Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bekas Luka Ikatan yang Hancur

Bekas Luka Ikatan yang Hancur

Ardra Raines

5.0
Komentar
1.6M
Penayangan
354
Bab

Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....

Bab 1 Buah Hati Mereka

"Bu Sinta, hasil tes menunjukkan bahwa dinding rahimmu sangat tipis sehingga posisi janin cukup riskan. Kamu harus lebih berhati-hati dalam mengatur pola makan dan beraktivitas fisik," jelas sang dokter sambil menyerahkan selembar resep pada Sinta Klaudius dan lanjut berkata, "Ini resepnya, silakan tebus obatnya."

"Oke, terima kasih, Dokter," jawab Sinta sambil menerima resep dari dokter dan bangkit berdiri dengan hati-hati.

Dokter menambahkan, "Pastikan untuk merawat diri dengan baik. Jangan menganggapnya sepele, ini cukup serius." Dinding rahim yang tipis rentan terhadap keguguran dan banyak wanita yang tidak bisa hamil lagi setelah mengalami keguguran.

"Terima kasih, Dokter. Aku akan merawat diri dengan baik," ucap Sinta dengan nada meyakinkan dan menunjukkan senyum tipis di bibirnya. Setelah menikah selama tiga tahun, dia sangat menantikan bayi ini dan bertekad untuk melindunginya dengan sekuat tenaga.

Setelah menebus obat, Sinta keluar dari gedung rumah sakit dan kembali ke mobil.

Sopir menyalakan mesin mobil dan melirik Sinta melalui kaca spion saat berkata, "Nyonya, penerbangan Pak Trisna dijadwalkan mendarat pukul tiga sore. Masih ada waktu dua puluh menit lagi. Apa sebaiknya kita langsung menuju bandara?"

"Oke," jawab Sinta.

Membayangkan bisa bertemu lagi dengan suaminya beberapa menit lagi, Sinta merasakan kehangatan memenuhi hatinya sehingga dia tersenyum. Dia sangat merindukan suaminya, Trisna Bianto, yang sudah pergi selama hampir sebulan untuk urusan bisnis.

Selama perjalanan, Sinta mendapati dirinya berulang kali meninjau hasil tes kehamilan dengan tangan yang bertumpu lembut di atas perutnya. Delapan bulan lagi, dia dan Trisna akan menyambut kedatangan buah hati mereka yang berharga ke dunia. Dia sudah tidak sabar ingin membagikan kabar baik ini pada Trisna.

Sesampainya di bandara, sopir memarkir mobilnya di lokasi yang strategis dan bertanya, "Apa Anda ingin menelepon Pak Trisna sekarang?"

Memeriksa arlojinya, Sinta mencoba menelepon Trisna, tetapi panggilan telepon itu tidak dijawab.

"Mungkin penerbangannya tertunda. Mari kita tunggu sebentar lagi," saran Sinta.

Setelah menunggu sekian lama, tidak ada tanda-tanda Trisna keluar. Sinta menelepon lagi, tetapi lagi-lagi panggilan telepon itu tidak terjawab.

"Mungkin sebentar lagi dia keluar."

Keterlambatan penerbangan adalah hal yang biasa, bahkan terkadang sampai beberapa jam.

Dua jam kemudian, Sinta menelepon Trisna lagi dan kali ini panggilan teleponnya diangkat sehingga dia langsung bertanya, "Trisna, apa kamu sudah mendarat?"

Setelah hening cukup lama, tiba-tiba terdengar suara wanita asing dari ujung telepon yang berkata, "Maaf, Trisna sedang berada di kamar kecil. Dia akan meneleponmu kembali nanti."

Sebelum Sinta sempat menjawab, tiba-tiba panggilan telepon itu terputus. Dia menatap ke layar ponselnya dan tertegun sejenak. Sepengetahuannya, Trisna tidak mengajak sekretaris wanita dalam perjalanan bisnis ini.

Menatap layar ponselnya yang padam, Sinta menunggu panggilan telepon dari Trisna dengan cemas. Sepuluh menit kemudian, Trisna belum meneleponnya kembali.

Lima menit kemudian, Sinta menelepon Trisna lagi.

Setelah menunggu lama, akhirnya panggilan telepon itu tersambung dan terdengar suara pria yang tidak asing menyapanya, "Sinta?"

"Trisna, kamu di mana? Kami menunggumu di bandara."

Trisna terdiam sejenak sebelum berkata, "Maaf, aku lupa menyalakan ponselku setelah mendarat. Aku sudah keluar dari bandara."

Mendengar kabar ini, kegembiraan Sinta memudar seketika dan dia berkata, "Kalau begitu ... aku akan menunggumu di rumah. Ada sesuatu yang perlu kubicarakan denganmu."

