icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Sang CEO

Bab 7 Aku Minta Jatah

Jumlah Kata:1026    |    Dirilis Pada: 10/11/2022

ra Dara, wanita itu meraskaan sebuah sentuhan hangat

ak tawa, ia semakin erat memeluk tubuh Dara, hingga

Suara bariton dengan nada pelan itu, membuat detak jant

siapa itu, dan suara itu, suara itu berasal dari pria

kekar itu, ia melepaskan pelukan agam dari pinggangny

tu saja saat wanita itu berniat untuk pergi, tetapi Agam denga

pa kau ke kamarku! Lancang! Pergi dari

gatakan itu padaku!" Agam kini menghentikan pergerakan tangan

ari lidahnya, tetapi perkataannya lengyap saat

sekarang aku memintamu untuk melayani aku, seperti

a yang mau melayani dia? Ak

orongku!" Agam terjatuh di lantai, saat

n itu pada Agam, yang ia tau tentu saja A

idur itu, ia berniat untuk segera pergi tan

al, ia segera bangun dari duduknya, denga

i justru, Agam menarik lengan wanita itu hingg

meminta jatah!" bisik Agam, terde

tidak sah, bahkan Ayahku sebagai walinya pun tidak tau apapun

malam ini denganmu!" Tanpa perduli apapun, Ag

elulang yang ada di dalam tubuh mungil wanita itu, terasa ingin remuk dibersamai dengan

di, layani aku!"

kan istrimu!" Dara men

a hancur untuk pertama kalinya, menciptakan luka dan dalam dan begitu besa

erduli!" ket

kasur, saat itu juga, Agam menindihi paksa tubuh Dara, melum

memberikan ruang bernafas untuknya, lelaki itu dengan begitu

at sekali, uhhh!"

mpan namun berhati iblis itu, telah melucuti sa

h, pasrah dengan apa yang dilakukan oleh pria itu padanya, hidupnya te

menjatuhkan tubuh Dara, keringat itu tak lain dan tak bukan be

sukan lebih dalam lagi rudalnya pada tubuh Dara, mendesah lebih kuat la

t, sedangkan tubuhnya mengejang hebat dan peluhnya k

tubuh Dara, berbaring di samping wanita itu den

r Dara, bukanlah desahan kenikmatan, melainkan rasa saki

ya terasa sakit, pun dengan hati juga tubuhnya, ia merasa

Dara, membuat wanita itu meremang, tetapi ia hanya diam, tidak ada lagi tangisan yan

*

a matanya di ruangan itu, mencari sosok wanita

gkit dari tempatnya, sebelumnya ia telah

untuk keluar dan mencari wanita itu, namun, sesaat itu juga, manik e

tangis di pipi mulus itu, helaan nafss ber

an Adiknya yang begitu ia rindukan, tapi, apa boleh buat? Dara

ekarang, tapi, ini bukan keinginanku, aku bahkan menderita

ji tidak akan menyakiti Dara dengan menyelingkuhinya atau menyakiti fisiknya, itulah yang di

mengejutkan Dara, membuat w

pikirkan?" t

bertemu dengan Aya

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka