icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sepertinya Seluruh Dunia Jatuh Cinta pada Istriku

Bab 5 Kebohongan Para Master

Jumlah Kata:971    |    Dirilis Pada: 21/10/2022

Dia adalah ibu Ratna, Yati Sangaji.

Dia mengenakan sebuah gaun yang elegan dan riasan cantik, tetapi ekspresi wajahnya terlihat dingin. Dia melirik sekeliling dengan ekor matanya, lalu menyipit saat melihat sesuatu yang tidak menyenangkan baginya.

Wajahnya berkerut saat melihat setoples kerupuk di atas meja kopi dan bahkan ada yang berserakan di atas karpet, seolah-olah ada orang barbar tanpa sopan santun yang tinggal di rumah ini.

"Apa kamu yang memakan itu?"

Menyadari nada jijik dari nyonya rumah, Tinem panik dan memutuskan untuk melemparkan kesalahannya pada orang lain. Lagi pula, dia tidak ingin membuat Yati marah padanya. "Bukan, Nyonya ... Maya yang meninggalkannya di sana."

Saat mendengar nama Maya, Yati langsung teringat bahwa ada seorang gadis yang baru masuk ke dalam KK Keluarga Jumanta.

"Dia meninggalkan sampahnya begitu saja di situ? Di mana gadis itu sekarang?"

Yati mengangkat alisnya, kekesalannya semakin memuncak. Kesan pertama terhadap putri angkatnya itu langsung hancur akibat kebohongan Tinem yang ingin menyelamatkan dirinya sendiri.

Tinem menelan ludah dan tergagap, "Nyonya Jumanta, s-setelah makan ... kerupuk ... Maya bilang dia akan pergi keluar untuk jalan-jalan."

Yati menggelengkan kepala dan tidak ingin mendengar lebih banyak lagi. Dia kemudian menoleh ke arah suaminya dengan ekspresi tidak setuju. "Apa kamu dengar ini? Bagaimana bisa seorang gadis muda pergi keluar sendirian saat larut malam seperti ini? Bejo, apa kamu sudah memikirkannya baik-baik? Gadis yang kamu ambil itu mungkin akan menjadi aib bagi keluarga kita!"

Dengan wajah cemberut, Bejo menghela napas dan mengangguk. "Kamu benar. Aku akan memberikan beberapa aturan yang harus dia patuhi. Dia tidak boleh melakukan apa pun yang dia inginkan begitu saja."

Setelah bertukar beberapa kata lagi untuk mengungkapkan kekecewaan, pasangan itu pergi ke kamar mereka di lantai dua.

"Hei, Tinem! Ingatlah untuk memasak mie itu untukku lain kali, oke?"

Ratna mengingatkan Tinem dengan nada tidak senang, sebelum akhirnya pergi ke kamarnya di lantai tiga.

Sementara itu, di tepi sungai, pemandangan terlihat sangat indah. Sungai itu terlihat berkilauan dengan cahaya kelap-kelip, dan aliran airnya terdengar sangat menenangkan.

Kompleks vila ini memang benar-benar kelas atas. Walaupun ini adalah pertama kalinya dia berada di lingkungan baru ini, Maya tidak merasa khawatir atas keselamatannya sama sekali.

Keluarga Jumanta tidak tahu bahwa selain sebuah laptop rakitan, Maya juga memiliki sebuah ponsel.

Warnanya hitam legam, dan sama seperti laptopnya, ponsel ini tidak bermerek. Ponsel ini terlihat seperti ponsel tiruan yang bisa dibeli dengan harga dua ratus ribu rupiah dari sebuah toko barang bekas.

Namun, fungsi dan keamanan ponsel ini jauh di atas ponsel lain yang dijual secara komersil di toko-toko.

Peretas tingkat atas dari Sawarga diberikan ponsel khusus ini untuk digunakan dalam pekerjaan mereka. Melalui perangkat ini, mereka bisa mengakses informasi dan data terbaru dalam pusat data Sawarga kapan saja.

Sambil menikmati pemandangan sekitar yang sangat damai, Maya menyalakan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan ke ruang obrolan para anggota Sawarga.

Hanya ada sembilan kata sederhana, tetapi pesan itu langsung menimbulkan sebuah kegemparan besar. Dia berkata, "Mulai saat ini, aku akan menangguhkan semua transaksi bisnisku."

