"Naila, Kamu emang dulunya adalah Teman ku! Tapi sekarang kamu adalah adik mu!" "Apa! Berarti kamu adalah calon abang iparku?" "Iya aku menikah, dengan raj dan raj kami sudah Menikah di Amerika!"
Akkhh!!
Akhhh!!
Wanita yang menjerit histeris di dapur. Sehingga para keluarganya yang ada Di depan Dan juga mendengarkan teriakan itu.
"Naila, itu suara apaan?" tanya ayah kepadaku
"Mungkin saja, Aliyah yah. sebentar aku coba Cek keadaan dia' yah?" pinta ku berbisik kepada ayah.
"Naila! Ibu ikut sama kamu." panggil ibu yang berdiri untuk ikut dengan ku
"Yaudah boleh kok,"
Lalu kami berdua menuju ke dapur, tempat Aliyah berteriak disana.
"Ya Allah!" tanya ibu ku yang terkejut
"Ibu. Jangan berisik' nanti Tamu kita dengar loh ibu mau Nanti mereka datang semua kesini?" pinta ku kepada ibu untuk tidak berisik
"Maafkan ibu sayang," jawab ya
Lalu kami melihat aliyah sudah banyak sekali Darah yang mengalir ke kakinya. dan mungkin Dia memanglah jatuh dan teriak histeris dengan kami.
"Aliyah kamu, kenapa sih nak' Kaki kamu?" tanya ibuku yang khawatir
"Nganu' buk, Tadi aliyah..." jawab dia dengan ketakutan melihat wajah ibunya
Saat Kejadian, Aliyah Terjatuh...
"Hah, enaknya minum apa ya?"
"Oh ya! Aku kan punya teh Sama susu yah?"
"Mending aku, rebus airnya lalu Nanti ku Tuang airnya ke es Batu."
Ternyata aliyah ingin membuat teh susu dingin dan ingin memasak, air untuk Membuatnya jadinya dia ingin langsung Mengeluarkan susu dan teh ya.
"Aduh! Aduh! Adu.. Adu.. Aduhh!!"
Tiba-tiba saja tangan aliyah terpegang panci Yang dia pegang itu dan panci tersebut, Panas dan ingin menuangkan airnya ke Tempat susunya.
Dan tiba-tiba saja saat aliyah, tidak bisa Menahan kepanasan itu panci yang dia Pegang lalu terlepas dan jatuh mengenai Kakinya yang putih itu.
Setelah itu aliyah tidak bisa menahan, kesakitan dalam terkena air panas itu dia Lalu terjatuh dan juga bersamaan dengan Panci yang panas tersebut.
Lalu dirinya juga teriak karena sudah tidak Bisa lagi menahan, kesakitan itu dan Sehingga dia ingin minta tolong Dengan Keluarganya di ruang tamu tersebut.
"Jadi begitu buk, Ceritanya."
"Astagfirullah..." jawab ibuku sambil menggelengkan kepalanya
"Hahaha..."
"Ibu. Kakak ngejak aku!" ngadu dia kepada ibuku
"Kamu memang, salah ngapain kamu engga Bilang dulu?" tanya ibu kepada dia
"Engga sempat, tau buk. Soalnya aku lihat Ibu sama ayah dan kakak kayaknya serius Bicaranya sama keluarga, calon kakak ipar Aliyah." jawab ya kepada ibu
"Astagah! Kamu ini ya dek. Kamu tinggal Bilang aja sama kakak!" ucapku dengan kesal kepada dia
"Ya maaf' Tadi aliyah engga Sempat bilangin Kakak sama ibu," jawabnya yang begitu rasa Bersalah kepada kami
"Yaudah naila. Kamu bisakan bersihkan Lantai? Soalnya ibu mau nemanin Aliyah," pinta ibu kepadaku untuk membersihkan lantai yang basah tersebut.
"Iya buk, Naik akan bersihkan kok." jawabku kepada ibu yang ingin pergi.
"Yaudah ibu, masuk dulu."
Lalu aku ditinggalkan sendiri di dapur, dan Aku langsung mengambil sapu pel. dan ku Lihat memang banyak sekali air dan makanan Yang jatuh dibuat oleh aliya, Karena itulah Aku yang dipinta ibu untuk membersihkan Semua keberantak ini yang dibuat oleh aliya.
"Semoga aja, Calon suamiku tidak pergi dulu. Karena aku ingin pernikahan ini segera cepat Diselenggarakan, karena aku sudah tak Sabar Lagi melihat calon suamiku bahagia kepadaku." jawab ku yang sambil memikirkan Pernikahan ku karena sudah tak sabar melihat suamiku bahagia melihatnya.
Di Ruang tamu...
Terlihat ada calon suami Naila dan juga ayah Naila yang sedang berbicara, sangat penting Dan terlihat di wajah mereka semuanya.
"Mir! Gimana ini kok lama sekali Naila Keluar?" tanya laki-laki tua yang duduk bersama calon naila.
