Pernikahan Berbayar Si Gadis Culun
di membuat Silia terkejut, seola
di dalam dari tadi?
tuk pintu. Terdengar sangat jela
ggu dulu
raih handuk ya
an ngeliat ya." Ujar Silia, setelah
emandang Silia dengan tatapan
! Aku mau keluar
udah jadi suami
kita akan melakukan hubungan suam
berbalik mempermainkannya. Akhirnya ia memilih untuk me
n langkahnya melesat begitu cepat. Ia tak ingin Roby melihatnya dalam keadaan
ngin. Kalau mau tidur, duluan aja."
eluar dan menutup pintu. Ia langsung mem
narnya perut Silia sangat lapar. Namun ia malas kalau
rik selimut dan tidur. Ia akan ma
n duduk secara tiba-tiba. Ia baru sadar, kalau lupa men
ngnya hingga hampir kusut. "Kenapa aku
g dengan Roby meskipun mereka sudah menika
ak berani. Roby bisa saja marah dan tersinggung kalau ia utarakan kem
aimanapun ia sudah membayar pu
an untuk menaruh sebuah bantal dan selimut di so
maksud Silia yang meletakkan ked
pi seluruh tubuhnya dengan selimut. Tak perlu waktu
ni sedang berada di sebuah warung makan sederhana tak jauh
ang ada di lantai dua. Karena itu, ia memilih mencari makanan di luar.
seorang. Kalau bertemu di hotel,
kan senyum kala melihat sosok yang kini berjalan mend
esi?" tanya R
, kamu nyuruh aku ke sini mau ngomong apa?" ujar Yesi
t. Terlihat jelas sekali, kalau gadis di ha
u, Yesi. Kita udah lama
ahan kamu. Jangan bilang yang aneh-aneh kenapa? Bilang rindu segal
kangen sama kamu? Kita kan pacaran. Kemarin-kemarin juga kamu
jaga jarak kan?! Kalau ada yang tahu kita ketemuan berdua diam-diam kayak gini, terus k
Yesi. Kalau aja kamu nggak memaksa aku menikahi temanmu yang culun itu, kita masih bisa berhubungan secara beb
buat ketemu doang? Tadi waktu nelfon kamu bilang kalau ada hal penting yang mau
kan sudah kehabisan kata-kata seti
gambil tasnya. "Lain kali, kalau nggak ada hal yang benar-benar penting, tolong ja
rhenti saat Roby
meski pemilik warung makan dan beberapa
hu sama sekali tentang pembayarannya? Aku yang menikahi d
ngannya. Dan menunjuk w
Asal kamu tau ya, dia udah bayar, tapi baru separuh. Tunggu lunas dulu, baru akan aku perlihatkan ke kamu uangnya kayak apa. Lagian jadi laki-laki
unya uang banyak, tapi kita justru menjalani hidup yang nggak sesuai dengan kemauan kita sendiri? K
ian! Kamu bisa dipenjara dengan tuduhan penipuan. Dan lagi pula, aku nggak mau nyerahin uangnya. Enak aja! Memangnya kamu pikir gampang apa, usahaku dalam
Yesi
kamu masih aja keras kepala, lebih baik kita putus. Dan ingat, kalau kamu menyakiti Silia,
m memandangi Yesika yang berjalan
a di depannya. Namun ia masih berpikir, kala
gi. Untuk hal yang seperti ini