Kain Basahan Basah di Kamar Mandi
n Basah di
Kain Basa
ah berangkat ke kantor?" cecarku dengan
inggalan," ja
tadi. Kenapa masih ada yang
siang ini bersama klien kita, Ma. Maka dari itu, aku pulang mengambiln
deras menetes. Lantai dan dinding kamar mandi masih setengah kering. Tidak hanya itu, botol shampo yang tidak pernah aku beli dan pakai a
?" tanyaku menyelidiki samb
u. Kenapa kain basahan ini basah? Otakku terus
nggak lebih," jawab Mas Rusly sambil memperlihatkan map batik. Dia menuju meja rias. K
ar mandi. Tidak buang-buang waktu, aku m
napa kain basahan ini basah?"
ng sedang duduk di meja rias. Dia asyik meny
gak curiga samaku. Kalau aku mau selingkuh sejak dulu bisa.
curigaku mulai meronta untuk membuktikan suamiku selingkuh ata
perti apa, Pa! Shampo ini nggak ada tadi. Mana mungkin pe
ajah suamiku dengan keras. Ternyata aku tidak bi
uriga setiap gerak-gerikku. A
sama papa. Kebiasaan papa jauh
ru sadar kalau aku selalu memp
erlebihan dan terlalu menaruh curiga padaku," ucapnya pergi melangka
Tolong jelaskan apa yang sebe
n yang ada. Aku yakin, suatu saat k
unyikan, Ma! Sudahlah aku mau pe
selnya. Tidak berapa lama, dia memasukkan gawainya
yunkan kakiku menghampiri map itu lalu kuambil. Mataku mel
mbut pendek, itu pun sebahu. Rambut siapa?' g
dan sehelai rambut tersebut. La
inggalan," teriakku meman
rkas dalam map ini penting buat bahan meeting. Kenapa map-nya ke
merogoh kotak perseginya dari dalam saku celananya. Tidak
esya menaruh curiga kepada hubungan gelap kita. Merk shampo itu
a selalu mengaktifkan speakernya. Sehingga aku dapat m
e
i mendidih mendengar ucapan perempuan ya
t lidah. Pokoknya kamu tenang saja. Nggak bakalan ke
uruknya masih saja melekat pada dirinya yaitu kalau menelpon selalu mengakt
, sayang. Aku klepek-klepek sama kamu. Poko
mendidih mendengar kata sayang. Suamiku masih saja s
ayang, jawab Mas!" amukku, rasa emosi sudah tidak t
ngat penting buat karierku. Kenapa di rob
daun telinganya sebelah kiri. Tidak be
atakan, semakin tinggi pohon itu semakin kencang angin menerpanya. Papa juga seperti it
l
ngelus pipi mulusku yang baru saja panas k
i ini. Mulai dari kain basahan yang basah, botol shampo, sehelai rambut panjang dan kamu telah terang-terangan men
kamu ma
akin melawan. Dia tidak tahu diri, kalau asal muas
au cer
ak b
nselnya ke dalam saku celananya. Dia melihat
au, aku akan menggu
rat. Kamu nggak tahu siapa aku sekarang. Aku bisa
Dia sudah merasa hebat, sehi
imamu apa adanya mulai dari nol, sekarang kamu sukses dan kaya raya malah mencampakkan aku laksana
bangkit untuk melaw
ang bergantung kepadaku. Kalau aku tidak m
ku bekerja dan men
nya penghasilan sendiri
a. Kalau kamu it
sangat bahagia melihat aku mati k
dengar jelas membuyarkan peran
ku terjeda denga
mbung
e