Memiliki wajah cantik dan tubuh seksi, adalah anugerah bagi Linda. Namun sayangnya ia memakai kelebihannya itu untuk berbuat dosa. Yaitu menjadi selingkuhan pria beristri. Bahkan, Linda membuat sang lelaki yang bernama Yusuf itu menceraikan dan meninggalkan Natusha, istrinya. Tapi ternyata cinta tak seindah dongeng, apalagi jika semua didapatkan dengan cara yang salah. Tanpa menunggu lama, Linda pun seakan mendapatkan karma atas kesalahannya itu. Kedok Yusuf terbongkar dan semua janjinya ternyata palsu. Hingga akhirnya, yang dirasakan Linda hanyalah sebuah penyesalan yang dalam. Apakah yang akan terjadi pada Linda ketika dia mulai bertobat dan menyesali semuanya? Apakah dia masih bisa lepas dari jeratan Yusuf, dan mendapatkan maaf dari Natusha untuk semua kesalahan yang sudah ia lakukan?
"Jadi bagaimana Mas?" tanya Linda dengan nada manja sambil mengelus dada Yusuf yang bidang.
"Apanya sayang?" Yusuf balik tanya dengan suara serak dan mata terpejam. Dia masih merasa kelelahan dengan apa yang baru saja mereka lakukan, jadi dia tak memiliki tenaga untuk meladeni wanita cantik di sampingnya itu.
"Kapan kamu menceraikan istrimu dan menikahiku?" tanya Linda masih dengan nada merengek. Yusuf menarik nafas panjang. Ini adalah pertanyaan wajib yang selalu dilontarkan Linda setiap mereka tidur bersama, dan selama ini Yusuf juga selalu tak bisa memberikan jawaban yang tegas.
Yusuf dan Linda sudah berhubungan sekitar setahun lamanya. Yusuf tertarik kepada gadis itu karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Sementara Linda, tertarik kepada Yusuf yang tegap dan gagah, serta jabatannya sebagai manajer di kantor tempatnya bekerja. Jadi, walaupun tahu kalau Yusuf sudah memiliki anak dan istri, Linda menerima ajakan Yusuf untuk berpacaran. Bahkan, mereka sudah berhubungan cukup jauh hingga sering keluar masuk ke hotel.
Sebenarnya keluarga dan teman-teman Linda sudah banyak yang memperingatkan Linda soal hubungan terlarangnya itu, tapi Linda yang keras kepala tetap keukeuh pada pendiriannya. Dia akan menunggu Yusuf menceraikan istrinya, dan menikahi Linda. Sama persis seperti janji Yusuf kepadanya ketika mereka awal berhubungan dulu.
Waktu itu Yusuf memang mendekati Linda dengan dalih rumah tangganya sedang bermasalah. Yusuf bilang, istrinya yang juga wanita karier, sangat tidak menghargai Yusuf dan membuat Yusuf tidak nyaman berada di rumah. Yusuf juga bercerita jika istrinya itu kerap kali berselingkuh dengan rekan bisnisnya sehingga hubungan keduanya sudah renggang. Hanya tinggal talak dan proses cerai saja yang belum mereka lakukan hingga detik ini, sementara hubungan suami istri antara keduanya sudah lama sekali bermasalah.
Mendengar semua cerita itu, Linda akhirnya pun bersimpati kepada atasannya. Apalagi Yusuf juga kerapkali memberi Linda hadiah barang-barang mewah seperti tas, sepatu, maupun baju branded, juga beberapa perhiasan mahal. Yusuf juga selalu mengajak Linda makan siang dan makan malam di restoran mahal. Mendapatkan semua perhatian dan kemewahan seperti itu, Linda pun luluh. Dia percaya suatu hari Yusuf akan menikahinya, sampai-sampai Linda rela memberikan kegadisannya kepada pria beristri itu.
"Aku takut hamil Mas, kalau kita selalu melakukan ini," rengek Linda sambil menjauhkan tubuhnya yang hanya tertutup selimut dari Yusuf.
"Gak akan sayang, kan kamu pakai KB," kata Yusuf berusaha menenangkan.
Yusuf memang mendesak Linda agar mau meminum pil KB agar mereka tidak kebobolan, karena dalam seminggu Yusuf selalu meminta jatah kepada wanita selingkuhannya itu beberapa kali. Linda sebenarnya ragu melakukannya karena dia masih belum punya anak, tapi kecintaannya pada Yusuf membuatnya tak bisa menolak itu semua.
"Tapi sampai kapan, Mas? Kamu udah janji mau nikahin aku, lho," rajuk Linda.
