icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sepertinya Seluruh Dunia Jatuh Cinta pada Istriku

Sepertinya Seluruh Dunia Jatuh Cinta pada Istriku

Penulis: L. DOYLE
icon

Bab 1 Diadopsi

Jumlah Kata:868    |    Dirilis Pada: 21/10/2022

Di bagian kota kecil yang kumuh, sebuah mobil BMW M8 diparkir di pinggir jalan. Mobil tersebut begitu mencolok sehingga terlihat tidak cocok dengan pemandangan sekitarnya yang jauh dari kata mewah.

Pada saat yang sama, seorang gadis dengan celana jins usang berjalan menuju mobil tersebut dengan wajah tanpa emosi dan sebuah koper tua di tangannya.

Seorang pria paruh baya yang duduk di kursi pengemudi melirik gadis itu dari sudut matanya dan mengerutkan kening. Jelas sekali bahwa dia tidak puas dengan betapa lusuhnya pakaian gadis itu.

"Ayo. Masuk mobil," perintah pria itu.

Sementara itu, sang gadis tetap memasang wajah datar.

Dia tidak gembira karena bisa menaiki sebuah mobil mewah, dan tidak pula ketakutan dengan sikap dingin dari pria tersebut.

Gadis itu membuka pintu mobil dan duduk di kursi belakang.

Di dalam, sang gadis langsung menyadari bahwa sudah ada gadis lain seusianya yang duduk di kursi depan.

Penampilan mereka sangat berbeda. Sementara dia sendiri mengenakan pakaian yang lusuh dan sederhana, gadis yang ada di depannya mengenakan pakaian dan aksesoris cantik yang tidak pernah terlihat di seluruh kota sebelumnya.

'Jadi, itu dia ...,' ucap Maya Jumanta dalam hati.

Dia mengenali gadis yang duduk di kursi penumpang di depannya. Gadis itu adalah Ratna Jumanta, seorang aktris baru yang baru-baru ini sedang naik daun di dalam negeri dan dengan cepat menjadi terkenal.

Pria yang duduk di bangku sopir melihat ke arah Maya melalui kaca spion dan berkata, "Mulai sekarang, kamu akan menjadi putriku. Aku akan membawamu ke Kota Sura, di mana kamu akan menjalani kehidupan barumu. Aku akan meminta seseorang untuk mengajarimu bagaimana berperilaku selayaknya seorang wanita kaya. Belajarlah untuk beradaptasi dengan identitas barumu sebagai putri dari Keluarga Juminta secepat mungkin. Omong-omong, ini putriku, Ratna. Kamu pasti sudah pernah melihatnya di Internet."

Namun, begitu Bejo Jumanta selesai berbicara, Ratna langsung tertawa terbahak-bahak.

Dia berkomentar dalam Bahasa Inggris, "Ayah, apa Ayah lihat betapa miskinnya dia? Mana mungkin dia bisa menjelajahi Internet dan menonton acaraku?"

Pada awalnya, Bejo merasa terkejut karena Ratna berbicara padanya dengnan Bahasa Inggris yang fasih. Kemudian, dia mengangguk setuju dan membalas dalam bahasa yang sama, "Kulihat kamu sudah membuat kemajuan besar dalam Bahasa Inggris. Itu bagus, tapi perkataanmu sedikit tidak sopan, Sayang."

Ratna tertawa kecil dan menjawab dalam Bahasa Inggris lagi, "Yah, aku khawatir kakakku yang baru tidak akan menyukai apa yang kukatakan, jadi aku berbicara denganmu dalam bahasa ini."

Bejo sebenarnya merasa geli dengan putrinya, tetapi dia hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Meskipun dia tidak bisa sehebat kamu, dia masih kerabat jauh kita. Jika dia dilatih menjadi produk imitasi tingkat tinggi dan dia bisa menjadi penggantimu untuk menikahi Keluarga Wiratama, itu juga bagus."

"Ayah, bagaimana bisa Ayah berbicara seperti itu di depan dia? Sekarang Ayah yang tidak sopan."

Mereka mengira percakapan mereka tidak akan dimengerti oleh Maya, jadi mereka terus berbicara dalam Bahasa Inggris tanpa ragu-ragu.

Lagi pula, mereka sudah menyelidiki kota ini sebelumnya. Hanya ada dua orang guru Bahasa Inggris di tempat terpencil ini, dan mereka bahkan tidak lulus kuliah.

Jika standar guru sudah seburuk itu, mereka hanya bisa menyimpulkan bahwa pendidikan Maya juga pasti di bawah standar. Dengan kata lain, seharusnya tidak mungkin dia bisa memahami apa yang mereka bicarakan.

Tak lama kemudian, mobil mewah tersebut melaju keluar dari kota yang miskin.

Karena tidak ada yang bisa dia lakukan sepanjang perjalanannya ke rumah yang baru, Maya mengeluarkan laptop tua dari tasnya saat dua orang di depannya mengobrol.

Selama ini, dia berpura-pura tidak mengerti percakapan mereka dan mulai mengetik.

"Oh! Kamu tahu caranya menggunakan laptop, Kak Maya?"

Melihat perangkat yang ada di pangkuan Maya, Ratna menunjukkan ekspresi terkejut.

Sejauh yang dia tahu, memang ada lebih dari seratus keluarga di kota tua itu yang bermarga Jumanta. Meskipun ayahnya berhasil menjadi sukses, dia masih memiliki ikatan darah dengan para kerabat yang miskin dan menyebalkan ini.

Maya kehilangan orang tuanya di usia muda, jadi dia tumbuh besar dengan bantuan para kerabat ini.

Fakta bahwa dia tidak mati kelaparan sebagai yatim piatu dan bahkan lulus dari SMA tanpa masalah saja sudah merupakan suatu keajaiban.

Karena kondisi hidupnya, sulit dipercaya bahwa dia bisa memiliki sebuah laptop.

"Laptop ini hanya untuk bermain game," jawab Maya dengan suara pelan dan acuh tak acuh.

Mendengar nada bicaranya yang datar, jejak penghinaan melintas di mata Ratna.

Apakah dia baru saja bilang bahwa laptop itu untuk bermain game komputer?

Akan tetapi, kemudian Ratna menyadari bahwa dia seharusnya tidak terkejut. Hiburan semacam ini cocok untuk orang biasa seperti Maya.

Ratna juga memperhatikan bahwa permukaan laptop itu terlihat begitu tua sehingga dia bahkan tidak tahu mereknya.

"Berapa harga laptop itu?" Dia terus berpura-pura penasaran hanya untuk mencari tahu bagaimana Maya mendapatkannya.

"Aku tidak mengeluarkan uang untuk membelinya." Setelah jeda singkat, Maya menjelaskan, "Aku bekerja di sebuah toko alat-alat digital kecil di kota. Ketika pemilik toko tidak sanggup membayar gajiku, dia mulai memberiku suku cadang komputer sebagai gantinya. Pada akhirnya, aku berhasil merakit laptop ini sendiri."

Ternyata laptop itu merupakan rakitan dari suku cadang lama.

Sungguh produk digital kelas bawah. Tentunya, seperti yang dikatakan Maya, laptop tersebut hanya bisa digunakan untuk bermain game dan tidak lebih dari itu.

Di saat yang sama, Ratna juga tidak begitu paham tentang komputer, jadi dia langsung percaya bahwa laptop Maya hanyalah sampah.

