Jodoh Wasiat Nenek
un yang beberapa jam lagi akan melangsungkan prosesi ijab kabul. Di depan sebua
kemarin ia melepas statusnya sebagai siswa SMA dengan diumumkan kelulusannya di sekolah. Da
lakukan oleh Neneknya. Bukan tidak suka dengan perjodohan itu, sejak kecil benih-benih cinta ba
dak menyangka bahwa Nenek Davin yang bernama Patma itu begitu terobsesi dengan perjodohan Jingga
a sendiri. Hal itu akhirnya membuat Patma berkomentar, "Udah mau jadi pengantin kok ma
lah Nenek Jingga meninggal beberapa tahun yang lalu. Lalu dengan jantung yang semakin
ngga seraya menggenggam tangan Jingga dan berkata, "Kenapa harus menunggu terlal
lama ia pun dibawa menuju sebuah aula yang cukup terkemuka di Kota Suraba
dah duduk di aula bersama seorang pemuka agama. Itu semua karna tak ada siapapun lagi dalam hidup
ga rasanya seperti bermil-mil jauhnya. Bahkan lututnya terasa lemas d
di sisi Davin. Benar saja, akhirnya Jingga pun duduk di samping seorang
ada sang calon Suami. Antara cemas, khawatir dan bahagia akhirnya membu
ketika ia diminta untuk mengucapkan kalimat ijab kabul, dengan lantang Davin pun berkata, "Saya terima nikah dan kawinnya Jingga Di
jalannya prosesi ijab kabul pun
Rudi yang tidak lain adalah Aya
un mencium tangan Davin karna kini ia telah sah sebagai Istri dari seorang Davin Abimana Ba
asangan Suami Istri. Kebahagiaan pun terpancar dengan jelas di wajah keluarga Barat
na dalam aula itu begitu terasa gegap gempita. Maklum saja, semua itu karna keluarga B
ni keluarga Barata termasuk Davin dan Jingga pun bisa pulang menunju kediama
tin baru itu untuk segera masuk ke dalam kamar mereka. Meski bingung dan tidak mengerti deng
ulu melenggang menuju kamarnya. Setelah berada di dalam kamar Dav
ya itu, ia pun buru-buru menghapus makeup tebal yang menghiasi wajahnya seharian ini. tak l
n layaknya kepiting rebus. Bagaimana tidak? Untuk pertama kali ia m
k peduli. Menyadari Jingga yang masih mematung di tepi tempat tidur maka Davin pu
ra menuju kamar mandi. Tak lupa ia juga membawa baju ganti ke k
n sudah berpakaian lengkap dan kini mulai mengutak atik laptop di meja belajarnya. Tentu sa
ih dulu berkata, "Kalau kamu mau tidur maka
ankah sudah tidak ad
mengisi formulir pendaftara
i, ia pun tidak pernah diberi tau sebelumnya kalau Davin akan kuliah di luar Negeri. Dan itu
endidikan ke Singapura?" tanya
kat bahwa meski aku sudah menikah, aku akan tetap menge