Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
PERNIKAHAN BEDA USIA

PERNIKAHAN BEDA USIA

Febry_01

5.0
Komentar
318
Penayangan
8
Bab

Kayla adalah gadis berusia 19 tahun. Dia tidak menuangka jika akan menjadi istri dari Kevin Mahendra. Pria dewasa berusia 35 tahun. Pria tampan yang mampu membuat Kayla terpesona pada akhirnya setelah dia merasa sakit hati atas pengkhianatan kekasihnya, Marcel. Lalu apakah Kayla bahagia menikah dengan Kevin?

Bab 1 AWAL MULA BERTEMU

Kevin adalah Pria dewasa berumur 35 tahun. Di usianya yang sudah dewasa dia belum menemukan jodohnya. Selama ini dirinya hanya bermain-main saja dengan semua wanita. Hanya dengan uang yang dia miliki semua wanita mendekat dengan sendirinya.

Seperti saat ini dirinya tengah melakukan percintaan panasnya di sebuah apartemen miliknya yang terbilang mewah. Dia selalu membawa wanita yang dia mau untuk menemani malam panjangnya.

"Gimana sayang, apakah kamu puas." tanya sang wanita sambil memeluk erat tubuh Kevin tanpa sehelai benang pun.

"Belum ada yang bisa membuat ku puas. Cuma kamu yang puas dalam percintaan tadi." jawab Kevin sambil telentang di atas kasur empuknya.

"Kenapa? Apa kamu bosan denganku? " tanya wanita seksi yang bernama Angelica tersebut. Dirinya kecewa atas ketidakpuasan kekasihnya itu.

"Entahlah, aku sendiri pun tidak tahu." jawab Kevin bingung, pasalnya dia benar-benar jengah kali ini. Tidak seperti biasanya yang selalu menggebu-gebu soal urusan bercinta.

Kevin bangkit dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Angelica memungut pakaiannya yang berserakan tadi. Dirinya ingin segera pergi menemui kekasihnya yang lain. Tadi Kevin memberikan uang dalam jumlah yang lumayan banyak menurutnya. Setelah tersenyum menang, Angelica keluar dari apartemen milik Kevin tanpa berpamitan.

Tak berselang lama Kevin keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya. Pandangannya menyapu seluruh ruangan kamarnya mencari keberadaan kekasihnya tadi. Namun tidak ada siapa pun di sana.

Siallll... selalu seperti itu. Dasar cewek matre setelah dapat uang langsung pergi tanpa pamit. Batin Kevin menahan emosi.

Langsung saja dia menuju ke walk in closet untuk memakai baju. Ia memilih kaos kerah berwarna navy dan celana jeans panjang warna abu. Tak lupa ia menggunakan sepatu putih nya. Siapapun yang melihat tidak akan pernah menyangka jika Kevin sudah berumur 35 tahun.

Segera dia menyambar kunci mobil yang ada di nakas samping tempat tidurnya. Ia melajukan mobilnya dengan kencang, tujuan nya kali ini adalah ingin ke Cafe milik sahabatnya untuk sekedar nongkrong dan ngopi. Pekerjaannya dia serahkan kepada orang kepercayaan nya. Dia adalah seorang bos penjual barang-barang elektronik yang ada di Mall ternama di Kotanya.

Namun siapa sangka, kecepatan mobilnya malah membawa petaka baginya. Ia hampir menabrak seorang gadis yang tengah menyebrang jalan. Gadis itu tersungkur kaget,tubuhnya tidak mengenai mobil itu.

Kevin yang takut terjadi apa-apa pada gadis itu langsung saja dia turun dari mobilnya. Dan melihat kondisi gadis yang hampir dia tabrak.

"Kalau om nggak bisa nyetir jangan ngebut-ngebut, bisa membahayakan nyawa orang tahu nggak. Dasar orang kaya, mentang-mentang punya mobil nggak mikirin yang jalan kaki." emosi gadis itu sambil bersungut-sungut. Ia sudah berhati-hati saat menyebrang namun mobil itu tetap melaju kencang.

"Terus mau kamu apa? minta ganti rugi?. "jawab Kevin tak kalah emosinya. Dia mengeluarkan uang yang di dompetnya dan langsung melempar uang itu ke wajah gadis itu.

"Dasar om-om gak tahu diri,om pikir dengan uang masalah akan selesai? om pikir aku mata duitan? "ucap gadis itu tak terima. Merasa direndahkan, biarpun dia miskin namun dia bukan tipe cewek yang mata duitan.

