Kain Basahan Basah di Kamar Mandi
n Basah di
Nomor Tid
arku air panasnya nggak hidup. Botol shampo itu milikku. Maaf kalau ak
bermain api di belakangku? Aku tahu suara Lala tidak seperti itu pada saat bicara melalui telepon seluler tadi.
jadi. Kamu terlalu mengikuti setan sehingga amar
lian berdua. Kalian nggak usah me
suamiku sudah mengatur skenario. Na
am kerja sekarang? Kalau Pak Rusly katanya mau mengambil berkas yang
ala? Apakah kamu biang kero
tu. Ada apa gerangan? Kenapa Lala dan suamiku sekar
tidak akan diterima olehmu, Nesya. Dasar istri yang tidak tahu diuntung. Kamu nggak tahu siapa yang men
ungkit masa laluku?
ng pengabdian kepada masyarakat. Aku mengambil tempat di panti asuhan. Semua
ik bapak fokus pada meeting siang ini, Sebentar aku masuk ke dal
u, Lala ini adik sepupunya dari kampung. Dia ditinggal mati kedua orang tuanya
wa map batik. "Ini berkas pentingnya, P
aku koyak apa?"
ap ini dan mengganti map kosong. Dugaan aku ternyat
ipis, melihat dr
sembunyikan Lala dan Ru
mereka atur. Namun, otakku tidak sanggup memiki
berkas ini, bisa-bisa karierku hancur seketika gara-gara istri yang tidak tahu
pa sebenarnya Lala ini? Apa jangan-jangan dia berpu
mbongkar semuanya. Liha
*
jang jalan, aku terus berpikir bagaimana cara membongkar pe
nggak ada sama sekali permisi samaku. Walaupun dia itu adik suamiku, Rusly. Seharusny
rahkan semua masa
antor ini. Penampilanku juga biasa saja. Tidak glamour maupun kesan orang kaya. Bagiku,
persegiku bergetar. Kuambil telepon seluler dan membaca
mimu, segera datang ke restaurant jalan ken
asuk ke nomo
i? Dari mana dia menget
alan menuju kantor. Niat hatiku finge
nak, sambil memba
k ada waktu meladeni kamu.
er print. Setelah semua beres, aku melangkah menuju sekretaris untuk mengamankan semua pek
kursi ruang kerjaku, tiba-ti
lam kamar mandimu itu. Jika tidak datang, mereka akan merencanaka
sedikit kata batinku untuk mengikuti pesan itu.
r dari jam kerja, nggak enak sama atasanku. Apalag
kretaris, kali aja dia m
lehkah saya izin
permisi segal
emberi kode, kalau aku i
! Aa-aku
pembicaraannya. Di dalam ruangan itu, ada kawan dekat suamiku.
ma. Dia mau menjalin kerja sama denga
ting yang harus aku selesaikan terlebih dah
enuh makna. Seolah-olah dia tidak per
mau permisi? Terus Bu
dak tahan mendengar cemoohan karyawan di sini. Cuma diri
minta izin keluar. Ini jam kantor! Lagi pula harus profesional. Masalah kel
dak pergi keluar. Aku tahu kalau ini jam kerja. Cuma, masalahnya
sekali tidak terpancing emosi mendengar ucapan Bima. Namun, ucapannya sudah me
kuti emosimu. Jika kamu mau tetap bekerja di sini
nya ingin menampar wajahnya
ngar ucapan ku?" ledek Bima
Aku mencoba bersikap biasa, walaupun dad
uyarkan perhatianku. Aku merogoh gawai milikku,
k nomor ini?' ta
mbung
e