icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sepertinya Seluruh Dunia Jatuh Cinta pada Istriku

Bab 3 Rumah Baru

Jumlah Kata:927    |    Dirilis Pada: 21/10/2022

Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka tiba di sebuah vila dengan pemandangan sungai.

Saat keluar dari mobil BMW, Maya melihat seorang pelayan menunggu mereka di pintu gerbang.

"Tuan dan Nona Jumanta, selamat datang kembali! Saya sudah menunggu kalian. Makan siang telah siap."

"Ya, tolong. Aku kelaparan! Apa kamu memasak udang bawang putih kesukaanku, Tinem?"

tanya Ratna sambil tersenyum. Sementara itu, pelayan bernama Tinem bergegas membawakan tasnya sambil tersenyum hangat.

"Ya, tentu saja! Semuanya sudah siap di dalam. Silakan mandi dan nikmati makan siang, Nona." Tinem sangat menyayangi Ratna. Dia selalu melihat Ratna seolah-olah dirinya adalah seorang penggemar berat yang mengagumi idolanya.

"Kamu baru saja tiba, dan pasti belum akrab dengan lingkungan sekitar. Omong-omong, Tinem, pelayan di sini, akan mengajakmu berkeliling rumah. Sekarang, dia akan menemanimu ke kamar yang sudah kusiapkan untukmu," ucap Bejo datar.

Lalu dia menoleh pada Tinem dan memberikan perintah, "Ini adalah Maya. Kartu Keluarga-nya sudah dipindahkan ke keluarga ini, sebagai putriku tentunya. Tunjukkan di mana kamarnya agar dia bisa beristirahat dulu."

"Baik, segera, Tuan Jumanta."

Tinem membungkuk penuh hormat selama beberapa saat lalu menegakkan tubuhnya.

Namun, alih-alih tersenyum ramah, dia melirik Maya dengan dingin dan tidak merasa perlu membawakan kopernya seperti yang dilakukannya untuk Ratna tadi.

"Ikut denganku," ucap Tinem dengan nada acuh tak acuh sambil berbalik badan, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

Di sisi lain, Maya tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya diam dan mengikuti Tinem sambil membawa kopernya sendiri.

Kenyataannya, koper Maya menimbulkan suara tumpul saat rodanya melewati lantai, yang menunjukkan betapa beratnya koper itu.

Akan tetapi, tidak seorang pun memperhatikan bahwa Maya menarik koper itu dengan santai menggunakan satu tangan.

"Ini adalah kamar tidurmu," ucap Tinem dan berhenti di depan salah satu pintu.

Dia mengajak Maya ke sebuah kamar di lantai dasar. Kamar itu sempit, hanya ada sebuah tempat tidur tunggal, sebuah lemari sederhana, serta sepasang meja dan kursi. Perabotan di kamar itu tidak banyak, tetapi sudah terasa sesak. Pada dasarnya tidak ada ruang untuk barang-barang lainnya.

Sebelum masuk ke dalam kamar, Maya memperhatikan tangga yang menuju ke lantai dua.

Saat menyadari arah tatapan Maya, Tinem mencibir dan berkata, "Kompleks vila dengan pemandangan sungai ini dikembangkan oleh perusahaan real estate yang terkenal secara internasional. Tata letak bagian dalam vila tiga lantai ini sangat unik dan mutakhir. Vila ini hanya bisa dibangun dengan ketrampilan desain tingkat atas dan struktur yang artistik. Sekarang, kamu akan tinggal di lantai satu. Jangan berani naik ke lantai atas jika tidak ada urusan di sana. Selain itu, mungkin ini pertama kalinya kamu berada di tempat seluas ini, jadi berhati-hatilah agar tidak tersesat. Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu."

Nada bicara Tinem cukup kasar sehingga Maya langsung tahu bahwa wanita ini tidak berusaha menyembunyikan rasa jijiknya terhadap seorang gadis dari kota kecil seperti dirinya.

Namun, sang pelayan memang tidak melebih-lebihkan tentang ukuran rumah ini. Saat pertama kali datang bekerja untuk Keluarga Jumanta, Tinem sempat tersesat beberapa kali di koridor vila itu. Bahkan, dia pernah tidak sengaja masuk ke kamar mandi utama.

Jika bukan karena keterampilan memasaknya yang membuatnya berhasil memenangkan hati Ratna, pasti dia sudah dipecat sejak lama.

"Ya, aku tahu beberapa hal tentang vila semacam ini," jawab Maya dengan tenang, lalu menoleh ke arah kamar di depannya.

"Kamu tahu? Hmph!"

Tinem mendengus keras seolah-olah mendengar sebuah lelucon murahan.

Maya tidak lebih dari seorang gadis biasa dari sebuah kota kecil di dekat pedesaan, yang hanya akan menjadi pengganti untuk pertunangan Ratna. Sekarang, dia mengatakan bahwa dia memahami betapa rumit dan indahnya struktur vila ini. Tentu saja, Tinem menganggapnya sebagai sesuatu yang menggelikan.

Baru-baru ini Tinem mendengar sebuah cerita dari pelayan di vila tetangga tentang sejarah kompleks vila berpemandangan sungai ini. Desainnya diciptakan oleh seorang desainer kelas atas yang misterius dan tidak menonjolkan diri, lalu dibeli oleh sebuah perusahaan real estate dengan harga yang sangat tinggi.

Katanya, desainer kelas atas itu awalnya tidak ingin mengambil pekerjaan itu. Akan tetapi, kebetulan dia sedang membutuhkan uang, jadi akhirnya setuju untuk melakukannya.

Tak disangka, desainer itu menyelesaikan semua desain dan tata letak yang rumit hanya dalam sehari.

Karena mendengar bahwa dia berhasil menyelesaikan rancangannya dalam waktu singkat, kepala perusahaan real estate curiga bahwa desainer itu melakukan pekerjaannya secara asal-asalan. Dia mengadu ke banyak orang dan bahkan menyatakan bahwa desainer itu adalah seorang penipu yang berusaha memeras banyak uang darinya untuk sebuah pekerjaan yang hasilnya tidak bagus. Dengan kata lain, dia berusaha mendiskreditkan kemampuannya.

Namun, sekitar tiga bulan kemudian, sebuah kompetisi desain tingkat dunia memberikan Penghargaan Emas atas karya desainer tersebut. Ternyata, kejeniusannya benar-benar nyata.

Untuk menyelamatkan citranya, kepala perusahaan real estat itu segera mengeluarkan sebuah permohonan maaf secara terbuka di depan umum. Sayang sekali, saat berusaha menghubungi sang desainer untuk sebuah proyek baru, dia mengetahui bahwa dirinya dan perusahaannya sudah masuk daftar hitam.

Di zaman sekarang, berita semacam ini beredar sangat cepat di Internet, lingkaran desain langsung tahu bahwa sang desainer telah memasukkan perusahaan tersebut ke daftar hitam. Akibatnya, banyak desainer terkenal lainnya menolak untuk bekerja sama dengan mereka sejak saat itu.

Pada akhirnya, kepala perusahaan itu mengalami kerugian yang sangat besar sehingga dia harus meninggalkan industri real estate dan mendirikan usaha lain.

"Omong-omong, ingatlah untuk selalu berada di dalam kamarmu. Aku akan memanggilmu jika sudah waktunya makan. Selain itu, jangan membuat keributan di dalam kamarmu. Aku tinggal di kamar sebelahmu, dan akhir-akhir ini aku tidak bisa tidur nyenyak. Aku tidak ingin tiba-tiba terbangun dari istirahatku hanya karena kamu membuat keributan yang tidak penting di dalam kamarmu! Apa kamu mengerti?" ucap Tinem sambil mengangkat salah satu alisnya dan menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

Maya hanya bisa tersenyum miris. Jelas bahwa identitas barunya sebagai nona Keluarga Jumanta tidak memiliki otoritas sama sekali.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Diadopsi2 Bab 2 Master M3 Bab 3 Rumah Baru4 Bab 4 Memasak Mie5 Bab 5 Kebohongan Para Master6 Bab 6 Pelayan yang Jahat7 Bab 7 Difitnah8 Bab 8 Karya Sang Master9 Bab 9 Imitasi10 Bab 10 Warsa Gianto11 Bab 11 Arjuna12 Bab 12 Jebakan13 Bab 13 Kencan14 Bab 14 Hotel Giok15 Bab 15 Apakah Kamu Melihat Semuanya16 Bab 16 Mengonfirmasi Hubungan Mereka17 Bab 17 Yezz Entertainment18 Bab 18 Dia adalah Kakakku19 Bab 19 Mia20 Bab 20 Pemenang Aktris Terbaik Adalah Seorang Penggemar Fanatik21 Bab 21 Sebuah Kesalahpahaman22 Bab 22 Sutradara Utama23 Bab 23 Di Audisi24 Bab 24 Sang Sutradara Merasa Sangat Kesal25 Bab 25 Audisi Ratna26 Bab 26 Berapa Lama Kamu Ingin Membuatku Menunggu 27 Bab 27 Audisi Maya28 Bab 28 Dia Adalah Mia29 Bab 29 Serangan Narkolepsi30 Bab 30 Kristianto Karta31 Bab 31 Interogasi32 Bab 32 Meminta Bantuan33 Bab 33 Puspa Harsana34 Bab 34 Undangan ke Pesta35 Bab 35 Kemampuan Puspa36 Bab 36 Mengobrol dengan Maya37 Bab 37 Memasak untuk Yati38 Bab 38 Memperhitungkan Setiap Ons39 Bab 39 Kebenaran dan Hukuman40 Bab 40 Kalian Sama Saja di Mataku41 Bab 41 Menghadiri Perjamuan42 Bab 42 Tutup Mulutmu43 Bab 43 Arjuna Tiba44 Bab 44 Momentumnya45 Bab 45 Di Perjamuan46 Bab 46 Ingin Menjadi Sahabat dari Aktris Terbaik47 Bab 47 Saudari yang Kejam48 Bab 48 Kenapa Kamu Ada di Sini49 Bab 49 Melupakan Lirik50 Bab 50 Tante Puspa Adalah yang Terbaik51 Bab 51 Mengundang Master Terbaik52 Bab 52 Usia Master M53 Bab 53 Sutradara54 Bab 54 Pekerjaan Baru Maya55 Bab 55 Daftar Nama para Kru56 Bab 56 Aku Meminta Maaf pada Kalian Semua57 Bab 57 Tolong Maafkan Kakakku58 Bab 58 Tolong Tunjukkan Rasa Hormat pada Jaya59 Bab 59 Ratna yang Baik Hati60 Bab 60 Sutradara Utama Sementara61 Bab 61 Tanya pada Nona Jumanta62 Bab 62 Mengambil Kendali63 Bab 63 Kalian Semua Salah64 Bab 64 Senior65 Bab 65 Tidak Punya Sopan Santun66 Bab 66 Tidak Lebih dari Megafon Perekam Suara67 Bab 67 Memecat Maya68 Bab 68 Keraguan69 Bab 69 Aku Prianya70 Bab 70 Penggemar Karya Asli71 Bab 71 Obat Tonik72 Bab 72 Toniknya Tidak Mahal73 Bab 73 Sutradara Besar74 Bab 74 Berlagak75 Bab 75 Aku akan Mengusir Kalian76 Bab 76 Tidak Ada yang Mengenal Mia Lebih Baik dari Dirinya77 Bab 77 Kamu Tidak Memenuhi Syarat78 Bab 78 Hari Berkunjung ke Lokasi Syuting79 Bab 79 Makan Siang80 Bab 80 Kakak Adalah Sutradara81 Bab 81 Dia Tidak Berutang Apa pun pada Keluarga Jumanta82 Bab 82 Makan Malam yang Spesial83 Bab 83 Manda Hadyan84 Bab 84 Kamu Sangat Biasa85 Bab 85 Meluncurkan Serangan86 Bab 86 Dia Menggunakan Inisial M87 Bab 87 Maya adalah Master M88 Bab 88 Keluarga dan Orang Luar89 Bab 89 Penggemar Game90 Bab 90 Pemain E-sports Nomor Satu91 Bab 91 Mengabaikan Maya92 Bab 92 Tiket untuk Ekshibisi93 Bab 93 Dia Dulu Hanya Seorang Pemula94 Bab 94 Jangan Membual Mengenai Hal itu95 Bab 95 Maya Punya Tiket VIP96 Bab 96 Tiket Gratis97 Bab 97 Tebakan Liar98 Bab 98 Seorang Tante yang Pemarah99 Bab 99 Berlidah Tajam dan Berhati Lembut100 Bab 100 Reaksi Keluarga Jumanta