icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Kafe Suamiku

Bab 3 Ruang Safir

Jumlah Kata:1212    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

sebut karena penasaran. Ia meneliti dari berbagai sisi, dan ternyata

m seperti ini. Apa kebangkrutan ayahnya terlalu parah

Raka

ih berdiri di depan pintu kamar mandi, lalu refleks menjatuhkan

karena masih menahan sakit, berusaha secepatnya me

sebelum dia menutup benda itu, Raka sudah melihat sem

wanita yang masih memakai

ambilkan handuk, 'kan

celana dalam orang?" Dara meletakkan k

g. Tadi penasaran saja. Barang kali mode

endiri seketika. Ia tidak ingat kalau benda miliknya itu

mui wajah Raka yang masih berdiri di belakangnya. Ia masih berpikir ker

-baju kamu juga keliatan sudah ng

embelakangi Raka. Ia hampir menangis mendengar kalim

t kembali jika ia jarang sekali membeli baju baru. Sebag

nita yang ada di hadapannya supaya berbalik. Benar saja,

pa na

a mengingat sesuatu, dan malu luar biasa karena Raka sudah melihat apa yang seharusnya tidak pernah diliha

a kamu berkaca-kaca. Sekarang ganti baj

anya nggak ada yang bagus?" Dara mulai tidak percaya diri. Kebanyakan baju ya

ka," ucap Raka, ia melengos pergi dari hadapan Dara

rutu Dara dengan

ka pada wanita yang terbaring lemah d

lu tatapannya berpindah pada Dara, yang berdiri tepat di sisi Rak

sekali, Nak," puj

a menuruti permintaan ibunya. Dewi tidak menerima, saat

meminta ibunya untuk menerima keputusan tersebut. Namun, Dewi tidak bisa menyetujui permintaan anak satu-satuny

ng begitu besar pada sang ibu, membuat Raka kalah hingga memutuskan untuk menuruti perm

. Kondisinya semakin melemah ketika usai kemoterapi. Rambutnya yang s

pa. Mungkin dulu ngidamnya

terhibur dengan sikap menantunya yang ternyata di luar dugaan. Melihat kepol

ut dari Raka. Ia memalingkan wajah ke

ring banget hidupnya. Baru diledekin b

uh, ya? Biar kesampai

Cu

ka punya anak? Bagi Raka, menikahi Dara bukanlah masalah besar. Sekalian men

melahirkan anak Raka. Kalau bapaknya saja cuek dan dingin macam

ore ini cukup ramai, terlihat dari pelataran par

kuti. Ia pun berjalan membuntuti Raka yang sudah lebih dahulu melangkah ma

rjaan di dalam sebentar. Jadi, tunggu saja di sini, jangan pergi ke mana-

aca satu per satu daftar makanan dan minuman yang tertera di sana. Sudah membacanya sampai selesai,

t harus dipesan secara rahasia?

n. Semua terlihat biasa saja seperti kafe pada umumnya. Ada banyak karyawan yang berlalu lal

di dalam kepala. Ruang Safir. Ia berpikir bahwa mendapatkan minuman yang d

uang yang ia maksud. Wanita bertubuh langsing itu memberanika

taff only. Lalu sedikit terkejut saat hamp

wan yang boleh masuk,"

Raka. Mau ketemu sebentar." Jawaban s

. Silakan," ucap lelaki muda i

i menegangkan. Entah kenapa hatinya tidak tenang. Sepertinya,

yang ia cari. Hingga langkahnya terhenti sama sekali

aan besar dengan mudah bersarang

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Pertama dengan Orang Asing2 Bab 2 CD Bolong3 Bab 3 Ruang Safir4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Klien Besar6 Bab 6 Nyonya Dara7 Bab 7 Cinta Pertama8 Bab 8 Maksud Terpendam9 Bab 9 Produk Baru10 Bab 10 Memo11 Bab 11 Permintaan Terakhir12 Bab 12 Mencari Fakta13 Bab 13 Informasi14 Bab 14 Rasa yang Berbeda15 Bab 15 Target Baru16 Bab 16 Positif17 Bab 17 Bertentangan18 Bab 18 Kepergok19 Bab 19 Siapa Kamu 20 Bab 20 Bebas 21 Bab 21 Melarikan Diri22 Bab 22 Sebuah Kenyataan23 Bab 23 Samar24 Bab 24 Tertangkap25 Bab 25 Nestapa26 Bab 26 Rumit27 Bab 27 Putus Asa28 Bab 28 Janji29 Bab 29 Perubahan30 Bab 30 Bimbang31 Bab 31 Mencoba Menerima32 Bab 32 Belanja33 Bab 33 Penculikan34 Bab 34 Cemas35 Bab 35 Musuh dalam Selimut36 Bab 36 Mencari Pelaku37 Bab 37 Membantu Dara38 Bab 38 Hampir39 Bab 39 Mendekati Mangsa40 Bab 40 Kecewa41 Bab 41 Saran seorang Ibu42 Bab 42 Salah43 Bab 43 Ego44 Bab 44 Perhatian Kecil45 Bab 45 Packing46 Bab 46 Holiday with Ayank47 Bab 47 Sebuah Pesan48 Bab 48 Kado Pernikahan49 Bab 49 Firasat50 Bab 50 Hilang51 Bab 51 Fakta52 Bab 52 Bukan seorang Teman53 Bab 53 Bebas54 Bab 54 Nita55 Bab 55 Harus Memilih56 Bab 56 Sosok Asli57 Bab 57 Rencana Lain58 Bab 58 Tertangkap59 Bab 59 Hukuman60 Bab 60 Menunggu61 Bab 61 Program Kebahagiaan62 Bab 62 Tiga Kali Sehari63 Bab 63 Kisah64 Bab 64 Jus Taoge65 Bab 65 Penyusup66 Bab 66 Sebuah Doa67 Bab 67 Menang atau Mati68 Bab 68 Sadar69 Bab 69 Halusinasi Dara70 Bab 70 Rehabilitasi71 Bab 71 Memori72 Bab 72 Pupus73 Bab 73 Sembuh 74 Bab 74 Belum75 Bab 75 Terapi76 Bab 76 Perlahan77 Bab 77 Sahabat78 Bab 78 Jawaban Penantian79 Bab 79 Satu Kata Cinta