Cinta Bukan Sepenggal Dusta
n waktu 4 jam, sebenarnya Mary
akan menghajar habis dirinya. Namun lebih baik dirinya h
jadi sangat kesal. 'Bagaimana bisa ia setenang itu tanpa merasa berdosa?' Sedan
apas berusaha menahan tangi
terlaluan! Kau tidak merasa bersalah atas perbuatanmu?"
etakutan akan rotan ayahku! Dan kau? Kau ber
dipandangnya Mary Aram yang tampak kacau
ah," perintah Amar Mea Mala
novasi Tuan Muda," Alfred sopir
berang sungai, dan hubungi paman Sanif untuk
segera memutar balik arah mob
Mary Aram, namun juga tidak membujuk wanita pujaannya itu. Pria it
n Mary Aram. Meskipun wanita dalam pelu
duhan di luar kamar. "Ah! Dimana lagi ini? Seti
kaca dengan jendela-jendela lebar terbuka, dari dalam kamar dapat melihat
unga mawar ke dalam kamar, menjadikan
ngejutkan Mary Aram. Seruan kemarahan
n dari tempat tidur. Penuh rasa ingin
ke wajah Amar Mea Malawi. Sedangkan Amar Mea Malawi tetap berlutut dengan gaga
dak melawan. "Amar Mea Malawi sangat mencintai Mary
a ia sedang sakit tidak berdaya," sekali lag
u, seharusnya kau datang dan me
wi salah besar!" Masih dengan sikap hormatny
n datang mengesahkan pernikahan secara hukum
! Jika tidak, aku akan membawanya kembali ke Muara Mua, satu tahun mendatang kau d
ini!" Amar Mea Malawi bersujud tiga kali me
ah peluh. Mary Aram sangat cemas akan kondisi jant
ormatan Ayah tercoreng di tengah masyarakat Muara Mua," Mary Aram mengecup u
m menyentuh kepala anaknya. "Pernikahan terpak
yang tercoreng, akan selamanya tidak akan kembali," Mary Ar
," tuan besar Felix Aram membelai kepala Mary Aram dengan penuh haru. Hatinya
Felix Aram tidak berminat untuk menikah lagi. Komitmenny
ntahlah Ayah! Yang jelas berdamai deng