"Apa?! Master M! Kenapa kamu berhenti menerima pesanan? Aku baru saja mendapatkan sebuah pesanan besar dari salah satu perusahaan yang masuk peringkat 500 teratas. Mereka ingin membangun kembali jaringan internal mereka. Aku harap kamu bersedia melakukannya. Tidak ada yang mau menerimanya karena pesanan itu sangat menuntut!"

"Tapi, tentu saja ini hanya bersifat sementara saja, kan? Kapan kamu akan kembali, Master M?"

"Aku juga punya banyak klien yang secara khusus memintamu untuk menerima pesanan."

"Hmm ... ini sangat tiba-tiba. Biar kutebak ... Master M, apakah kamu telah jatuh cinta dengan seseorang? Ah, pria yang sangat beruntung!"

Sebenarnya, satu-satunya informasi yang Maya beri tahukan pada mereka adalah jenis kelaminnya. Selain itu, identitasnya adalah sebuah teka-teki belaka.

"Apa yang kalian bicarakan? Aku baru saja lulus SMA. Aku belum punya waktu untuk hal-hal sepele seperti cinta. Lagi pula, mungkin saja aku tidak akan melanjutkan studiku di masa depan. Baru-baru ini, aku pindah ke Kota Sura untuk memulai hidup baru."

Maya tidak suka dibohongi, jadi dia juga tidak ingin membohongi orang lain.

Akan tetapi, bukan berarti semua orang akan memercayainya jika dia berkata jujur. Faktanya, sebagian besar dari mereka mengira semua yang dikatakannya hanyalah sebuah alasan.

"Haha! Master M, itu terlalu berlebihan. Apa kamu bilang bahwa kamu baru saja lulus SMA? Jadi, maksudmu aku, seorang dengan gelar doktor dari universitas bergengsi, dikalahkan oleh seorang siswi SMA dalam kompetisi peretasan Sawarga tiga tahun lalu? Ini benar-benar konyol!"

"Bukannya Master Dalu juga pernah melakukannya? Dia bilang bahwa dia akan menghentikan semua aktivitas bisnisnya karena sedang dirawat di rumah sakit dari kecelakaan mobil, jadi dia butuh waktu untuk memulihkan diri."

"Oh, benar. Aku mengingatnya! Sehari setelah Master Dalu mengumumkan hiatusnya, seorang peretas dari luar negeri menyerang kita. Tapi tiba-tiba, Master Dalu berhasil mengatasi mereka dengan mudah. Jika bukan karena peretas itu, kita pasti akan memercayai alasan brilian Master Dalu!"

"Aku setuju! Sesuai dugaan bahwa dalam hal berbohong, para master memang sangat pandai!"

"Haha! Kupikir aku mengerti. Para wanita memang selalu punya masalah dengan usia mereka. Seolah-olah tidak pernah mencapai usia 30, selamanya berumur 18 tahun! Apakah aku benar, Master M?"

Saat membaca pesan-pesan yang masuk ke dalam ruang obrolan, Maya hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. Walaupun tidak saling mengenal secara pribadi, mereka memberinya perasaan hangat.

"Selamat datang di Kota Sura."

Maya mengerutkan alisnya sedikit saat membaca sebuah pesan pribadi.

Setelah memeriksa identitas pengirimnya, ternyata dari Dalu.

Sama seperti Maya, dia adalah salah satu peretas tingkat dewa di Sawarga, yang dikenal dengan sebutan Master Dalu.

"Oh, terima kasih." Namun, setelah berpikir beberapa saat, Maya merasa pesan itu cukup aneh. Jadi, dia menambahkan, "Apakah itu berarti kamu memercayai kata-kataku? Tapi yang lainnya tidak percaya sama sekali."

Sementara itu, di kediaman Keluarga Wiratama di Kota Sura, seorang pria yang duduk di atas kursi roda menggenggam ponsel serba hitam, sama seperti yang digunakan oleh para peretas dari Sawarga.

Kemudian, dia mengirim pesan lain ke Maya.

"Ya. Aku memercayai apa pun yang kamu katakan."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Diadopsi2 Bab 2 Master M3 Bab 3 Rumah Baru4 Bab 4 Memasak Mie5 Bab 5 Kebohongan Para Master6 Bab 6 Pelayan yang Jahat7 Bab 7 Difitnah8 Bab 8 Karya Sang Master9 Bab 9 Imitasi10 Bab 10 Warsa Gianto11 Bab 11 Arjuna12 Bab 12 Jebakan13 Bab 13 Kencan14 Bab 14 Hotel Giok15 Bab 15 Apakah Kamu Melihat Semuanya16 Bab 16 Mengonfirmasi Hubungan Mereka17 Bab 17 Yezz Entertainment18 Bab 18 Dia adalah Kakakku19 Bab 19 Mia20 Bab 20 Pemenang Aktris Terbaik Adalah Seorang Penggemar Fanatik21 Bab 21 Sebuah Kesalahpahaman22 Bab 22 Sutradara Utama23 Bab 23 Di Audisi24 Bab 24 Sang Sutradara Merasa Sangat Kesal25 Bab 25 Audisi Ratna26 Bab 26 Berapa Lama Kamu Ingin Membuatku Menunggu 27 Bab 27 Audisi Maya28 Bab 28 Dia Adalah Mia29 Bab 29 Serangan Narkolepsi30 Bab 30 Kristianto Karta31 Bab 31 Interogasi32 Bab 32 Meminta Bantuan33 Bab 33 Puspa Harsana34 Bab 34 Undangan ke Pesta35 Bab 35 Kemampuan Puspa36 Bab 36 Mengobrol dengan Maya37 Bab 37 Memasak untuk Yati38 Bab 38 Memperhitungkan Setiap Ons39 Bab 39 Kebenaran dan Hukuman40 Bab 40 Kalian Sama Saja di Mataku41 Bab 41 Menghadiri Perjamuan42 Bab 42 Tutup Mulutmu43 Bab 43 Arjuna Tiba44 Bab 44 Momentumnya45 Bab 45 Di Perjamuan46 Bab 46 Ingin Menjadi Sahabat dari Aktris Terbaik47 Bab 47 Saudari yang Kejam48 Bab 48 Kenapa Kamu Ada di Sini49 Bab 49 Melupakan Lirik50 Bab 50 Tante Puspa Adalah yang Terbaik51 Bab 51 Mengundang Master Terbaik52 Bab 52 Usia Master M53 Bab 53 Sutradara54 Bab 54 Pekerjaan Baru Maya55 Bab 55 Daftar Nama para Kru56 Bab 56 Aku Meminta Maaf pada Kalian Semua57 Bab 57 Tolong Maafkan Kakakku58 Bab 58 Tolong Tunjukkan Rasa Hormat pada Jaya59 Bab 59 Ratna yang Baik Hati60 Bab 60 Sutradara Utama Sementara61 Bab 61 Tanya pada Nona Jumanta62 Bab 62 Mengambil Kendali63 Bab 63 Kalian Semua Salah64 Bab 64 Senior65 Bab 65 Tidak Punya Sopan Santun66 Bab 66 Tidak Lebih dari Megafon Perekam Suara67 Bab 67 Memecat Maya68 Bab 68 Keraguan69 Bab 69 Aku Prianya70 Bab 70 Penggemar Karya Asli71 Bab 71 Obat Tonik72 Bab 72 Toniknya Tidak Mahal73 Bab 73 Sutradara Besar74 Bab 74 Berlagak75 Bab 75 Aku akan Mengusir Kalian76 Bab 76 Tidak Ada yang Mengenal Mia Lebih Baik dari Dirinya77 Bab 77 Kamu Tidak Memenuhi Syarat78 Bab 78 Hari Berkunjung ke Lokasi Syuting79 Bab 79 Makan Siang80 Bab 80 Kakak Adalah Sutradara81 Bab 81 Dia Tidak Berutang Apa pun pada Keluarga Jumanta82 Bab 82 Makan Malam yang Spesial83 Bab 83 Manda Hadyan84 Bab 84 Kamu Sangat Biasa85 Bab 85 Meluncurkan Serangan86 Bab 86 Dia Menggunakan Inisial M87 Bab 87 Maya adalah Master M88 Bab 88 Keluarga dan Orang Luar89 Bab 89 Penggemar Game90 Bab 90 Pemain E-sports Nomor Satu91 Bab 91 Mengabaikan Maya92 Bab 92 Tiket untuk Ekshibisi93 Bab 93 Dia Dulu Hanya Seorang Pemula94 Bab 94 Jangan Membual Mengenai Hal itu95 Bab 95 Maya Punya Tiket VIP96 Bab 96 Tiket Gratis97 Bab 97 Tebakan Liar98 Bab 98 Seorang Tante yang Pemarah99 Bab 99 Berlidah Tajam dan Berhati Lembut100 Bab 100 Reaksi Keluarga Jumanta