icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kain Basahan Basah di Kamar Mandi

Bab 7 Part 07

Jumlah Kata:1542    |    Dirilis Pada: 07/08/2022

n Basah di

7: Mai

t Waktu Indonesia Barat, rasa ngantuk sudah menghampiri netranya. Dia merebahkan

u masih asyik bercen

n cerita samaku. Agar ibu memberikan pelajaran padanya," ucap B

n tidak menjawab apa ya

hat sejenak, mataku sudah tidak bisa lagi di ajak kompromi untuk ber

ngatakan ini kepada ibu mertuaku

pat berputar. Rasanya baru saja mulai bercengkrama, ternyata sudah hampir tiga jam lebih

emilan ke dapur. Aku fokus mencuci gelas bekas teh hangat sementara i

gelas ini. Biar saja aku y

s dan piring kecil. Aku lupa me

ek-capek, Nesya! Aku

u hanya mengulas senyum seolah mengerti dan p

piring yang sedikit itu. Aku dan ibu mertuaku langsung

naiknya, Nesya! Ng

!" jawab

angga seperti ini. Namun, aku diam saja tanpa bercerit

lakukan satu hari ini berkah dan tidak sia

ya aku mendapat menantu seperti kamu, Nesya! Aku tidak memb

an senang. Tidak berapa lama, ibu mertuak

suk ke dalam kamar dan langsung

*

n aku dua rakaat. Rusly tidak pernah menuntunku menghadap kiblat, sedang

menyiapkan sarapan pagi. Walaupun kondisi badanku lagi hamil. Aku

di dapur. Maafkan saya, Non. Saya

apa, eh tern

ulek bawang merah un

aja, Non!"

ang lai

ebih baik aku yang melakukannya. Aku orangnya sangat sungkan.

dapur membantu memasak. Padahal sarap

Non Nesya yang menyediakan semuanya. Saya minta maaf, kepada nona juga ibu," ucap Bi Ijah sambil me

, Bi. Pokoknya sarapan pagi

mandangku melotot, seolah bola matanya mau keluar dari sarangnya.

capek habis bersihin gudang buat kamar tidur pembantu baru n

bersihkan kamar belakang. Aku ti

akut. Walaupun Bi Ijah sudah tahu, aku tidak bakalan pernah marah kep

a nggak boleh marah kepada orang yang lebih tua.

pak jelas berseri. Walaupun sebagian sudah ada yang

kita sarapan

kku. Aku tidak peduli kepada t

n mengerutkan kening. Dia merasa aku abaikan, siapa suruh bermain api di dalam

i. Kamu kira mengandung itu enak apa? Silahkan makan!" bela Bu Wardah k

a ibu kandungnya sendiri. Peras

ima. Lihat saja! Sebentar lagi ibu pasti marah besar kepadamu Nesya,

idak suka perlakuan ibunya kepada dirinya. Dia

ewat kamar Mbak Nesya dan Mas Rusly ada suara telepon. Aku nggak berani

buta ada yang me

pergi naik ke lantai dua untuk mengambi

Biarkan saja aku yang mengambilnya. Kal

elangkah gontai m

a sebenarnya membiarkan ibu m

i-seri. 'Apalagi yang mereka rencanakan? Apakah in

laupun selera makan berkurang

ok nasi goreng ke piringnya. Telur dadarnya diambil tiga potong. Kelihatannya, Lala s

engan senyum tipis. Baru kali ini Bi Ijah memuji makanan yang a

a berhenti mengunyah nasi gore

amil ya?!" tanya B

dibilang enak. Enak dari segi apanya?!" amuk Lala sembari melempar piringnya ke l

mbuang makanan serta piring itu di hadapanku, Lala! Kamu kira sudah hebat sekali atau s

nyak di luar sana untuk menikmati hidangan seperti ini sangat susah. Kamu datang dengan mudah dan see

k. Aku mendorong tubuhnya dengan paksa untuk men

ala itu laksana seekor binatang. Dia

erdua? Kenapa saling mendukung? Bukankah Rusly selingkuh dengan Ririn? Pikirku na

arus memaka

sudah tidak peduli lagi sama aku. Ngapai

sudah tercecer di lantai ini!" amukku dan mema

. Maksud aku tidak ada sama

l

ngkok. Aku merintih kesakitan. Ternyata d

ucapku

tidak tahan lagi menopang tubuhku.

gar suara memek

tu. Mulut Rusly menganga dan bulat sep

kan kepada menantuk

pat langkah kakiny

riak Bu Wardah sambil m

Nesya bangun! Jangan biarkan aku

ta melotot. Dia tidak terima menantu kesayangannya

mbung

e

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka