icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Kafe Suamiku

Bab 7 Cinta Pertama

Jumlah Kata:1047    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

tahu tentang Raka lagi, sedangkan Lastri melanjutkan membersihkan kamar te

ecah dan berserakan di ruang tengah, M

p nyonya besar yang ada di hadapannya. "Saya cuma bertugas untuk membersihkan

dik Dara. Lastri hanya menggeleng,

n. Namun, sikap Lastri seolah menjelaskan bahwa ia menghindari beberapa

ebentar?" pinta Dara, dengan menep

Itu tidak sopan. Saya melanjutkan pekerjaan saja su

gak ada teman ngobrol." Kali ini Dara merasa sedih. Bel

ak mau, hanya saja saya harus s

angsung menghela napas panjang.

nggil Dara se

n tatapan masih fokus pada beberapa dokumen yan

gen puny

rus

uh temen, biar

rus

tanya berstatus suaminya itu karena sangat tidak peduli dengan apa yang ia inginkan. Yang ada di kepalanya h

ara dengan suara yang mulai bergetar, dan

an dahi yang mengerut, tak m

ah. Main ke sana, main ke sini, masa

a. Meski begitu, ia tetap menunduk. Tak berani meski han

ertanyaan Raka membuat Dara sedikit melirik ke arahnya. “Mau

ra yang tengah bersedih. Mendengar pertanyaan Raka, Dara akhirnya sada

ini, biar aku ada teman ngobrol, Mas." W

Jangan aneh

ungan dengan mengungkapkan keinginan itu, barangkali Raka khilaf dan men

ni ia benar-benar kesal. Di usianya yang masih muda, ia seolah diperlakukan serupa budak ol

tak mampu berbuat banyak. Begitula

kan apa-apa, Dara hanya tengah meluapkan kekesalannya. Kali ini dia sedikit tidak pedul

aka berhasil membuat tangis Dara berhenti seketika. Mata wanita yang memakai piy

ngan seketika bangun da

Raka dengan

, Mas? S

ah main-main. Tapi semuanya bisa

berkali-kali demi menuruti keinginan Raka. Ia tak mau berit

a untuk melanjutkan pendidikan. Keinginan yang tak pernah dituruti oleh papanya, dengan alasan teng

enuh semangat, ia menyeka habis air mata yang membasahi p

ya pelan, dengan kedua

ya yang tengah berbahagia itu. Lalu senyu

ang seolah merekah, mampu membuat wajah can

eja, juga menutup laptop dengan cepat. Selanjutnya ia bangun dari d

dengan senyum semringah. Memang b

ucap Dara saat Raka

enyentuh dagu Dara hingga ia mendong

bukan tan

sesuatu yang lembut denga

" ucap Lastri, memberikan

" ucapnya dengan langsung m

aya berdiri saja," la

Mbak. Aku pengen

aja, Ndoro. Saya

enghela napas. Ternyata sama

tri pernah jatu

mana maksudn

orang, gitu," sahut Dara, s

um malu. "Ngga

gitu waktu ketemu atau lagi di dekat temen cowok. Aku, sih, menye

wa Dara seketika lenyap. Dengan mata terbuka utuh, dia langsung

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Pertama dengan Orang Asing2 Bab 2 CD Bolong3 Bab 3 Ruang Safir4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Klien Besar6 Bab 6 Nyonya Dara7 Bab 7 Cinta Pertama8 Bab 8 Maksud Terpendam9 Bab 9 Produk Baru10 Bab 10 Memo11 Bab 11 Permintaan Terakhir12 Bab 12 Mencari Fakta13 Bab 13 Informasi14 Bab 14 Rasa yang Berbeda15 Bab 15 Target Baru16 Bab 16 Positif17 Bab 17 Bertentangan18 Bab 18 Kepergok19 Bab 19 Siapa Kamu 20 Bab 20 Bebas 21 Bab 21 Melarikan Diri22 Bab 22 Sebuah Kenyataan23 Bab 23 Samar24 Bab 24 Tertangkap25 Bab 25 Nestapa26 Bab 26 Rumit27 Bab 27 Putus Asa28 Bab 28 Janji29 Bab 29 Perubahan30 Bab 30 Bimbang31 Bab 31 Mencoba Menerima32 Bab 32 Belanja33 Bab 33 Penculikan34 Bab 34 Cemas35 Bab 35 Musuh dalam Selimut36 Bab 36 Mencari Pelaku37 Bab 37 Membantu Dara38 Bab 38 Hampir39 Bab 39 Mendekati Mangsa40 Bab 40 Kecewa41 Bab 41 Saran seorang Ibu42 Bab 42 Salah43 Bab 43 Ego44 Bab 44 Perhatian Kecil45 Bab 45 Packing46 Bab 46 Holiday with Ayank47 Bab 47 Sebuah Pesan48 Bab 48 Kado Pernikahan49 Bab 49 Firasat50 Bab 50 Hilang51 Bab 51 Fakta52 Bab 52 Bukan seorang Teman53 Bab 53 Bebas54 Bab 54 Nita55 Bab 55 Harus Memilih56 Bab 56 Sosok Asli57 Bab 57 Rencana Lain58 Bab 58 Tertangkap59 Bab 59 Hukuman60 Bab 60 Menunggu61 Bab 61 Program Kebahagiaan62 Bab 62 Tiga Kali Sehari63 Bab 63 Kisah64 Bab 64 Jus Taoge65 Bab 65 Penyusup66 Bab 66 Sebuah Doa67 Bab 67 Menang atau Mati68 Bab 68 Sadar69 Bab 69 Halusinasi Dara70 Bab 70 Rehabilitasi71 Bab 71 Memori72 Bab 72 Pupus73 Bab 73 Sembuh 74 Bab 74 Belum75 Bab 75 Terapi76 Bab 76 Perlahan77 Bab 77 Sahabat78 Bab 78 Jawaban Penantian79 Bab 79 Satu Kata Cinta