Cinta Pertama Adinda
terlebih dahulu?" tanyanya lagi pada pemuda dingin tersebut. Mahesa tak menjawab, ia hanya memandang ke arah Dinda datar seraya berjalan dan Dinda mengikuti langka
sa tapi bahkan batang hidung lelaki itu tak nampak sama sekali. Dinda menghentakkan kakinya dengan
sa mengerutkan keningnya tanda tak paham sekal
a menyerahkan helm kepada Dinda yang segera diterima Dinda dan dipakainya cepa
nak dic
k!" jawab
lu apa tuh Buroq?" tanya
hendak menyalakan motornya, tapi mendengar Dinda tak mau memberitahunya, ia pun urung menyal
tain gue, kan?" tanya Mahesa
kan, Hes?"
gue sama agama gue?" tanya
n? Sewo
amu ngaji sana!" k
pernah juara satu lomba mengumandan
Ngayal mungkin!" jawa
e bisa buktiin adzan ke lo, lo harus traktir gue di
mau nraktir lo. Tapi kalau nggak, gue rugi donk kena tipu," papar
pu
ap gue n
s a
r makan ke kantin selama ja
n nraktir lo makan," kata Mahesa yang membuat senyum di wajah Dind
Mahesa dan Dinda menganghuk antusias. "Sekarang
n Dinda itu bisa dicari di google, maka ia tak akan membuat perjanjia dengan Dinda. Sudah lama ia tak mengumandangkan adzan dan sesungguhnya ia merasa tak percaya
pada Adinda yang tadi turun lagi d
alan mogok, kan?"
pulang sendiri sana
itu sih?" p
ang sendiri atau
a dan mulai tersenyum-senyum sendiri mendengar kalimat Dinda barusan. Ia men
i mengegas rem motornya hingga membuat Adinda hamp
hesa melihat Raditya tak sengaja semakin mendekat ke gerbang parkir. Mahesa mulai mengegas motornya lagi dan alhasil Dinda
kata Dinda protes kala mereka
n! Makanya dengerin dan turuti
-pegang sama gue, iya, kan?"
lo? Ngeri tahu!" jawab Mahesa. Dinda
ng membuat Mahesa kembali tersenyum mendengarnya.
da pinggang Mahesa, Dinda sangat menikmati jalan-jalan di atas m
lo bisa nepi gak?" ta
i di dekat penjual apel, Dinda segera turun dari motor Mahesa dan mendatangi penjual apel terse
kala Dinda bilang ia in
mbali. Motor yang dikendarai oleh Mahesa dan Dinda itu terus melaju ke alun-alun kota Malang. Dinda
gadis itu sembari geleng-geleng kepala. Ia heran dengan dirinya sendiri. Ia mengajak Dinda jalan b
nk," pinta Dinda pada Mahesa yang membuat Mahesa meng
eninggalkan Dinda. Mahesa terus berjalan ke arah
ikannya. Ia mengulurkan ponselnya kepada pemuda itu tapi tiba-tiba ponselnya langsung direbut seseorang. Dinda menoleh dan kaget karena Mahesa lah yang merebut po
cowo