Cinta Pertama Adinda
akitkan di telinganya. Ia masih tak terima dengan sebutan dari Mahesa itu. Sedih rasanya dikatain manja oleh anak yang
n itu kemudian dengan segera Dinda kirimkan ke nomer mamanya. Pesan terkirim dan sama halnya seperti pesan-pesan yang terkirim sebelumnya, pesan itu tak dibalas
rat kala ia tak menemukan pesan tersirat dari aplikasi whats up dan malah menemukan SMS saja. Pesan dari nomer yang tak pernah ia balas sama sekali sejak ia bersekolah dasar. Anehnya, pesa
canya. Tapi ia segera menggeleng-gelengkan kepalanya dan memilih masa bodoh dengan pesan t
n melihat ke arah pintu. Ia mendapati Dinda sedang berkacak pinggang di sana. "Ternyata cewek manja kayak gue lebih bisa nyelesaiin tugas duluan dari pada cowok rajin kayak lo,"
dengan kesal ke arah lantai. Ketika Mahesa menoleh ke arah Dinda, ia terkejut dan menatap lantai yang sudah dibersihkannya itu dan bel
epelnya? Masak kalah sama cewek manja kek gue sih," papar Dinda menyebalkan. Dinda masih sangat sakit hati dengan ucapan dari Mahesa tadi. Belum pernah
jalan cepat ke arah Dinda, membuat gadis itu seketika hendak berlari dari sana. Sialnya, kaki Dinda tersandung kakinya sendiri hingga membuat tubuhnya olen
a tak apa-apa, Mahesa buru-buru mendorong tubuh Dinda berdiri dari tubuhnya yang ditindih. Dinda menatap Mahesa dengan kikuk dan bingung. Mahesa menyusul berdiri dan
esa. Karena menyelamatkannya, bagian punggung baju Mahesa b
sebal tapi ia tak bisa berbuat banyak karena
langit!" kata Mahesa yang langsung membuat Dinda menoleh dan menatap ke arah Mah
inda dengan heran. "Buat apa?" tanyany
embuat sekali lGi Dinda keheranan. "Ekspresi cewek-cew
mimpinya kebawa ke sekolah gini! Melek pula!"
junya satu per satu dengan cepat y
rna terbuka dan menyisakan kaos dalamnya yang ketat. Dinda bisa melihat dengan jelas bagian otot di tubuh Mahesa yang atletis
wok kayak gue," goda Mahesa narsis. Seketik
ir dan ia kemudian melempar seragam sekolahnya ke ar
rus nyuci baju gue selam
e baju kalau dikucek selama
lama baju gue kotor, lo yang cuci dan besoknya udah
au nyuci baju lo? Ogah banget! Suruh aja pembokat lo!" kata Dind
gak bertanggung jaw
bertanggung jawab!" kata
ra-gara siapa gue jatuh sampai baju gue kotor? Itu namanya lo gak bertanggung jawab dan manja!" kata Mahesa menjelaskan sekaligus m
ewek manja!" kata Dinda seraya berl
a, semakin lo buat gue