Cinta Bukan Sepenggal Dusta
Malawi, dokter Adam Mizeaz memindahka
. Ketika terbangun, ia sudah berada di sebuah ruangan kamar yang sangat luas dan harum.
Gadis itu bingung dengan suasana barunya, kepalanya masi
ang pelayan tersenyum ramah
Mary Aram berus
tinggal di rumah ini," pelayan itu mengambil segelas air,
ng mendengarnya, ia berusaha fokus
luruh barang Anda dari asrama," pelayan itu
ng tidak dikenal?" Mary Aram berusaha bangkit. Namun kondisi tubuhnya tidak mau di
gin dekat dengan tuan muda, hanya Nona yang mendapat perhatian dari Tuan
da Amar Mea Malawi, dan aku tidak pernah ingi
berada di ambang pintu, tampak berwibawa meski mengenakan piyama dan mantel
ami. Kami akan makan malam di kamar saja," Amar
li pukul tujuh," pelayan itu segera membereska
pati dirinya hanya berdua di dalam
mah, namun dirinya sangat takut. Dirinya tidak mengenal pria itu, dan tidakla
alawi naik ke atas tempat tidur. Sambil berbaring miring, den
Mary Aram semakin takut. Gadis itu meng
a dan wanita tanpa ikatan apapun berada di ruangan tertut
mendaftarkan pernikahan kita di balai pernika
bisa mendaftarkan pernikahan," Mary Aram membuka m
tik Mary Aram, "Tentu saja bisa, aku menemukan salinan surat-surat pent
emburat merah padam, ia sangat marah. "Aku telah memiliki tunangan, kau me
mpaklah sangat mengesankan menggugah hasrat jiwa," telunjuk jari Amar M
cara, pria itu mengeluarkan sapu tangan putih dan sebotol kecil b
dung Mary Aram. Dengan penuh kecemasan Mary Aram berusaha menahan tangis. Andai dir
m berusaha untuk bergerak me
ecara hukum adat dan negara," perlahan Amar Mea Malawi membuka satu persatu pita pengikat blou
i tubuh polosnya dengan selimut. Kepanikan mula