"Aku juga. Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

"Aku akan meminta juru masak menyiapkan hidangan kesukaanmu untuk makan malam nanti."

"Kamu makan dulu saja tanpaku. Aku sedang ada urusan dan akan pulang nanti."

Berusaha menyembunyikan kekecewaannya, Sinta mengiakan, "Baiklah."

Saat Sinta hendak mengakhiri panggilan telepon, suara wanita itu terdengar lagi. "Trisna, maafkan aku. Aku lupa memberitahumu bahwa Sinta menelepon."

Jantung Sinta berdetak kencang dan keningnya berkerut. Saat dia hendak menanyakan tentang wanita itu pada Trisna, panggilan telepon itu langsung ditutup.

Menatap layar ponselnya, Sinta mengerucutkan bibir dengan kecewa, lalu menoleh ke sopir dan berkata, "Ayo pulang."

Sopir itu, yang merasakan kesedihan Sinta, mengantarnya pulang ke rumah.

Meskipun tidak berselera makan karena pikiran yang berkecamuk, Sinta memaksakan diri untuk tetap makan demi janin di dalam kandungannya.

Setelah menyalakan TV, Sinta duduk di sofa sambil memeluk bantal yang empuk. Dia kerap kali melirik arlojinya dan sama sekali tidak tertarik untuk menonton TV.

Pada pukul sepuluh malam, akhirnya Sinta kelelahan sehingga dia tanpa sadar ketiduran di sofa.

Tiba-tiba, Sinta merasa tubuhnya terasa ringan seakan-akan ada yang mengangkatnya. Dalam keadaan setengah sadar, dia mencium aroma yang tidak asing yang bercampur dengan sedikit aroma alkohol sehingga dia menggumam, "Trisna?"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Bekas Luka Ikatan yang Hancur
1

Bab 1 Buah Hati Mereka

16/10/2023

2

Bab 2 Ayo Bercerai

16/10/2023

3

Bab 3 Istri Menjadi Adik Perempuan

16/10/2023

4

Bab 4 Cinta Pertamanya

16/10/2023

5

Bab 5 Bisakah Kita Tidak Bercerai

16/10/2023

6

Bab 6 Aku akan Mengajarimu

16/10/2023

7

Bab 7 Aku Tidak akan Membiarkan Anak Itu Lahir

16/10/2023

8

Bab 8 Betapa Murah Hatinya Dia

16/10/2023

9

Bab 9 Bangun dari Mimpi

16/10/2023

10

Bab 10 Kakak dan Adik

16/10/2023

11

Bab 11 Berita Sensasional

16/10/2023

12

Bab 12 Pilih Kasih

16/10/2023

13

Bab 13 Sudah Berakhir

16/10/2023

14

Bab 14 Pasangan Tua

16/10/2023

15

Bab 15 Bertahan dengan Itu

16/10/2023

16

Bab 16 Mencintainya Selama Satu Dekade

16/10/2023

17

Bab 17 Kelemahannya

16/10/2023

18

Bab 18 Konfrontasi

16/10/2023

19

Bab 19 Trisna Sama Sekali Tidak Memercayainya

16/10/2023

20

Bab 20 Pujaan Hatinya

16/10/2023

21

Bab 21 Apa yang Sedang Terjadi

16/10/2023

22

Bab 22 Mainan

16/10/2023

23

Bab 23 Mempermalukan Diri Sendiri

16/10/2023

24

Bab 24 Selamatkan Bayiku

16/10/2023

25

Bab 25 Bagaimana Keadaan Bayiku

16/10/2023

26

Bab 26 Dia Tidak Punya Hak

16/10/2023

27

Bab 27 Pergi Bersamanya

16/10/2023

28

Bab 28 Ada Apa dengan Trisna

16/10/2023

29

Bab 29 Beranikah Kamu Bertaruh denganku

16/10/2023

30

Bab 30 Aku akan Menebusnya padamu

16/10/2023

31

Bab 31 Konflik

16/10/2023

32

Bab 32 Apa Dia Hamil

16/10/2023

33

Bab 33 Bersikaplah Lembut

16/10/2023

34

Bab 34 Klarifikasi

16/10/2023

35

Bab 35 Sok Suci

16/10/2023

36

Bab 36 Aku Punya Perasaan

16/10/2023

37

Bab 37 Menjauhlah Dari Berto

17/10/2023

38

Bab 38 Tidak Memasukkannya ke Dalam Hati

17/10/2023

39

Bab 39 Perang Dingin

18/10/2023

40

Bab 40 Jangan Pernah Bertemu Lagi

18/10/2023