Cinta Bukan Sepenggal Dusta
meluk tubuh halus Mary Aram, sambil bermain kismis
mata, mengusir gundah. Ia membiar
bak dalam kehidupan yang tidak aku inginkan seumur hidup?'
ekolah di kota Fontana yang lebih dekat dari M
njata tajam Amar Mea Malawi tidak melakukan kunjungan mesra,
etiap jengkal diri Mary Aram. Gumam-gumam lembut terus berde
n tubuh Mary Aram sesuka hatinya. Jika hal itu setiap hari te
yum bangga ayahnya mendapati dirinya beranjak dewasa, Mary A
, mengapa harus belajar jauh-jauh hingga ke Macau? Bukankah kota Jakarta atau kota Surabaya leb
dalam strategi berdagang, ada baiknya menimba ilmu dari mereka," Abee Bong Moja men
? Berpisah beberapa tahun bukanlah masalah bagi Mary Aram,"
ja akan belajar giat, d
ha menggeser tubuhnya dari dekapan Amar Mea Mal
tidur, Mary Aram hanya bisa menghela napas memejam
terasa kaku, ia berusaha bangun membersihkan diri. Sedangkan Amar Me
esankan. Kokoh, padat, bentuknya ideal, wajahnya juga
Malawi, ia tidak nyaman melihat pria tidur
matanku, mempermainkan aku semalaman," Mary Aram mendengus penu
? Sudah waktunya membersihkan diri," sua
," Mary Aram tersentak dari lamunan. Tubuhnya pegal
ra langkah kaki sayup-s
lan di dalam kamar sendiri," karena lelah berjalan,
m berusaha membersihkan diri sendiri. Namun seberapa pun ia ber
arus mengembalikan martabat ayahku?" Mary Aram sangat kesal, ia membenturkan k
n botol sabun cair. Untung cermin itu tidak pecah, andaikan p
martabat. Menjadi pelampiasan hasrat di kediaman pria yang tid
uk angin jika berbaring di lantai kamar mandi
lawi. "Jauh-jauh aku datang ke St Martin, untuk bela
mata penuh kemarahan. "Kau menyandera diriku untuk menjadi
i dijatuhkan dari puncak menara, i
ikahan tidak diinginkan? Ataukah mati secara terhormat