icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Kafe Suamiku

Bab 6 Nyonya Dara

Jumlah Kata:1116    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

yiapkan sarapa

um menunjukkan pukul 7 pagi. Sesaat kemudian, Raka mendekat ke meja makan dan mulai makan ta

” tanya Dara sebelum duduk di hada

ib

gumam Dara. “Bibi shark d

ngannya ditangkupkan di atas kepala. Raka meliri

k!” titahnya yang membua

umpat Dara den

an. Dara melirik suaminya takut-takut, lantas tak sengaja meneguk ludah berat. Bagaimana jika suatu hari dia yang

masak ini? Orangnya mana?” Dara kem

nggung jawab menyiapkan

uk-angguk. “Tapi kapan dia masaknya, M

perempuan di hadapann

m cuma bawa makanan yang sudah

elai cokelat masuk ke mulutnya. “Bi Jum past

Apa wanita itu tidak pernah makan enak, sampai r

ersih, suaminya akan motong rumput di taman. Kamu nggak

pas lega. “Alhamdulillah, nggak j

k memotong roti bakar di hadapan. “Tugas kamu

apa cuaca pagi ini tiba-tiba panas? Rasanya wajah Dara te

Raka semalam. Dia memilih duduk di sofa yang terpisah dari suaminya. Matanya menyapu sekeliling, ruangan minimalis ini tidak punya banyak barang,

pasangan paruh baya dan seorang gadis yang mungkin sedikit lebih tua darinya berjalan mendekat. Dara langsung berdiri dan

an istrinya. Ternyata tebakan Dara benar, mereka adalah asisten yang akan membantunya meng

iba-tiba saja Raka bangkit dan segera berjalan meninggalkan rumah tanpa basa-basi pada para asisten

apan?” tanya Bi Jum den

mangat. “Sudah, sudah, enak

sak di mana, Bi? Roti

terdengar polos. “Orang miskin kayak Bibi mana b

ucapan Bi Jum. Meskipun diucapkan dengan nada biasa-

an apa, Nyonya?” tanya wa

pemakan segalanya,

emui Dara sebagai nyonya rumah, bukan wanita menyeramk

n kembali ke kamarnya. Dia melihat TV besar yang ada di sana, lengkap d

Ini TV atau layar tancep, ya?” g

i besar itu. Dia pun mulai menekan-nekan remot, sangat b

andai memainkan benda elektronik, bahkan mengatur suhu AC pun masih melih

rnya, seseorang mengetuk pintu. Ternyata itu La

ucap Lastri sebelu

awa,” sahut Dara sambil melihat gadi

i gaji saya dimutilasi sama Tuan Ra

kemudian dia membicaraka

” tanya Dara yang merasa

20 tahun

kuliah?” t

ggeleng. “Saya cuma

pada ucapan Bi Jum tadi. Mungkin itu juga yang dirasaka

as Raka?” Dara mengubah posisi menjadi d

un. Waktu itu Tuan Raka nolongin Bapak yang kecelakaan kar

ang kejam dari oroknya!” ujar Dara berapi-api, merasa senang ka

tu baik sekali sama kami, nggak pernah marah sekali pun. Apalagi sama Ibu, baik banget pokok

buka, rahangnya bahkan hampir terjatuh.

ke kalian?” Dara memastikan, Lastri menjawab dengan angguk

keluarga Lastri, kenapa dia sangat buas pada Dara? Kenapa juga dia sampai mem

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam Pertama dengan Orang Asing2 Bab 2 CD Bolong3 Bab 3 Ruang Safir4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Klien Besar6 Bab 6 Nyonya Dara7 Bab 7 Cinta Pertama8 Bab 8 Maksud Terpendam9 Bab 9 Produk Baru10 Bab 10 Memo11 Bab 11 Permintaan Terakhir12 Bab 12 Mencari Fakta13 Bab 13 Informasi14 Bab 14 Rasa yang Berbeda15 Bab 15 Target Baru16 Bab 16 Positif17 Bab 17 Bertentangan18 Bab 18 Kepergok19 Bab 19 Siapa Kamu 20 Bab 20 Bebas 21 Bab 21 Melarikan Diri22 Bab 22 Sebuah Kenyataan23 Bab 23 Samar24 Bab 24 Tertangkap25 Bab 25 Nestapa26 Bab 26 Rumit27 Bab 27 Putus Asa28 Bab 28 Janji29 Bab 29 Perubahan30 Bab 30 Bimbang31 Bab 31 Mencoba Menerima32 Bab 32 Belanja33 Bab 33 Penculikan34 Bab 34 Cemas35 Bab 35 Musuh dalam Selimut36 Bab 36 Mencari Pelaku37 Bab 37 Membantu Dara38 Bab 38 Hampir39 Bab 39 Mendekati Mangsa40 Bab 40 Kecewa41 Bab 41 Saran seorang Ibu42 Bab 42 Salah43 Bab 43 Ego44 Bab 44 Perhatian Kecil45 Bab 45 Packing46 Bab 46 Holiday with Ayank47 Bab 47 Sebuah Pesan48 Bab 48 Kado Pernikahan49 Bab 49 Firasat50 Bab 50 Hilang51 Bab 51 Fakta52 Bab 52 Bukan seorang Teman53 Bab 53 Bebas54 Bab 54 Nita55 Bab 55 Harus Memilih56 Bab 56 Sosok Asli57 Bab 57 Rencana Lain58 Bab 58 Tertangkap59 Bab 59 Hukuman60 Bab 60 Menunggu61 Bab 61 Program Kebahagiaan62 Bab 62 Tiga Kali Sehari63 Bab 63 Kisah64 Bab 64 Jus Taoge65 Bab 65 Penyusup66 Bab 66 Sebuah Doa67 Bab 67 Menang atau Mati68 Bab 68 Sadar69 Bab 69 Halusinasi Dara70 Bab 70 Rehabilitasi71 Bab 71 Memori72 Bab 72 Pupus73 Bab 73 Sembuh 74 Bab 74 Belum75 Bab 75 Terapi76 Bab 76 Perlahan77 Bab 77 Sahabat78 Bab 78 Jawaban Penantian79 Bab 79 Satu Kata Cinta