icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dandelion, Wish, and Wind

Bab 6 Hari Pertama di Sekolah Baru (2)

Jumlah Kata:1263    |    Dirilis Pada: 06/11/2022

pkan kata sampai jumpa kepada siswanya Asahi-Sensei-guru laki-laki muda yang Izumi tebak masih berusia dua puluhan akhir itu-membawa bukunya dan b

luar jendela. Hampir saja dia tenggelam dalam la

.. Yoshi

ang kebetulan satu kelas dengannya yang sebelumnya dimintai tolong oleh Asahi-Sensei untuk membawa Izum

ich

yum canggung memperkenalkan dirinya ke

ti langkah gadis bernama Mi

eksama. Keduanya sekarang berada di luar ruangan. "Lalu gedung itu-" Nana menunjuk bangunan dua lantai yang terletak berseberangan dari tempat mereka keluar tadi. "-di lantai satu ada perpustakaan, ruang audio visual, dan lab bahasa. Sedangkan di lantai dua ruang OSIS serta lab sains. Aku tak perlu masuk untuk menun

lebih luas dari duga

u begitu ayo kita kembali. Atau kau mau ke kanti

saja," ujar Izumi. "Ari

keberatan panggil saja aku Na

iklah .

bali menuju kelas. Izumi mengerutkan kening sedikit bingung dengan ucapan gadis itu. Namun dia tak menanyakan apapun. Hingga akhirnya Nana meneruskan kalimatnya. "Aku ingat dulu aku j

u ..." ucap

ia dan keluarganya pindah ke luar kota. Sejak saat itu aku tak pernah bertemu atau mendengar kabar darinya selama sepuluh tahun ini. Aku jadi sedikit penasaran di mana dan apa yang d

pa

hal semacam itu. Bahkan ketika dia pergi aku mulai melakukan hal itu dengan harapan suatu saat kami bisa bertemu lagi. Lambat laun aku mulai sadar, kalau itu hanya fantasi untuk menyenangkan anak-anak. Ah, maaf. Yos

u," bala

mi dan Nana hanya berjalan tanpa suara. Sampai di ujung tangga sebelum lantai tiga, Nana menghentikan l

ata coklatnya menatap Izumi dengan serius. Izumi mengangguk sin

emiliki nama kelua

Nana menghela napas pelan. "Souka," ucap

u selama sepuluh tahun ini dia tak pernah berusaha

humu alasannya, tapi sejak dulu sampai sekarang Haru-kun bagiku...." Nana kembali tersenyum lalu melanjutkan

u,

kelas mereka. Di depan kelas setelah mengucapkan terima kasih sekali lagi, Izumi menuju tempat duduknya. Begitu duduk dia langsung mengarahkan pan

kegiatan belajar di Jepang. Tanpa beranjak dari tempat duduknya, Izumi memperhatikan teman-teman sekelasnya yang mulai meninggalkan ruang kelas satu persatu. Sore itu Izum

a, tangan dan otak Izumi mulai bekerja. Tiga puluh menit berlalu PR Matematikanya selesai dikerjakan. Izumi lalu berlanjut membuka buku Fisikanya. Pensil mekanik yang dipegangnya bergerak dengan lincah mentransfer hasil pikiran Izumi ke atas kertas. Izumi m

isinari oleh matahari sore terlihat seperti seekor kuda berbulu keemasan. Tak ingin melewatkan pemandangan itu, Izumi mengeluarkan ponselnya dan menyalakan kamera.

ara Yuki. "Ternyata benar, ku

t penasaran karena gadis itu meninggalkan

n piket hari ini," jawab Yuki

a menghabiskan waktu di

a," timp

memiliki sifat luwes dan mudah akrab dengan orang lain, bahkan dengan Izumi yang no

ai lewati tadi pagi. Kalau begitu aku duluan, ya. Jangan tersesat lagi, Senpai." Yuki tertawa kecil mengakhiri ucapannya. Dari kalimatnya terdengar seperti gadis itu sedang meledeknya. Namun Izumi tak mempermasalahk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka