Istri mandul CEO bucin
mobilnya, ia langsung berjalan memasuki sebuah rumah s
anyanya pada Marco yang sud
ntai 5, Tuan," jawab
adis, langkahnya ia percepat untuk
menggunakan lift umum yang tidak jauh dari dirinya berdiri. Padahal lift saat itu sedang keadaan ram
Cadis dalam hati. Namun demi san
Mereka kagum akan sosok Cadis tampan bak aktor film itu. Ada yang mencari-cari perhatian Cadis dengan pura-pura menjatuhkan tas, ada juga yang berpura-p
an!" bati
a itu berlari dan mencari Marco. Tidak butuh lama, Cadis akhirnya menemuka
ana kea
atih menole
khirnya Anda datan
ndisinya?" ta
diperiksa, Tua
" tanya Cadis. Wajah pria
saat itu ingin membersihkan lantai atas, Nyonya sudah tergeletak di la
ng bersama, bahkan mereka sempat bercinta di kantor. Tidak ada satu jam dia meninggalkannya,
TV di rumah tempat Ara
k, T
aya kurang sigap menja
a," jawab Cadis. Tidak mungkin ia selalu menyalahkan pelayan maupun penja
minta." Marco menunjukkan rekama
Ara terjatuh hingga di gendong Marco. Pria itu ke
kenapa sang bos menatapnya sepert
?" tanya Cadis dengan
n. Saya tidak mungkin membiarkan Nyonya pingsan di lantai," jelas Marco gugup. Ia tahu persis bagai
rco yang terdapat bercak darah. "Kali ini aku tidak akan menghukummu karena kau
i tidak percaya. "Sudah tugas saya, T
mbali ke sini. Jangan lupa antar
o dan Ratih berpam
er keluar. Cadis buru-buru
sinya?" tanya Ca
anya Dokter
u," jawab C
r itu mengajak Cadis ke ruangannya yang ad
ter bernama Abigail itu mulai m
bigail, ia sangat mengenal anak dari sahabatnya itu. Bagaima
," jawab Ca
ngan cairan. Oh iya, mengenai pendarahan istrimu, a
is. Sejak kapan istrinya itu hamil, kenapa t
a aku kira dia kegugur
nah hamil sejak bangun d
mengeluarkan darah. Tapi, kau juga harus berhati-hati Cadis. Istrimu belum sepenuhnya sembuh dari b
guk paham. "I
s kembali ke ruang di
alu. Saat Ara masih terbaring koma, hanya bunyi alat mendeteksi detak jantung saja yang saat itu berbunyi. Selama tiga tahun itu juga ia dengan setia menunggu, walau para dokter mengatakan tidak ada harapan lagi. Raganya seperti mati, jiwanya hilang ent
ntu. Pria itu datang dengan dua paper bag be
lam, Tuan,"
erdiri dan beralih pada sofa p
h membawakan pakaian dan juga makanan untuk Anda jika Anda lapar." Ma
asih, Marco," ucapnya sambil
sama,
ang inap menjadi lebih terang, membuat seseorang yang terbaring lem
ngan cahaya dan juga keadaan sekitar. Pandangannya jatuh pada selang infus yang m
il Ara denga
k tidak bereaksi apapun, mungki
aha menepuk pundak sa
ria itu pun langsung bangkit. "Sayang, kamu sudah sadar? Ada yang sakit? Atau kamu mau ke kamar mandi
?" tanya
a haus,"
s dengan cepat mengambilkan air
terasa bagaikan penyejuk di padang pasir bagi Ara.
ja!" Cadis memp
enyodorkan gelas yang s