Dara, wanita cantik yang memiliki postur tubuh yang diinginkan oleh setiap wanita, akan tetapi, kelebihannya menjadi petaka besar karena ia dituduh menggoda atasannya sendiri, yaitu Aarav, suami dari Belvina, dan membuat Aarav berpaling darinya lalu menceraikannya dan hal itu, mengakibatkan kehidupan Dara hancur saat justru Agam merenggut mahkota satu-satunya yang dimiliki oleh Dara, tidak hanya itu, Dara mendapatkan sebuah ancaman akan dibunuh jika tidak menuruti keinginan Agam untuk berhenti bekerja sebagai Manager di perusahaan Aarav. Agam yang diperintah untuk membunuh Dara oleh Belvina, justru bertindak sebaliknya, ia malah mengekang Dara dengan perasaan nafsunya yang brutal. "Kau, akan tetap di sini, dan menjadi pemuas nafsu untukku!" tegas Agam Abraham. Mampukah Dara melewati kehidupannya dan bahagia di bawah kungkungan Agam? Atau justru ia akan pergi dari kehidupan Agam? Atau Agam justru diam-diam memiliki perasaan untuk Dara? Mari kita saksikan, kisah kehidupan Dara selanjutnya di Tawanan Cinta CEO
"Aaaghhh!" teriak Dara sekencang-kencangnya, saat ia merasakan kalau ada sebuah benda keras yang sudah berhasil menerobos masuk ke dalam tubuhnya dengan sangat kasar.
Dara meremas kencang sprei yang ada di bawah tubuhnya saat ini, bukan hanya celah intinya yang terasa sakit luar biasa, melainkan sekujur tubuhnya yang juga merasakan sakit, saat sebuah pemberontakan yang ia lakukan berujung petaka untuknya. Selain itu, sakit di hatinya justru membuatnya tidak bisa menahan lelehan kristal yang kini membasahi bantal.
Tidak pernah ia bayangkan, kalau kehidupannya akan hancur seketika saat seorang pria berpakaian serba hitam datang dan menculik dirinya lalu membawanya ke sebuah rumah yang jauh dari perkotaan dan tidak dikenali oleh Dara.
Pria itu dengan begitu kejam, merusak mahkota yang telah dijaga oleh Dara mati-matian yang tentunya akan Dara persembahkan hanya untuk calon suaminya kelak.
Sebelumnya, kehidupan Dara terbilang sempurna, meskipun ia tidak lagi memiliki seorang ibu, tetapi ada Ayah dan juga Adik lelakinya yang sangat menyayanginya, karier cemerlang dan Sahabat yang baik hati melengkapi hidupnya, tetapi kesempurnaan itu lenyap saat pria yang tidak ia kenali menghancurkan hidupnya hanya dengan hitangan jam saja.
Pria itu, mengerang di atas tubuh Dara, sesaat setelahnyas ia telah mengeluarkan puncak kenikmatannya di dalam tubuh Dara, dan setelah itu melepaskan dirinya dari gadis malang itu.
Peluh yang telah membanjiri seluruh tubuhnya, dan sukses membuat rambutnya basah, membuat lekaki itu kegerahan, ia segera mengusapi keringat itu dengan dalaman baju milik Dara.
Berbeda halnya dengan Dara, justru wanita itu tergolek lemah di atas tempat tidur, tidak ada sepatah katapun yang dapat ia keluarkan dari bibirnya, ia sangat marah kali ini, dengan tubuh yang benar-benar lemah dan membuatnya hanya memilih untuk diam.
Dara hanya diam dengan menatap nanar pada langit-langit kamar yang serasa akan runtuh di pandangannya, gadis itu, tengah mengatur sensasi yang berkecamuk di dalam dadanya, sakit, kecewa, dan yang paling besar adalah amarah yang kini dirasakan oleh Dara.
Yang membuat Dara bertanya-tanya adalah, lelaki itu merusak hidupnya dan melakukan hal terkutuk itu tanpa alasan yang jelas dan yang semakin membuat Dara bingung adalah, ia yang tidak mengenali pria tampan berwajah seperti seorang model namun berhati iblis.
"Ternyata kau masih suci, hem, tapi sayang! Sekarang kau sudah tidak lagi memiliki kesucian itu!" Suara bariton pria itu, menggertakan Dara dari lamunannya, membuat gadis itu perlahan menoleh ke arah pria itu, dengan tatapan penuh kilat amarah. Lelaki itu nampak tersenyum smirk, menarik sudut bibirnya ke samping.
Ia telah mengenakan pakaiannya, celana panjang hitam bersama dengan stelan jas berwarna hitam juga, membuat penampilan lekaki itu terlihat perfect, dengan duduk di sebuah sofa sudut ruangan kamar luas itu, ia tengah menghisap sebatang rokok.
Sesekali, pria itu menghembuskan asap rokoknya, dengan tatapan penuh kepuasan pada Dara. Sedangkan Dara, ia menatap dengan penuh amarah, dalam hatinya ia bersumpah akan membunuh lelaki berwajah malaikat itu.
