpa sentuhan, tanpa kehangatan-itu sudah cukup membuatnya ingin menyerah. Jadi, saat gugatan cerai akhirnya dikabulkan, Nazharina merasa bebas. Tapi siapa sangka... Arian tidak pernah benar-benar melepaskannya. Saat Nazharina melanjutkan hidup, diam-diam Arian selalu berada di sana. Memastikan mantan istrinya baik-baik saja, memberikan pekerjaan tanpa sepengetahuan Nazharina, bahkan menempatkan bodyguard untuk menjaganya. Lalu suatu hari, saat Arian merasa sudah siap, ia muncul kembali. Sebagai bos besar tempat Nazharina bekerja. "Apa yang kau lakukan di sini?" Nazharina terpaku melihat pria yang dulu pernah menjadi suaminya berdiri di hadapannya dengan jas mahal dan aura mendominasi. "Aku pemilik hotel ini," jawab Arian santai, namun tatapan matanya menusuk tajam. Sejak saat itu, semuanya berubah. Arian, yang dulu dingin dan acuh tak acuh, kini menjadi pria yang posesif, protektif, dan tak segan menunjukkan ketertarikannya. Dia mengontrol siapa yang boleh mendekati Nazharina, mengawasinya dengan tatapan penuh makna, bahkan terang-terangan menunjukkan kecemburuannya. "Jaga sikapmu, Nazharina. Aku tidak suka melihatmu terlalu dekat dengan pria lain." Nazharina terkejut. "Arian, kau tidak berhak mengatur hidupku lagi!" Arian mendekat, senyumnya tipis tapi matanya gelap. "Benarkah? Tapi kenapa kau masih membiarkan aku menyentuhmu seperti ini?" Nazharina terdiam. Dia tahu, Arian berubah. Tapi yang tidak ia tahu adalah... Apakah perubahan itu benar-benar berarti Arian mencintainya? Atau hanya bentuk lain dari kepemilikan dan obsesi? Dalam kebingungannya, Nazharina harus menghadapi kenyataan bahwa mungkin, perpisahan mereka hanyalah awal dari kisah yang lebih rumit. Karena jika Arian sudah menginginkan sesuatu... Dia tidak akan membiarkan itu pergi begitu saja.

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku