Istri mandul CEO bucin
ng kau
ro!
n rusak akibat ulah Cadis yang mengamuk. Ia menembakkan pistol itu kesembarang arah, tanpa memperdulikan situasi rumah sakit yang saat itu ramai. Tidak ada yang berani menghentikannya, bahkan polisi setempat pun hanya bisa memberi perintah untuk meletakkan senjata tanpa beran
engannya bahkan nampak terlihat. Penampilannya juga sangat kacau, kemeja hitamnya kusut, rambutnya yang saat itu masih panjang pun acak-acakk
k bersalah di rumah sakit ini. Ber
dis mengancam. Setelah itu, Cadis kembali berj
alau tahu begini, ia tidak akan mau diminta tol
eorang suster tiba-tiba saja keluar dengan panik. S
dis dengan mata yang sepert
er wanita itu sangat ketakutnuhi amarah pun mencekik suster
nita itu tak bisa berbicara, wajah
tikan!" te
amoto itu menyingkirkan tanga
" ucap Akai dingin. Ia pun berjalan menuju seb
an ruang mayat. Akai membuk
idak mampu melanjutkan ucapannya. Tidak tega ia melihat Cadis yang begitu hancur, tapu apa boleh
begitu menyakitkan baginya. Rasanya dunia begitu kejam kepadanya, di saat ia ingin berubah menjadi leb
menahannya. Ia pun berniat ingin membuka penu
o!" teriak se
, tapi tidak
a dinyatakan sadar dari k
an, mencoba mencerna ka
mencengkram kerah baju pria itu. "Apa yang kau katakan?
dak, T
a lihat kondisi istrimu," ujar A
uangannya!" ucap Aka
Matanya terbuka sempurna dengan pandangan kosong. Wajahnya pucat dan tubuhnya sangat kurus. Cadis termangu, ot
kankah dia tadi sud
. "Kau ... kau sadar?" Cadis mencoba mengge
seraya memandang Cadis
i Cadis dan berbisik, "Biar saya
r dokter yang akan memeriksa
menurut, ia kel
di ruang rawat bukan di ruang mayat? Bukankah Akai mengatakan jika Ara sudah
kai saling
mainkanku?"
mainkanmu? Aku sendiri saja
iginya dengan menatap Akai tajam, se
...!!" Akai b
n pintu ruangan terbuka, menampakkan
gin berbicara, apa b
engurungkan niatnya untuk mengha
uan ini!" perint
rena Cadis tak jadi menghajarnya, tapi ia malah diber
ama sekali tidak bisa mengingat apapun, sekalipun itu namanya sendiri. Kaulah yang bisa membantu dia mengingat semua
anya be
an normal. Jika dia tiba-tiba dia menangis atau men
ang saat ini ingin ia tanyakan. Dia sangat meri
ya akan terus ku pantau, jadi kau tidak perlu khawatir. Lus
idak egois. Bagaimana pun semua
mua kekacauan ini dan sepertinya ada yang menung
menduga di balik pintu itu adalah Akai dan polisi.