"Tenang. Mungkin ada kecelakaan di belakang? Jadi mereka membersihkan dulu," jawab pak samir yang beralasan kepada orang tersebut
"Iya, Mas! Mungkin benar kata samir. Tadi Kamu dengar kan mas?" jawab istrinya yang juga membela pak samir
"Ma. Pa. Kayaknya aditya ada telepon dari bang Raj," tanya laki-laki itu kepada kedua orang tuanya.
"Emang abang, kamu bilang apa nak?" tanya papahnya kepada dia
"Mungkin ada, urusan di kantornya?" ucap dia yang asal menebak
"Ohh... Yaudah kalau begitu. Oh ya tapi Anak Pak samir belum datang loh?" tanya papahnya kepada dia
"Udah pah. Itu besok aja soalnya aku Udah Dipanggil cepat nih' sama bang Raj." perintah dia untuk datang esok
"Loh.. Loh.. Ini kok nak aditya kok udah mau Pulang aja toh?" tanya pak samir yang melihat aditya datang dan langsung pergi
"Eh.. Om! Maaf nih om saya Ada urusan sama Abang saya," jawab dia yang sambil salaman kepada pak samir
"Ari! Buk isak! Tunggu dulu saya panggil Dulu Istri saya sama Naila," pinta pak samir untuk menunggu anak dan istrinya
"Engga usah, Samir besok kita jumpa lagi kok. Tenang aja ya mir?" jawabnya kepada samir
"Ohh.. Yaudah kalau begitu,"
"Makasih, ya Ari dan buk Isak!" panggil dia dan berterimakasih kepada mereka.
Lalu mereka bertiga masuk kedalam mobilnya Dan terlihat aditya hanya diam saja, saat Kedua orang tuanya berpamitan kepada Pak Samir pada saat itu.
"Adit. Kamu kenapa engga pamitan sama pak Samir sih nak?" tanya mamahnya yang melihat aditya
"Engga, apa-apa kok mah. Nanti kan aditya Besok ketemu lagi kan?" jawabnya dengan ketos kepada mamahnya.
"Udahlah mah! Jangan terlalu dipikirkan itu. Emang bener kata Adit, nanti dia juga Jadi Menantunya." ucap papahnya yang sambil tersenyum kearah aditya.
Setelah itu ibu isak hanya terdiam saja saat Suami dan anaknya. Karena dia tidak ingin Mereka lagi berbicara panjang, kepada dirinya Jadi dia memutuskan untuk tidak mau Bicara Lagi kepada mereka.
Lalu tiba-tiba handphone aditya berdering di Saku celananya, karena itu dia langsung Mengambilnya.
[ Halo. bang Raj ada apa yah?] tanya aditya kepada Raj
[Kamu ada dimana, Aditya?]
[Ini bang, aku mau jalan Pulang ke kantor. Tenang aja nanti aku akan segera kesana.]
[Oh ya. Gimana tunangan mu?] tanya abangnya kepada dia
[Itulah Gara-gara kamu. Aku jadi tertunda Tunangannya sama cewek itu, ]
[Sorry ya dek. Abang hanya mau kantor ini Diurus dulu sama kamu, ]
Skip***
"Adit mamah, mau ke Toilet sebentar Sekalian Beli barang di alfamart." pintar mamahnya Untuk Adit berhenti dahulu
"Hah. Ke alfamart?" jawab dia terkejut
"Iya kenapa nak?" tanya mamahnya
"Ohh.. Engga apa-apa kok mah,"
Lalu aditya melihat alfamart atau indomaret Dia melihat itu dan langsung memberhentikan mobilnya.
"Mah! Itu udah sampai."
"Yaudah makasih, ya Nak."
"Mah. Papah ikut sama mamah yah?" tanya papahnya kepada mamahnya
"Oh' yaudah pah. Biar ada jaga mamah," jawab mamahnya
Lalu mereka berdua turun dalam mobil itu Dan meninggalkan aditya, di mobil Tersebut Karena kedua orang tuanya itu pergi dia Bingung dengan sesuatu.
Aku sepertinya penasaran. Sama wanita yang Ingin dijodohkan oleh mamah dan papah, Kira-kira siapa wanita itu? Kenapa juga aku Harus pergi dulu dari rumah itu. Jadi aku Tidak bisa melihat dia.
Semoga aja aku bisa melihat dia besok. Karena mungkin dia memang adalah Bidadari Syurga ku yang ingin menjaga ku.
Jawab dia dalam hati karena dia memikirkan Wanita yang ingin dijodohkan kepada dirinya.
"Pah, papah Tadi beli apa?" tanya mamahnya
"Ini loh mah. Papah beli rokok doang," jawab dia dengan tersenyum
"Astagfirullah.. Jadi papah cuma beli ini?"
"Kenapa mah?"
"Emang papah lagi, engga ada rokok jadi Papah beli rokok aja."
Setelah itu mereka berdua mengobrol di jalan Dan mereka,ingin menyebrang dan Untuk Kembali ke mobilnya.
"Brommm!!!
"Brommmm!!
Tiba-tiba saja kedua orang tersebut dan Terlihat truk disana menabrak Wanita dan Pria itu sehingga mobil itu terguling.
"Mamah! Papah! Tidak!!!"
Lalu aditya teriak sangat keras saat Melihat Kejadian itu dan sambil menangis.
Bersambung....