Gairah Sang CEO
ra Dara, wanita itu meraskaan sebuah sentuhan hangat
ak tawa, ia semakin erat memeluk tubuh Dara, hingga
Suara bariton dengan nada pelan itu, membuat detak jant
siapa itu, dan suara itu, suara itu berasal dari pria
kekar itu, ia melepaskan pelukan agam dari pinggangny
tu saja saat wanita itu berniat untuk pergi, tetapi Agam denga
pa kau ke kamarku! Lancang! Pergi dari
gatakan itu padaku!" Agam kini menghentikan pergerakan tangan
ari lidahnya, tetapi perkataannya lengyap saat
sekarang aku memintamu untuk melayani aku, seperti
a yang mau melayani dia? Ak
orongku!" Agam terjatuh di lantai, saat
n itu pada Agam, yang ia tau tentu saja A
idur itu, ia berniat untuk segera pergi tan
al, ia segera bangun dari duduknya, denga
i justru, Agam menarik lengan wanita itu hingg
meminta jatah!" bisik Agam, terde
tidak sah, bahkan Ayahku sebagai walinya pun tidak tau apapun
malam ini denganmu!" Tanpa perduli apapun, Ag
elulang yang ada di dalam tubuh mungil wanita itu, terasa ingin remuk dibersamai dengan
di, layani aku!"
kan istrimu!" Dara men
a hancur untuk pertama kalinya, menciptakan luka dan dalam dan begitu besa
erduli!" ket
kasur, saat itu juga, Agam menindihi paksa tubuh Dara, melum
memberikan ruang bernafas untuknya, lelaki itu dengan begitu
at sekali, uhhh!"
mpan namun berhati iblis itu, telah melucuti sa
h, pasrah dengan apa yang dilakukan oleh pria itu padanya, hidupnya te
menjatuhkan tubuh Dara, keringat itu tak lain dan tak bukan be
sukan lebih dalam lagi rudalnya pada tubuh Dara, mendesah lebih kuat la
t, sedangkan tubuhnya mengejang hebat dan peluhnya k
tubuh Dara, berbaring di samping wanita itu den
r Dara, bukanlah desahan kenikmatan, melainkan rasa saki
ya terasa sakit, pun dengan hati juga tubuhnya, ia merasa
Dara, membuat wanita itu meremang, tetapi ia hanya diam, tidak ada lagi tangisan yan
*
a matanya di ruangan itu, mencari sosok wanita
gkit dari tempatnya, sebelumnya ia telah
untuk keluar dan mencari wanita itu, namun, sesaat itu juga, manik e
tangis di pipi mulus itu, helaan nafss ber
an Adiknya yang begitu ia rindukan, tapi, apa boleh buat? Dara
ekarang, tapi, ini bukan keinginanku, aku bahkan menderita
ji tidak akan menyakiti Dara dengan menyelingkuhinya atau menyakiti fisiknya, itulah yang di
mengejutkan Dara, membuat w
pikirkan?" t
bertemu dengan Aya
sam