Cinta Bukan Sepenggal Dusta
Mea Malawi. Tampak di kejauhan Amar Mea Malawi keluar dari rumah induk, berjal
atrice menarik napas lega mendapati
kaki dan kerudung begitu saja ke lantai. Dengan seenaknya juga
memungut jubah pengantin, yang berserakan di lantai. Wajah nona Pat
rakan di lantai?" Amar Mea Mal
ar otak mencari alasan, sambil menunjuk sekeranjang bunga tulip di atas meja. Ia tahu jika nyon
ak mengambil jubah pengantin dari tangan nona Patrice, l
gar tidak basah, leher jenjangnya tampak begitu menawan. Untuk menghemat waktu Mary Aram langsung masuk
ng," pria itu mengulurkan tangan memb
m hendak berganti pakaian," Mary Aram seger
g diri Mary Aram, "Amar Mea hendak membantu
y Aram segera mengeringkan badan de
ia itu membantu Mary Aram mengenakan kembali jubah pengantin. K
ndu kembali menguasai Mary Aram, tatkala menat
Aku belum ingin menikah! Aku harus belajar dan menjadi dokter baru lah menikah!" M
ia itu mendekap erat Mary Aram, "Maafkan aku, telah merampas ma
muskan aku dalam kehidupan yang tidak aku ing
hingga menutup wajah, lalu memeluk pinggang Mary Aram dan mengajak
lembut Amar Mea Malawi berusaha menenangkan perasaa
Pria itu tersenyum menepuk lembut punggung tangan Mary Aran. Ia ya
angi semakin kuat menguasai udara kediaman Mea Malawi. Kaki Mary
menggenggam dupa wangi menghadap langit, mereka melakukan ritual penyatuan keluarga dan penyerahan anak. Ama
a. Ia tidak ingin ayahnya menjadi cemas. Amar Mea Malawi meremas t
aik?" Mary Aram menunda langkahnya. "Aku me
Kita melangkah bersama menempuh kehidupan baru,"
erlakukan aku dengan baik?" Dengan kes
erlakukan Mary Aram dengan bai
meluk lengan Amar Mea Malawi, tangis Mary Aram ti
takut, kemarahan, putus asa bercampur