Gairah Sang CEO
n?" tanya Dara dengan mat
Dara hingga hanya berjarak beberapa inci dari wajahnya "Turuti semua keingi
mentara Agam, lelaki itu kembali menciptakan senyum seringai yang men
nyata hal itu membuat Agam justru berderai tawa. Bahkan sampai saat ini, gadi
api, aku juga tau, kalau kau adalah putri yang baik untuk ayahmu, dan kakak yang baik unt
"Aku juga tau, kalau kau membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk pengobatan adikmu, jadi aku pikir, rasanya tida
benar sangat menyiksa Ardan. Anak lelaki itu, diharuskan untuk melakukan beberapa kali operasi untuk penyakitnya diangkat sedikit demi sedikit. Tentunya u
emungkinan anak itu akan sembuh, Dara sangat menyayangi adik lel
pikirkan?" Suara itu, memaksa Da
apun!" balas Dara dengan tatapan kilat penuh amarah. D
k, aku akan memanggil anak buahku dan merasakan t
lis! Kau bukan manusia!" desis Dara, de
menggertakkan telinga mereka berdua, membuat keduanya
ponsel anda tidak aktif?" tanya salah s
aku akan selesai!" balas Agam, yang membuat
Agam. Membuat kening Dara
iakan yang memekakan telinga di dalam ruangan, membuat para anak buah
riak Dara de
alkan Dara, ia menemui para a
tkan pisau yang ia bawa dan
mana dengan
n katakan pada Belvina, kalau aku sudah melakukan
m, tentu saja menurut, meski m
jak mereka kecil, menjadikan Agam harus bisa menjadi sosok seorang Ayah untuk Belvina, hingga akhirnya membuat Ag
arah yang sudah keluar. Dara menopang tangannya sendiri, sakit yang diberikan oleh Agam semakin bert
duduk di bibir ranjang dan menarik kasar telapak tangan Dara lalu mengobatinya dengan ob
ah main-main dengan ucapanku sendiri!" lanju
sia! Kau iblis! Seharusnya kau yang
u ucapkan padaku ini!" Agam kini bangkit, sesaat nya ia men
lidah Dara yang sebelumnya tidak pernah Dara katakan. "Dasar biadab! Binatang!
ah menggosok dan mencakar tubuhnya sendiri untuk menghilangkan jejak Agam, namun sepertinya, apa yang dilakukan oleh Dara, percuma. Bagaimana jadinya jika ayahn
Kata-kata ayahnya, kini telah memenuhi otak gadis itu, membua
ndi, tetapi sesaat kemudian, tubuhnya yang polos terj
luar kamar mandi, mendesah panjang, ia tidak menyangka
iap inci wajah lelaki tampan itu, postur tubuhnya termasuk aroma parfum yang ia
elah membungkus tubuhnya, rambutnya yang panjang dan basah ia biarkan menj
an Agam, hingga membuat sesuatu kembali
am membatin dengan menatap wajah Dar