" Kenapa? Uangnya kurang? "tanya Kevin sambil mengeluarkan uang lagi dari dompetnya. Gadis itu langsung merampas begitu saja dari tangan Kevin kemudian dia lempar ke wajah Kevin.

Kevin yang diperlakukan seperti itu dengan gadis kecil menurutnya merasa tak terima. Ia mencengkram kuat tangan gadis itu.

"Berani kamu kurang ajar sama saya. Gadis kaya kamu tuh dimana-mana sama. Suka uang buat merayu pria kaya, jangan munafik kamu."kata Kevin menumpahkan emosinya.

"Aku memang suka uang tapi kalau dari hasil kerja kerasku. Pantang buat aku nerima dari orang yang nggak aku kenal apalagi sampai minta-minta. Dan perlu om tahu, semua wanita nggak sama di dunia ini," kata gadis itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Kevin. Bahkan dirinya tidak takut dengan Kevin yang dikenal sebagai penakluk wanita. Tapi lihatlah kali ini, dirinya bahkan di maki-maki oleh gadis itu.

Kevin yang melihat gadis itu tidak takut dengan dirinya merasa terhina, pasalnya selama ini tidak ada yang berani marah-marah dengan dirinya. Wanita manapun akan terpesona dengan ketampanannya.

"Dasar om-om tua, nyebelin." ucap gadis itu sambil mengusap-usap siku nya yang tergores aspal karena tersungkur tadi.

Kevin yang mendengar itu melotot tajam ke arah gadis itu. Ingin mencekal tangannya dan memelintir ke belakang. Tapi dia kalah cepat, gadis itu malah berlari sambil menjulurkan lidahnya ke arah Kevin. Kevin geram dengan gadis berani itu.

Bisa-bisanya dia kalah dengan gadis kecil itu. Cantik sih.. tapi kalau ketemu akan aku balas. geram Kevin bermonolog.

Kini Kevin melanjutkan lagi perjalanan yang tertunda akibat gadis tadi. Kali ini dia sudah tiba di Cafe milik sahabatnya, Raka.

Langsung saja dia masuk dan duduk di bar. Meminta pada barista yang ada di Cafe itu untuk dibuatkan Espresso Coffee kesukaan nya.

Raka yang saat itu keluar dari ruangannya langsung melihat Kevin yang sedang duduk di kursi bar.

"Hei bro, tumben lo kesini siang-siang gini. Gak lagi ngamar lo sama Angel? " ejek Raka sambil mengerutkan dahinya tak percaya jika Kevin keluar disaat siang seperti ini.

"Udah tadi, pengen cari suasana yang nggak bikin bosan aja sih eh malah ketemu cewek gila tadi di jalan." jawab Kevin memberengut kesal teringat gadis di jalan tadi. Sambil sesekali menyesap kopi yang telah jadi.

"Nggak salah denger nih gue, lo ketemu cewek gila? Kok bisa? " tanya Raka heran. Kini dirinya duduk berdampingan di samping Kevin.

"Gimana nggak gila coba, dia tadi ngata-ngatain gue sambil nunjuk-nunjuk muka gue tahu nggak. Selama ini cewek kalau ketemu gue selalu tebar pesona." kata Kevin kesal.

"Ya mungkin pesona lo pudar di mata cewek itu," jawab Raka asal.

"Nggak mungkinlah,kan aku tampan semua cewek selalu suka sama aku." kata Kevin dengan bangganya.

Raka yang mendengar penuturan Kevin langsung tergelak. Bisa-bisanya sahabatnya ini bersikap percaya diri setelah dihina seorang cewek. Raka berpikiran seperti itu sambil menggelengkan kepala tak percaya.

Kevin menikmati kopinya, enggan sekali beranjak dari Cafe itu. Sepertinya dia malas untuk menghubungi Angelica. Menurutnya Angelica hanya membutuhkan uangnya saja. Buktinya setelah mendapat uang dari Kevin, Angelica tidak menghubunginya lewat ponsel.

Setelah kopinya habis, Kevin memesan segelas kopi lagi. Entah kenapa hari ini dia tidak mood untuk bekerja. Mungkinkah karena tuntutan dari orang tuanya yang menginginkan agar dirinya segera menikah? Kevin sendiri belum ingin menikah. Menurut nya semua wanita yang dekat dengan dirinya hanya karena uang. Jadi Kevin belum yakin untuk menikah, karena Angelica tidak pernah mau jika diajak menikah. Ia takut menikah muda katanya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku