icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kain Basahan Basah di Kamar Mandi

Kain Basahan Basah di Kamar Mandi

icon

Bab 1 Part 01

Jumlah Kata:1202    |    Dirilis Pada: 05/08/2022

n Basah di

Kain Basa

ah berangkat ke kantor?" cecarku dengan

inggalan," ja

tadi. Kenapa masih ada yang

siang ini bersama klien kita, Ma. Maka dari itu, aku pulang mengambiln

deras menetes. Lantai dan dinding kamar mandi masih setengah kering. Tidak hanya itu, botol shampo yang tidak pernah aku beli dan pakai a

?" tanyaku menyelidiki samb

u. Kenapa kain basahan ini basah? Otakku terus

nggak lebih," jawab Mas Rusly sambil memperlihatkan map batik. Dia menuju meja rias. K

ar mandi. Tidak buang-buang waktu, aku m

napa kain basahan ini basah?"

ng sedang duduk di meja rias. Dia asyik meny

gak curiga samaku. Kalau aku mau selingkuh sejak dulu bisa.

curigaku mulai meronta untuk membuktikan suamiku selingkuh ata

perti apa, Pa! Shampo ini nggak ada tadi. Mana mungkin pe

ajah suamiku dengan keras. Ternyata aku tidak bi

uriga setiap gerak-gerikku. A

sama papa. Kebiasaan papa jauh

ru sadar kalau aku selalu memp

erlebihan dan terlalu menaruh curiga padaku," ucapnya pergi melangka

Tolong jelaskan apa yang sebe

n yang ada. Aku yakin, suatu saat k

unyikan, Ma! Sudahlah aku mau pe

selnya. Tidak berapa lama, dia memasukkan gawainya

yunkan kakiku menghampiri map itu lalu kuambil. Mataku mel

mbut pendek, itu pun sebahu. Rambut siapa?' g

dan sehelai rambut tersebut. La

inggalan," teriakku meman

rkas dalam map ini penting buat bahan meeting. Kenapa map-nya ke

merogoh kotak perseginya dari dalam saku celananya. Tidak

esya menaruh curiga kepada hubungan gelap kita. Merk shampo itu

a selalu mengaktifkan speakernya. Sehingga aku dapat m

e

i mendidih mendengar ucapan perempuan ya

t lidah. Pokoknya kamu tenang saja. Nggak bakalan ke

uruknya masih saja melekat pada dirinya yaitu kalau menelpon selalu mengakt

, sayang. Aku klepek-klepek sama kamu. Poko

mendidih mendengar kata sayang. Suamiku masih saja s

ayang, jawab Mas!" amukku, rasa emosi sudah tidak t

ngat penting buat karierku. Kenapa di rob

daun telinganya sebelah kiri. Tidak be

atakan, semakin tinggi pohon itu semakin kencang angin menerpanya. Papa juga seperti it

l

ngelus pipi mulusku yang baru saja panas k

i ini. Mulai dari kain basahan yang basah, botol shampo, sehelai rambut panjang dan kamu telah terang-terangan men

kamu ma

akin melawan. Dia tidak tahu diri, kalau asal muas

au cer

ak b

nselnya ke dalam saku celananya. Dia melihat

au, aku akan menggu

rat. Kamu nggak tahu siapa aku sekarang. Aku bisa

Dia sudah merasa hebat, sehi

imamu apa adanya mulai dari nol, sekarang kamu sukses dan kaya raya malah mencampakkan aku laksana

bangkit untuk melaw

ang bergantung kepadaku. Kalau aku tidak m

ku bekerja dan men

nya penghasilan sendiri

a. Kalau kamu it

sangat bahagia melihat aku mati k

dengar jelas membuyarkan peran

ku terjeda denga

mbung

e

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka