Cinta Pertama Adinda
irnya ia turun ke bawah untuk ikut sarapan bersama dengan mama dan papanya. Penampilan Mahesa yang semakin stylish dan bau harum wanginya yang semerbak itu membuat Safira dan sang suami saling
il mereka semalam tentang seragam M
ra lembut pada sang putra. Mahesa mendongak ke arah mama
nyuciin baju Mahesa, Ma," j
n. Mahesa tak menjawab dan hanya tersenyum nyengir
enam pagi. Biasanya Mahesa akan sarapan pukul enam lewat dan berangkat ke sekolah buru-buru karena waktu y
Safira heran setelah Mahesa mencium
lagi?" tanya balik Mahesa dengan seny
-mampir segala!" perintah sang mama yang langsun
ipi kiri Safira sebelum ia berlari keluar rumah dan menaiki m
yang hanya tersenyum kecil melihat tingkah putranya itu
senyum gitu?" tan
mbari mengerlingkan mata kirinya ke arah Saf
*
agi ini di kelasnya. Beberapa siswa lain juga sudah datang, tapi rata-rata yang datang lebih pagi
g. Kekalahannya dalam mengerjakan soal kemarin di papan tulis membuatnya semakin giat belajar semalam, ia mencoba menyelesaikan soal
i mencari-cari sosok Adinda tapi tak juga datang. Suasana sekolah pelan-pe
Beberapa teman satu kelas Mahesa dan Surya juga sudah datang dan menatap dengan h
a dia datang awal ke sekolah buat
lampu," papar yang lainny
kan bisa terjadi,
rsatu siswa datang lalu duduk
-tunggu oleh Mahesa. Mahesa terpaksa menahan senyum kala ia melihat Adinda sudah datang dan berjalan ke arahnya. Mereka masih duduk dalam satu bangku. Tapi
kata Adinda yang langsung memb
itu yang tak lain bernama Helen. Ad
h ada setan nongol di sek
al
seketika ambyar me
bau melati yang menyengat itu. Ia melanhkah pelan-pelan dan
lati sih?" tanya siswa lain yang b
tandanya ada setan di kelas
lau pagi gini kata bokap gue mereka tidur!" papar
lam disebut apa? Sesepuhnya setan gitu?" timpal siswa ya
gue!" kata Jojon pada temannya yang han
ahesa terpampang jelas kala Dinda mengendus-endus bangku mereka. Dinda semakin dekat dan dekat k
na teman-teman menoleh ke arahnya dan menatap heran. Mahesa yang terkenal cuek dengan penampilannya kini
!" kata Mahesa seraya menyingkir
ekali mb
um yang mengikat dan sensasional, tapi ia tak menyangka bahwa mbok Parmi akan memberikan wangi melati yang ditanggapi teman-temannya aneh
!" seru Adinda. "Lo dapat parfum melati dari mana sih? Buat
timpal Helen yang disambut gelak tawa
al
esal, ia berdiri dari kursinya dengan kasar dan menatap teman-temannya de
pinta Mahesa secar
pa dibawa," jawab Dinda yang langs
, G