"Yah, kurasa laptop itu sangat cocok denganmu." Ratna terkikik dan tersenyum tipis.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Diadopsi2 Bab 2 Master M3 Bab 3 Rumah Baru4 Bab 4 Memasak Mie5 Bab 5 Kebohongan Para Master6 Bab 6 Pelayan yang Jahat7 Bab 7 Difitnah8 Bab 8 Karya Sang Master9 Bab 9 Imitasi10 Bab 10 Warsa Gianto11 Bab 11 Arjuna12 Bab 12 Jebakan13 Bab 13 Kencan14 Bab 14 Hotel Giok15 Bab 15 Apakah Kamu Melihat Semuanya16 Bab 16 Mengonfirmasi Hubungan Mereka17 Bab 17 Yezz Entertainment18 Bab 18 Dia adalah Kakakku19 Bab 19 Mia20 Bab 20 Pemenang Aktris Terbaik Adalah Seorang Penggemar Fanatik21 Bab 21 Sebuah Kesalahpahaman22 Bab 22 Sutradara Utama23 Bab 23 Di Audisi24 Bab 24 Sang Sutradara Merasa Sangat Kesal25 Bab 25 Audisi Ratna26 Bab 26 Berapa Lama Kamu Ingin Membuatku Menunggu 27 Bab 27 Audisi Maya28 Bab 28 Dia Adalah Mia29 Bab 29 Serangan Narkolepsi30 Bab 30 Kristianto Karta31 Bab 31 Interogasi32 Bab 32 Meminta Bantuan33 Bab 33 Puspa Harsana34 Bab 34 Undangan ke Pesta35 Bab 35 Kemampuan Puspa36 Bab 36 Mengobrol dengan Maya37 Bab 37 Memasak untuk Yati38 Bab 38 Memperhitungkan Setiap Ons39 Bab 39 Kebenaran dan Hukuman40 Bab 40 Kalian Sama Saja di Mataku41 Bab 41 Menghadiri Perjamuan42 Bab 42 Tutup Mulutmu43 Bab 43 Arjuna Tiba44 Bab 44 Momentumnya45 Bab 45 Di Perjamuan46 Bab 46 Ingin Menjadi Sahabat dari Aktris Terbaik47 Bab 47 Saudari yang Kejam48 Bab 48 Kenapa Kamu Ada di Sini49 Bab 49 Melupakan Lirik50 Bab 50 Tante Puspa Adalah yang Terbaik51 Bab 51 Mengundang Master Terbaik52 Bab 52 Usia Master M53 Bab 53 Sutradara54 Bab 54 Pekerjaan Baru Maya55 Bab 55 Daftar Nama para Kru56 Bab 56 Aku Meminta Maaf pada Kalian Semua57 Bab 57 Tolong Maafkan Kakakku58 Bab 58 Tolong Tunjukkan Rasa Hormat pada Jaya59 Bab 59 Ratna yang Baik Hati60 Bab 60 Sutradara Utama Sementara61 Bab 61 Tanya pada Nona Jumanta62 Bab 62 Mengambil Kendali63 Bab 63 Kalian Semua Salah64 Bab 64 Senior65 Bab 65 Tidak Punya Sopan Santun66 Bab 66 Tidak Lebih dari Megafon Perekam Suara67 Bab 67 Memecat Maya68 Bab 68 Keraguan69 Bab 69 Aku Prianya70 Bab 70 Penggemar Karya Asli71 Bab 71 Obat Tonik72 Bab 72 Toniknya Tidak Mahal73 Bab 73 Sutradara Besar74 Bab 74 Berlagak75 Bab 75 Aku akan Mengusir Kalian76 Bab 76 Tidak Ada yang Mengenal Mia Lebih Baik dari Dirinya77 Bab 77 Kamu Tidak Memenuhi Syarat78 Bab 78 Hari Berkunjung ke Lokasi Syuting79 Bab 79 Makan Siang80 Bab 80 Kakak Adalah Sutradara81 Bab 81 Dia Tidak Berutang Apa pun pada Keluarga Jumanta82 Bab 82 Makan Malam yang Spesial83 Bab 83 Manda Hadyan84 Bab 84 Kamu Sangat Biasa85 Bab 85 Meluncurkan Serangan86 Bab 86 Dia Menggunakan Inisial M87 Bab 87 Maya adalah Master M88 Bab 88 Keluarga dan Orang Luar89 Bab 89 Penggemar Game90 Bab 90 Pemain E-sports Nomor Satu91 Bab 91 Mengabaikan Maya92 Bab 92 Tiket untuk Ekshibisi93 Bab 93 Dia Dulu Hanya Seorang Pemula94 Bab 94 Jangan Membual Mengenai Hal itu95 Bab 95 Maya Punya Tiket VIP96 Bab 96 Tiket Gratis97 Bab 97 Tebakan Liar98 Bab 98 Seorang Tante yang Pemarah99 Bab 99 Berlidah Tajam dan Berhati Lembut100 Bab 100 Reaksi Keluarga Jumanta