"Sabar dong, sayang. Aku masih mencari waktu yang tepat untuk menalak Natusha. Kamu tahu kan dia super sibuk dengan pekerjaannya sehingga kami jarang sekali bertemu. Ini saja sudah beberapa hari aku tak melihatnya di rumah," jelas Yusuf. Linda hanya cemberut mendengarnya. Yusuf memang sempat bilang kalau dia dan istrinya itu sudah berbulan-bulan pisah ranjang, makanya Yusuf selalu meminta jatahnya ke Linda demi memuaskan hasrat biologisnya. Jadi, masuk akal juga jika Yusuf dan Natusha memang tak bertemu selama beberapa hari walaupun mereka satu rumah. Mereka sama-sama sibuk jadi tak ada waktu untuk keduanya bertemu walaupun hanya untuk bertegur sapa.
"Dari dulu kamu tuh hanya bilang sabar, sabar, sabar aja," gerutu Linda, "Aku sebagai wanita yang selalu tertekan. Di kantor semua membicarakan kita. Di rumah juga kedua orang tuaku selalu memarahiku jika tahu kita masih berhubungan. Jika seperti ini terus, lebih baik kita putus saja."
"Jangan dong. Kalau kita putus, nanti aku bagaimana? Aku gak bisa hidup tanpa kamu." Kali ini ganti Yusuf yang merajuk manja seperti bayi besar. Walaupun usia Yusuf jauh lebih tua dari Linda, tapi jika berhadapan dengan wanita itu Yusuf memang selalu bersikap manja dan kekanak-kanakan. Tapi Linda tak begitu mempermasalahkan soal itu karena dia tahu jika Yusuf melakukannya karena cinta. Setangguh apapun pria, dia pasti akan bersikap manja di depan wanita yang dicintainya bukan? Itulah yang Linda tahu selama ini.
Linda memang bukan wanita yang awam dalam urusan cinta. Kecantikannya membuatnya mudah bergonta-ganti pasangan. Tapi, diantara semua mantan pacarnya, hanya kepada Yusuf lah dia benar-benar serius dan mau menambatkan hati. Karena itu kesucian Linda pun akhirnya jatuh ke tangan Yusuf karena selama ini gaya pacaran Linda dengan para pacarnya memang selalu positif dan sehat.
Yusuf memiringkan tubuhnya ke arah Linda dan merengkuh wanita itu ke pelukannya. Dengan wajah menggoda dia melontarkan pertanyaan, "Mau lagi gak?"
"Males ah, kamu janji terus," tolak Linda sambil mendorong tubuh Yusuf menjauh.
"Beneran nih males? Bukannya kamu juga menikmati semua yang kita lakukan? Aku bisa memuaskanmu jauh lebih nikmat lagi lho," goda Yusuf dengan nada nakal.
"Apaan sih, bilang aja kalau Mas masih pengen."
"Iya dong, kan punya kamu nikmat banget sayang. Mas tuh sampai ketagihan tahu gak? Kamu adalah wanita tercantik dan terseksi yang ada di dunia ini," puji Yusuf menggombal yang mambuat Linda langsung tersipu malu.
"Gombal."
"Beneran sayang. Sejak pertama ketemu kamu tuh aku sudah sangat tergoda. Hanya melihat kamu saja sudah membuatku sangat bergairah. Sampai-sampai jika kita di kantor pun rasanya aku ingin menggendongmu dan merebahkanmu di meja kantorku." Pujian dan gombalan Yusuf semakin nakal dan membuat tubuh Linda memanas. Dia ikut membayangkan bagaimana rasanya jika mereka melakukan itu di ruangan Yusuf di kantor. Pasti menantang sekali.
"Kenapa wajahnya merah? Lagi membayangkan ya?" goda Yusuf. Linda cekikikan.
"Iya nih, Mas sih omongannya mesum. Kan aku jadi ketularan, pikiranku jadi kemana-mana."
"Ya gak apa-apa, malah bagus kalau kamu bisa berfantasi liar tentang kita. Aku juga selalu membayangkan kita melakukannya di kantor. Kapan-kapan kita harus mewujudkan fantasi kita itu."
"Heh, ngawur. Kalau ada yang lihat gimana?"
"Ya dikunci dong. Kita cari moment yang tepat untuk melakukannya. Kita cukup melakukannya dengan cepat, singkat, dan nikmat," bisik Yusuf di telinga Linda yang membuat Linda semakin cekikikan.
"Mas Yusuf nakal!" rajuk Linda.
"Tapi kamu suka kan?" goda Yusuf semakin menjadi-jadi sambil menggerakkan tubuhnya sehingga posisinya sekarang berada di atas Linda. Dia menatap wanita cantik itu dan mengelus pipinya dengan lembut.
"Kamu adalah wanita tercantik sayang, dan aku sangat mencintaimu," ucap Yusuf.
"Aku juga mencintaimu mas," sambut Linda sambil merengkuh leher Yusuf dengan kedua tangannya.
Kedua insan tanpa ikatan itu pun mendekatkan wajah mereka dan kembali melakukan dosa untuk yang kesekian kalinya.
***
Buku lain oleh Sandra Dhee
Selebihnya