Cinta Bukan Sepenggal Dusta
baik," tuan besar Sahu Mea Malawi sangat lega mendapati menantunya adalah marga Aram
ter Felix Aram berkunjung mengurus Balai Pengobatan di St Martin," Sahu Mea M
luarga Mea Malawi sangat sibuk mempers
bersalah telah membuat ayahnya bersedih. "Ayah, maafkan
anak perempuannya. "Jika kelak Amar Mea Malawi tidak memperlakukanmu dengan baik, pulangl
yah tenang," Mary Aram berusaha menahan g
engan Abee Bong Moja?" Mary Aram menatap sendu wajah ay
alkanmu tanpa kabar berita," tuan besar Felix Aram mengecup rambut anaknya, hatinya kesal juga terhadap Abee Bong Moja, "Kau
Bong Moja," Mary Aram menatap m
Mea Malawi, jangan merendahkan martabat sendiri," tuan bes
diri untuk ritual pernikahan," nona P
nangis memeluk ayahnya erat. Hati tuan besar bagai
daninya secara sederhana. Meski hanya mengenakan bedak
t menjadi satu pada bagian tengkuk menggunakan pita merah. Baru kemudian memakaik
yonya muda," nona Patrice menatap kagum pada Mary Aram. Pengantin di hadapannya
dah serasi dengan bibirnya yang merah merekah alami. Nona Patric
ati Mary Aram berdebar gelisah. Ingin rasanya ia lari dari pernikahan, namun apa
jenak di kebun belakang," Mary Aram menata
arena hari menjelang petang," Nona Patrice me
ry Aram menenangkan diri sejenak di kebun be
g Moja," Mari Aram mengusap air di sudut matanya. "Apakah aku akan baha
menandakan ritual pernikahan adat akan segera dilaksanakan. Jantu
uju ke arah sungai. 'Jika menyusuri pinggiran sungai
matahari terbenam. Melewati pintu pagar pembatas tanah kediaman Mea Mala
puti perasaan tidak nyaman. "Tidak! Ini tidak benar
Mea Malawi secara bergantian dengan bingung. Sambil menangis Mary Aram terus be