icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dandelion, Wish, and Wind

Bab 7 Kami-sama, Dia Sangat Keren!

Jumlah Kata:1087    |    Dirilis Pada: 06/11/2022

menggantinya dengan slipper yang khusus disediakan untuk dipakai di dalam ruangan. Suara orang dewasa yang berbincang dari arah ruang

elnya, melihat satu persatu hasil jepretannya sore ini. Lumayan, pikir Izumi. Rasa haus yang mendadak data

ita itu tengah menuangkan ocha dari teko ke dalam gelas yang nantinya akan disugu

, tak ada y

utuhkan sesuatu?" Tsu

ngin minum,"

baki yang dibalas dengan

ong-motongnya. Tangan wanita itu bergerak dengan cekatan membagi-bagi potongan chiffon cake itu ke atas piring mungil yang telah disiapkan. Sambil menyesap ocha-nya, Izumi memperhatika

ah ditata di atas baki. Sebelum langkahnya mencapai pintu, Tsubaki menoleh sebentar ke arah Izumi sembari berkata, "kuenya masih ada di atas meja, lalu di

ragu untuk mencobanya. Sejak tinggal di Amerika entah mengapa toleransi indra pe

eletakkannya kembali di atas rak. Setelah itu dia kembali naik menuju kamarnya.

pa Ryu c

menuju kamarnya. Namun ketika tangannya baru menyentuh kenop pintu

ua tangannya di depan wajah. Setelah itu dengan sedikit tergesa-gesa dia menuju kamarnya sendiri. Melihat tingkah Ryu dalam hati Izumi

zaki

tanya sedikit terkejut menyadari I

Y

ku, biarkan aku yang menanganinya sendiri." Ekspresi Izumi melunak. Ditepuk

zumi dengan ibunya sama sekali belum mengalami perkembangan. Pemuda itu masih bersikap kaku kepada T

i tiba di Jepang. Pemuda itu mulai terbiasa dengan kehidupan di sana, termasuk keseharia

i ujian tengah semester sudah dekat. Hal itu yang membuat Izumi akhir-akhir ini lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan

ngan seksama. Tangan pemuda itu sesekali memberi garis bawah

i-Sen

ia baca lalu menatap orang yang baru saja memang

?" tanya Yuki. Izumi mengangkat bukunya memperlihatkan sampul buku tersebut kepada Yuki. Gadis itu membaca susunan huruf-huruf yang tertera di s

ergerak menelusuri setiap kata dan kalimat yang tertulis di halaman bukunya. Yuki tanpa sadar mengangkat sebelah tangannya untuk menyangga wajahnya. Buku yang

h, dengan kedua iris yang sehitam batu obsidian. Lalu bulu matanya terlihat begitu panjang dan lentik. Sampai-sampai aku yang seorang perempuan iri melihatnya. Hidungnya tidak terlalu mancung, tapi terlihat

ntak. Saat dia menyadarinya pandangan Izumi kini sudah tak

Dari tadi kau terus melih

au dia sedari tadi terus memperhatikan pemuda itu. Sebelum Izumi men

zumi menepuk puncak kepala Yuki dengan pelan kemudian berlalu meninggalkan perpustakaan. Itu pertama kalinya, dia menatapku seperti

sentuhan tangan Izumi seperti masih terasa di puncak kepalanya. Wajahnya kembali terasa panas sedangkan jant

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka