Jodoh Wasiat Nenek
hback
rus Jingga?!" ka
ukan oleh sang Nenek. Patma, wanita 65 tahun yang tidak lain adalah Nenek dari Davin bersikeras untuk
is yang baik. Lagipula bukankah kalian su
nikahi Jingga kan?! Aku sama sek
imana tidak? Jingga dan Davin bahkan selalu bersama dan tak terpisahkan sejak mereka kecil. Tapi ketik
Apa kurangnya Jingga selama ini? Bahkan kau tidak akan bisa lulus dalam setiap u
. Ya, Rudi adalah type orang yang tegas. Tapi selama ini ia lebih memanjak
a sendiri. Jadi kali ini tentu ia akan sangat berontak keti
ahkan belum lulus dari bangku SMA. Aku juga punya cita-cita yang
jadi sangat sedih. Ia tidak tau lagi harus berbuat dan berkata apa untuk
a, maka hati Davin pun mulai goyah karna tak tega melihat adegan itu. Dalam hidup Davin,
. Tapi kali ini, permintaan Patma terlalu berat untuk Davin kabulkan. Bah
a. Ia tidak ingin sang Nenek menangis dan sedih karnanya. Davin menggengg
aku? Nenek bahkan tidak pernah bertanya atau b
ini hanyalah tinggal menghitung hari, Vin. Tapi impianku bahkan sama sekali belum terwujud. Dan kau adalah satu-sa
ti itu, Nek. Nenek ti
dari Davin itu hanya bisa menangis dan tidak bisa berbuat banyak atas pertengk
itu. Ia terus berdiri di sana dan terus menatap menerwang ke luar jendela. Hujan gerimis yang
kan impiannya menjadi seorang pebisnis sukses. Sementara hati Davin yang lai
in. Ingatan di mana seorang Davin kecil memeluk seorang gadis kecil di ten
anya, "Jika kita sudah besar nanti, apaka
gadis kecil itu berada di sebuah rumah kosong untuk berteduh. Lalu dengan santainya Davin berka
Davin. Ya. Ingatan masa kecilnya bersama Jingga itulah yang akhirnya
ergetar Davin berusaha menguatkan dirinya. Ia mengepalkan kedua tangannya denga
u pun mulai terbuka. Dan perlahan ia
k percaya bahwa akhirnya Davin si keras kepala itu setuju untuk menikah. Seketika
ah benar yang kudengar ini, Vin? Jadi kau bena
ahagia itu pun langsung memeluk Davin dengan sangat erat. Begitu bahagi
berkata, "Terima kasih, Davin. Terimakasih karna
ankahkan kainya menunju sebuah meja di mana telpon tergeletak di sana. Ia
elpon rumah tua miliknya itu. Tak lama setelah ia menunggu telp
gga berkata, "Selama
adi kau bersiaplah mulai sekarang. Karna setelah kelulusa
ahagiaan yang Patma rasakan tak bisa ia ungkapkan. Bahkan seolah semua penyakit dalam dirinya suda
a tiba-tiba Davin berkata, "Tapi ada syarat y
tidak mengerti kenapa tiba-tiba Davin berkata seperti itu. Kini giliran Rima yang ber
anda? Tolong jangan buat keributan lag
u juga harus diuntungkan dalam hal ini. Jadi aku bersedia me