Jika seandainya bisa, Dara akan menghabisi lelaki itu saat ini juga, namun, ia hanya bisa pasrah dengan berdiam diri, karena berontak adalah suatu hal yang tidak pernah membuahkan hasil, pun untuk menangisi keadaan, rasanya hal itu tidak akan membuat hari-harinya yang indah sebelumnya akan kembali lagi.
"Aku sangat berterimakasih pada Belvina, karena dia, aku dapat merasakan sesuatu yang sangat nikmat!" ucap Pria itu lagi, dengan melihat sekujur tubuh Dara yang sudah ditutupi dengan selimut tebal.
Belvina? Jadi ini adalah ulah dari Belvina? Tentu saja Dara tau siapa itu Belvina, dia adalah istri dari atasannya yang bernama Aarav Kaisar, dan pria itu, bagaimana bisa Dara melupakannya, dia adalah Agam-Kakak kandung Belvina.
Dua hari yang lalu, Belvina datang menghampiri Dara, bersama dengan Agam, ia mencaci, memaki dan mengucapkan sumpah serapah untuk Dara, menganggap Dara telah menggoda Aarav hingga membuat suaminya itu berpaling darinya. Namun, bukan itu kenyataannya.
"Dasar penggoda! Pelakor!" Kata-kata ajaib yang dikeluarkan oleh lidah Belvina untuk Dara, ternyata ia hanya menganggap Dara sebagai seorang penggoda.
Awalnya, Dara berniat menjelaskan pada Belvina, atas apa yang telah terjadi, tetapi justru wanita itu menamparnya, mencakarnya serta menjambak rambut Dara yang lebat dan hitam.
Saat itu juga, Belvina mengeluarkan sebuah ancaman yang benar-benar membuat nyali Dara menjadi ciut.
"Kalau, dalam waktu 24 jam kau masih berkeliaran di kantor ini! Maka, aku pastikan kalau kau akan menyesal!" Belvina berkata dengan api berkobar yang terpancar dari sorot netranya.
Saat itu juga, Dara membuat surat pengunduran diri, dan berniat untuk berhenti dari pekerjaannya, namun ternyata Aarav menolak keras hal itu.
"Aku membutuhkanmu Dara, aku menyukaimu!" ungkap Aarav yang membuat Dara terhenyak bukan main.
Tidak ingin kembali mendapatkan masalah lagi, akhirnya membuat Dara memilih untuk meninggalkan Aarav, namun belum saja ia sampai di apartemen yang ia tinggali, justru Agam beserta anak buahnya membawa Dara ke sebuah mobil dan akhirnya mengoyak tubuh Dara.
"Dasar pelakor! Kau memang sangat meresahkan! Bagaimana bisa kau menggoda Atasanmu sendiri, hah!" suara bariton itu, menggetarkan hati Dara, ia terkesiap dengan sebuah benda berujung runcing dan mengkilat yang kini tertuju pada wajahnya.
Dara refleks menggelengkan kepalanya, gadis itu ketakutan setengah mati, jari lentiknya bergetar bukan main, meremas selimut, Satu-satunya benda yang kini menutupi tubuh polosnya.
Namun, Agam justru dengan sangat kuat menarik lengannya hingga mengakibatkan Dara terpaksa berdiri dan tubuh polosnya kembali terekspos.
"Kau memang cantik dan yang pasti, kau sangat memuaskan, wajar saja jika Aarav menyukaimu, tapi sayangnya, Belvina menginginkan kau pergi dari dunia ini!"
Seraya mendekatkan benda runcing berkilat itu, Agam perlahan menurunkannya hingga ke perut Dara.
"Tidak, aku tidak menggoda Tuan Aarav, aku hanya bekerja sesuai dengan apa jabatan yang aku jalani!" Perkataan itu, seharusnya keluar saat Belvina datang dan melabraknya.
"Dengan menjadi wanita penghibur baginya?" Agam kembali menaikkan benda tajam itu hingga mendekati manik bulat indah milik Dara.
Dara menelan salivanya, jika sudah seperti ini, tentu saja kematian jauh lebih baik untuknya, karena untuk menjalani hidup itu adalah hal yang sangat sulit bagi Dara.
"Tunggu apa lagi? Ayo bunuh aku sekarang!" perintah Dara, dengan tatapan tajamnya, meskipun perasaanya saat ini ketakutan setengah mati.
Mendengar itu, Agam hanya tersenyum menyeringai, ditatapnya wajah cantik Dara, dan tubuh Dara yang benar-benar membuatnya mendesah karena puas dan nikmat.
"Tidak Danudara, aku tidak akan membunuhmu, justru aku..." Agam tidak melanjutkan bicaranya.
Dara membeliakan matanya ketika ia mengerti apa maksud Agam. "Apa yang ingin kau lakukan padaku?"
Bersambung
Bab 1 Iblis Berwajah Malaikat
10/11/2022
Bab 2 Turuti Atau Mati!
10/11/2022
Bab 3 Memuaskan
10/11/2022
Bab 4 Kita Akan Menikah
10/11/2022
Bab 5 Aku Ingin Kamu
10/11/2022
Bab 6 Apakah, Kau Hantu
10/11/2022
Bab 7 Aku Minta Jatah
10/11/2022
Bab 8 Ikatan Janji
10/11/2022
Bab 9 Kemarahan Agam
10/11/2022
Bab 10 Kedatangan Belvina
10/11/2022