Kain Basahan Basah di Kamar Mandi
n Basah di
ga Menuduh
, Rusly?!" be
nggi. Kali ini dia tidak bisa lagi mengontrol emosinya.
. Aa-aku hanya me
tahu kalau ibunya datan
melihat dengan mata kepalaku sendiri. Mas
mendidih. Bu Wardah lupa kalau dia tidak boleh t
saja 'kan, Non
nggup menopang tubuhku. Bi Ijah membantuku berdiri menuju ku
pas panjang. Bi Ijah pergi sebentar dan tidak berapa lama datang meny
tih kemudian kuteguk. "Alham
aku sebagai istrinya. Dia menuntun Lala berdiri kemudi
ih Lala daripada Nesya, i
b Rusly cue
ah Lala menuju ka
Kenapa ada orang dunia ke li
u saja terjadi. Dia menghampiri aku lalu memijit ta
e lantai, Bu. Piring yang dipegang Lala juga ikut
ah dari tempat dia berdiri tadi. Maksud hatinya, dia ingin
u kira aku takut sama kalian berdua," seruku tidak
dah tidak sopan, aku memanggil na
ya ketus. Kali ini mulutnya seperti emak-emak yang bar
ti kamu membuat onar, makanya Nesya marah sama kamu? Iya 'kan!" u
. Dia heran kenapa ibu kandungnya sanga
baik hati dan tidak pernah sek
ahat. Bahkan bisa keduanya. Aku sangat senang mempunyai ibu mertua yang baik dan sangat sayang kepada aku. Padahal,
ibu bela. Apa perlu aku bongkar kesalahannya yang fatal agar ibu percaya kalau dia itu memang keji d
merasa pada saat inilah waktu yang
e
a, rasanya ingin meluap
ria lain. Kamu ini nggak pantas kupertahankan dalam membina rumah
h mendengar tuduhannya yang sudah keterlaluan, aku langsung kuat
ngat suci. Ternyata di luar sana, kamu jauh lebih keji
dalam rahimku merupakan darah daging dan hasil buah c
ncari jawaban yang tepat dan
ng! Mungkin dia bisa menjawab dari s
n hati ini remuk dan netraku mengukir mendun
at, Nesya!' uc
engundang Ririn masuk ke dalam bahtera rum
a?' tanya Rusly dalam hati. Dia mas
u sendiri tega menuduh ak
uduh aku berzina, P
rsandar, tapi suami yang selama ini aku jadikan sebagai tempat bersan
!" ucap Rusly de
matanya. Lala mengangguk seolah mengerti apa rencana Rus
du-seduh mendengar tuduhan y
u telah berzina dengan pria lain di luar sana!" tuduh Rusly kepadaku sambil mengeluarkan tissue magi
n Lala. Mereka berdua saling adu pandan
, Pa?!"
keluarkan dari dalam tas da
kamu memakainya tahu apa nama dan gunanya. Pad
lu hati. Tidak biasanya dia berkat
kai benda itu, Nesya
a merah akibat p
da itu apalagi fungsinya. Bagaim
memanjakan suami. Aku rasa janin itu pun bukan hasil dari buah cintaku. Aku masih ingat betul kapan aku mem
Sejak tuduhan dia, cintaku mulai pudar. Biarkanlah aku pergi dan menjaga kedua janin yang ada
menggugat cerai kamu. Silahkan kamu angkat kaki dari rumahku ini sekarang juga! Satu hal lagi perlu kamu ingat! Jangan pernah sama sekali kamu me
perempuan yang baru saja dia kenal daripada mempertahank
gat cerai. Dia kira aku bakalan menangis berlutut di h
akalan menarik perkataanku. Tidak bakalan berubah. Sekali hitam tetap hitam. Semoga saja tidak ada rasa menyesal dengan semua yang kamu berikan dan lkecilmu? Jangan asal ngomong! Jangan iku
itu. Kenapa dia tidak menasihati anaknya ketika
kukan apa sesuka hatiku. Mulai detik ini aku bakalan bebas dan kamu pasti jadi bahan hinaan dan cemohoon orang karena sudah menjadi
pa yang sudah kamu tuduhkan padaku bakalan kamu tuai di hari esok. Aku yakin Allah pasti membuk
a kita susah maupun senang, jangan lupa berserah diri kepad
harap deh!" jawabnya dengan nada sombong sambil melip
ar nantinya di depan semua karyawan tempat kamu bekerja, apakah
mbung
e